Halaman
85
Kelompok Sosial
dalam Masyarakat Multikultural
Kelompok merupakan kumpulan individu yang diberi kesamaan
berdasarkan sesuatu hal. Kelompok di dalam kehidupan masyarakat
sangat banyak jumlahnya. Hal ini merupakan pengkategorian
terhadap tujuan dari setiap anggotanya yang sama, jenis kegiatan
yang sama, dan orientasi yang sama. Anggota-anggota dari suatu
kelompok berinteraksi secara langsung, dan melakukan proses
sosial secara akrab dan intensif. Pergaulan manusia tersebut akan
menimbulkan suatu perasaan yang saling membutuhkan. Semuanya
itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial (
social group
) yang
merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama dan saling berhubungan, seperti masyarakat yang terdiri
atas anggota-anggotanya, namun lebih bersifat kompleks.
A. Kelompok Sosial
B. Perkembangan Kelompok
Sosial dalam Masyarakat
Multikultural
C. Keanekaragaman Kelompok
Sosial dalam Masyarakat
Multikultural
Sumber:
Indonesian Heritage : Religion and Ritual
, 1998
Salah satu tradisi rakyat dalam kebudayaan diikuti oleh
kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
Bab
4
Dengan mempelajari bab ini, Anda akan mampu memahami pengertian kelompok
sosial yang ada di masyarakat dan perkembangan serta keanekaragaman kelompok
sosial.
Kata Kunci
Apa Manfaat Bagiku?
Group
, Multikultural, Majemuk, Pluralitas
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
86
Suatu kelompok pada hakikatnya merupakan individu-individu
yang saling berhubungan, saling memperhatikan, dan sadar akan
adanya suatu kemanfaatan bersama. Ciri esensial kelompok adalah
anggota-anggotanya mempunyai sesuatu yang dianggap sebagai
milik bersama. Mereka menyadari bahwa apa yang dimiliki bersama
mengakibatkan adanya perbedaan dengan kelompok lain. Dengan
demikian, pengelompokan manusia ke dalam wadah-wadah tertentu
yang merupakan bentuk-bentuk kehidupan bersama (kelompok
sosial) senantiasa dilandaskan pada kriteria-kriteria tertentu yang
menjadi milik dan tujuan bersama seperti usia, jenis kelamin,
partai politik, latar belakang pendidikan, suku bangsa, agama,
dan seterusnya. Oleh karena itu, akan terbentuk berbagai macam
kelompok sosial dalam kehidupan manusia sebagai suatu masyarakat
yang majemuk.
Masyarakat majemuk atau masyarakat multikultural adalah
suatu masyarakat yang terdiri atas beberapa suku bangsa, agama,
ras, politik, ekonomi yang dipersatukan dan diatur oleh sistem
sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Masyarakat dengan
kebudayaaan yang kompleks bersifat plural (jamak) dan heterogen
(beraneka ragam). Pluralitas mengindikasikan adanya suatu situasi
yang terdiri atas beraneka ragam dijumpainya berbagai sub kelompok
masyarakat yang tidak bisa dijadikan satu kelompok. Demikian pula
dengan kebudayaan mereka, heterogenitas mengindikasikan suatu
kualitas dari keadaan yang menyimpan ketidaksamaan dalam unsur-
unsurnya. Setiap masyarakat suku bangsa secara turun-temurun
mempunyai dan menempati wilayah tempat hidupnya yang diakui
sebagai hak ulayatnya. Tempat tersebut merupakan sumber daya
warga masyarakat suku bangsa yang memanfaat kannya untuk
kelangsungan hidup mereka.
1. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial terbentuk setelah di antara individu yang satu
dan individu yang lain bertemu. Pertemuan antarindividu yang
menghasilkan kelompok sosial haruslah berupa proses interaksi,
seperti adanya kontak, komunikasi, kerja sama, akomodasi,
asimilasi, dan akulturasi untuk mencapai tujuan bersama, bahkan
mungkin mengadakan persaingan, pertikaian, dan kon
fl
ik. Dengan
demikian, interaksi merupakan syarat utama yang harus dipenuhi
agar terbentuk kelompok sosial.
Sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai dua hasrat atau
keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan untuk
menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri, manusia menggunakan pikiran,
perasaan, dan kehendaknya.
Di dalam menghadapi lingkungannya, seperti udara yang dingin,
alam yang keras, dan sebagainya, manusia kemudian menciptakan
rumah, pakaian, dan lain-lain. Manusia juga harus makan agar
badannya tetap sehat. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, dia
juga mengambilnya dari alam dengan menggunakan akal, misalnya
di laut manusia akan menjadi nelayan untuk mendapatkan ikan.
Semuanya itu menimbul kan kelompok-kelompok sosial (
social group
)
di dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok manusia tersebut
Riset
Sebutkan perbedaan antara
kelompok sosial dan organisasi
sosial. Berikan deskripsi dan analisis
Anda.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.1
Keinginan Manusia
Sejak dini, manusia memiliki keinginan
untuk menjadi satu dengan lingkungan
sekelilingnya.
A
Kelompok Sosial
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
87
merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan timbal
balik yang saling memengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk
saling tolong-menolong.
Sebagai gambaran Anda tentang pengertian kelompok sosial,
berikut ini merupakan beberapa kutipan pengertian yang diambil
dari beberapa sosiolog.
a. Astrid Soesanto
Kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu
yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.
b. Robert K. Merton
Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan.
c. Hendropuspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan
tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling
berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah
sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur.
d. Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama, antaranggotanya saling berhubungan, saling me
me-
ngaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.
e. Bierens de Haan
Kelompok sosial bukan merupakan jumlah anggotanya saja,
melainkan suatu kenyataan yang ditentukan oleh datang dan pergi
anggota-anggotanya. Kenyataan kelompok ditentukan oleh nilai-nilai
yang dihadapi bersama oleh fungsi kelompok sebagaimana disadari
oleh anggotanya.
Dengan demikian, kelompok sosial adalah kumpulan orang
yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya
merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan
psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara
tetap dan teratur. Menurut Robert K. Merton, terdapat tiga kriteria
suatu kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Kelompok ditandai oleh sering terjadinya interaksi.
b. Pihak yang berinteraksi mende
fi
nisikan dirinya sebagai anggota
kelompok.
c. Pihak yang berinteraksi dide
fi
nisikan oleh orang lain sebagai
anggota kelompok.
2. Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Tidak selamanya sekumpulan orang-orang dapat dikatakan
sebagai kelompok sosial. Kelompok sosial harus memiliki ciri-ciri
yang menjadi kriteria kelompok tersebut.
Suatu kelompok sosial harus dibedakan dari bentuk-bentuk
kehidupan bersama lainnya seperti kelas. Penge
lompok an manusia
ke dalam wadah-wadah tertentu yang merupakan bentuk-bentuk
kehidupan bersama, seharusnya dilandaskan pada kriteria tertentu.
Tanpa kriteria yang mantap sulit untuk mengidenti
fi
kasi faktor-faktor
yang memengaruhi terbentuknya kelompok ataupun pengaruh
kelompok terhadap pembentukan kepribadian individual.
Oleh karena itu,
R.M. Mac Iver
dan
Charles H. Page
mengemuka-
kan bahwa suatu kesatuan atau himpunan manusia baru bisa disebut
kelompok sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Referensi
Sosiologi
Robert Bierstedt
menggunakan
tiga kriteria untuk membedakan
jenis kelompok, yaitu ada tidaknya
organisasi, hubungan sosial di
antara anggota kelompok, dan
kesadaran jenis.
Sumber:
Sosiologi Suatu Pengantar
, 1990
Riset
Kesan psikologis merupakan kesan
yang muncul di dalam hati/perasaan
(senang, benci, emosi, dan sadar)
yang dialami oleh individu.
Sebutkan kesan psikologis yang
muncul ketika Anda berhubungan di
dalam kelompok sosial di kelas Anda.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
88
a. Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi.
Hal ini berarti suatu kelompok sosial merupakan kumpulan
manusia yang dapat dikenali atau diketahui pihak lain, biasanya
terorganisasi secara formal ataupun informal.
b. Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian
dari kelompoknya. Keanggotaan suatu kelompok sosial dilakukan
melalui dua cara, yaitu mengukuhkan diri menjadi anggota
kelompok dan dikukuhkan orang lain sebagai anggota kelompok.
Gejala yang menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok
menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya,
adalah:
1) adanya sikap imitasi terhadap segala aspek dalam
kelompoknya yang dilakukan melalui proses sosialisasi;
2) mengidenti
fi
kasikan diri terhadap kelompoknya, berarti
setiap anggota suatu kelompok cenderung ingin sama
dengan orang lain di dalam kelompoknya;
3) internalisasi, yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang
menggambarkan pola perilaku suatu kelompok sosial;
4) keinginan untuk membela dan mempertahankan kelom-
poknya.
c. Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antar-
anggotanya. Ciri ini cukup menonjol dari suatu kelompok
sosial, terutama dalam kelompok sosial kecil yang frekuensi
dan intensitas hubungan antaranggota kelompok relatif tinggi
dan berlangsung secara akrab karena di antara mereka saling
mengenal dengan baik. Hubungan tersebut dilatarbelakangi oleh
adanya hasrat dan kebutuhan dari setiap anggota yang dalam
pemenuhan nya tidak dapat dilakukan oleh sendiri.
d. Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di
antara anggotanya bertambah erat, misalnya, nasib, kepen tingan,
tujuan, dan ideologi politik yang sama.
e. Memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku. Hal ini
berarti setiap orang atau anggota-anggota dari suatu kelompok
mempunyai status sosial tertentu. Setiap status sosial tersebut
(baik sederajat maupun tidak sederajat) memiliki keterkaitan
yang sangat erat sehingga membentuk suatu struktur. Contohnya,
kelompok sosial umumnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan
atas, menengah, dan bawah. Lapisan-lapisan tersebut diatur
oleh suatu aturan-aturan yang berfungsi sebagai pedoman yang
menjelaskan kepada setiap anggota kelompok tentang peranan
yang harus dilakukan sesuai dengan statusnya, apa yang menjadi
hak dan kewajibannya, dan bagaimana harus bersikap dan
bertindak dalam hubungan sosial. Dengan demikian, aturan-
aturan juga berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian
sosial guna menciptakan keseimbangan hidup dalam kelompok.
Dari hubungan yang berlangsung secara terus-menerus dan
mapan akan dihasilkan corak, tata cara bersikap, dan berperilaku
tertentu yang kemudian disebut pola perilaku.
Referensi
Sosiologi
Beberapa puluh tahun lampau
beberapa sosiolog di antaranya
Albion W. Small
(1905) memberikan
suatu konsep bahwa tidak ada
perbedaan antara keluarga batih,
kelas sosial, kerumunan, dan
seterusnya. Namun, konsep sosial
tersebut sifatnya sangat abstrak dan
tidak memperhatikan perbedaan-
perbedaan internal yang mungkin
ada.
Sumber:
Sosiologi Suatu Pengantar
, 2000
Anda sudah pasti menjadi salah satu bagian kelompok sosial di masyarakat. Sebutkan
kesamaan apa saja yang terdapat dalam kelompok tersebut di antara anggota-
anggotanya.
Opini 4.1
Referensi
Sosiologi
Suatu klasifikasi lain yaitu
pembedaan antara
in-group
dan
out-group
.
In-group
didasarkan pada
persahabatan kerja sama dalam
kelompoknya.
Out-group
cenderung
ditandai kebencian, permusuhan,
perang, dan perampokan.
Sumber:
Pengantar Sosiologi
, 1993
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
89
3. Pembentukan Kelompok Sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang
murni muncul dari keinginan diri sendiri atau secara kebetulan.
Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada
juga yang merupakan sebuah pilihan yang diinginkan seseorang. Dua
faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah
kedekatan dan kesamaan. Pengelompokan manusia umumnya
dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan;
b. harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kelompok;
c. ideologi yang mengikat seluruh anggota;
d. setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompoknya;
e. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan
lainnya;
f. ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan
antaranggota bertambah erat.
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya kontak dan
komunikasi sosial yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi
sosial. Kontak sosial adalah usaha atau tindakan dan reaksi pertama,
tetapi belum berarti terbentuknya suatu komunikasi yang terus-
menerus. Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang
menjadikan suatu rangsangan (
stimulus
) yang memiliki makna
tertentu dijawab oleh orang lain sebagai respons, baik secara lisan,
tertulis, maupun isyarat atau sikap. Komunikasi menghasilkan
interaksi sosial dan proses sosial yang melahirkan kelompok.
Selain itu, kelompok-kelompok manusia juga terbentuk melalui
hasil pengalaman praktis, intelektual, dan emosional berikut.
a. Pengalaman praktis, yaitu pengelompokan yang didasarkan
pada aktivitas yang dilakukan manusia guna memenuhi hasrat
dan keinginannya.
b. Pengalaman intelektual, yaitu pengelompokan yang didasarkan
pada keterbatasan akal seseorang sehingga memerlukan
bimbingan dan arahan manusia lain.
c.
Pengalaman emosional, yaitu pengelompokan yang di dasarkan
pada naluri untuk hidup bersama dengan manusia lain.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.2
Kelompok Sosial
Pembentukan kelompok sosial diawali
dengan adanya interaksi sosial.
Riset
Di dalam sebuah kelompok atau
organisasi sosial, terdapat aturan-
aturan atau hukum atau ideologi
yang dianutnya. Jelaskan menurut
Anda, apa saja ideologi yang menjadi
acuannya.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
90
Pembentukan kelompok-kelompok sosial yang terdapat di
masyarakat pada umumnya didasari hal-hal sebagai berikut.
a. Kesamaan kepentingan. Orang-orang yang memiliki tujuan dan
kepentingan yang sama cenderung mendirikan kelompok yang
tetap dan teratur. Faktor-faktor lain seperti keturunan, ciri
fi
sik,
dan daerah asal dikesampingkan, demi tercapainya tujuan dan
kepentingan yang diharapkan.
b. Kesamaan keturunan. Secara konvensional, ikatan darah atau
keturunan yang sama merupakan dasar dan ikatan persau-
daraan yang paling kuat. Keberadaan ini dipertahankan melalui
perkawinan hingga membentuk suatu ikatan keluarga besar.
Oleh karena itu, tidak heran apabila penduduk suatu desa
penduduknya mempunyai ikatan keluarga.
c.
Kesamaan daerah. Orang-orang yang tinggal bersama pada suatu
daerah cenderung membentuk kelompok sosial yang mantap.
Interaksi dapat berlangsung dengan intensitas dan frekuensi
yang tinggi berkat dekatnya jarak
fi
sik di antara orang yang
satu dan orang lainnya. Dari hasil interaksi umumnya terbentuk
kebudayaan yang sama dalam suatu kesatuan kelompok
teritorial. Contohnya, kesatuan orang-orang pada suatu rukun
tetangga (RT) atau rukun warga (RW). Di daerah perantauan,
sering kita temukan kelompok-kelompok sosial yang dibentuk
atas dasar kesamaan daerah asal. Munculnya rasa senasib dan
seperjuangan di daerah perantauan telah memperkuat ikatan
dalam kelompok sosial seperti ini. Contohnya, kelompok
mahasiswa asal Pandeglang Banten atau disingkat “Kumandang”,
kelompok orang-orang asal Ciamis yang disebut “Wargi Galuh”,
“Paguyuban Pasundan”, “Persatuan Penduduk Ranah Minang”,
dan sebagainya.
d. Kesamaan ciri-ciri
fi
sik. Ciri-ciri badaniah, seperti warna kulit,
warna mata, dan rambut merupakan salah satu faktor pendorong
pembentukan kelompok. Contohnya, Organisasi buruh kulit
hitam di Amerika Serikat, Himpunan Pelajar dan Mahasiswa
Papua.
4. Klasifikasi Kelompok Sosial
Konsep kelompok mempunyai berbagai makna. Di kalangan ahli
sosiologi dijumpai berbagai usaha untuk mengklasi
fi
kasikan jenis
kelompok. Salah satu di antaranya yaitu
Robert Bierstedt
. Bierstedt
menggunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu
ada-tidaknya organisasi (formal), hubungan sosial di antara anggota
kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt membedakan empat jenis
kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Kelompok statistik (
statistical group
) merupakan kelompok
yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut. Kelompok
statistik hanya ada dalam arti analisis dan merupakan ciptaan
para ilmuwan sosial. Contohnya, pengelompokan penduduk
berdasarkan usia, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan
sebagainya.
b. Kelompok kemasyarakatan (
societal group
) merupakan kelompok
yang hanya memiliki satu kriteria, yaitu kesadaran akan adanya
persamaan di antara anggotanya. Di dalam kelompok ini belum
ada kontak dan komunikasi antaranggota kelompok, juga belum
ada pengorganisasian. Contohnya, kelompok berdasarkan jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), kelompok orang-orang
miskin dan kaya, dan sebagainya.
Referensi
Sosiologi
Salah seorang ahli sosiologi awal
yang secara terperinci membahas
perbedaan dalam kelompok
sosial adalah
Emile Durkheim
. Ia
membedakan bentuk solidaritas
mekanik yaitu ciri kelompok yang
ditandai dengan masyarakat yang
masih sederhana, dengan solidaritas
organik, yaitu bentuk solidaritas yang
mengikat masyarakat yang kompleks
(masyarakat yang mengenal
pembagian kerja secara terperinci).
Sumber:
Sosiologi Suatu Pengantar
, 2000
Riset
Carilah contoh kelompok sosial
yang ditentukan berdasarkan
kesamaan ciri-ciri fisik dan kesamaan
kepentingan dalam lingkungan sosial
Anda.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
91
c. Kelompok sosial (
social group
) merupakan kelompok yang
memiliki dua kriteria yaitu kesadaran jenis dan antaranggota
saling berhubungan, tetapi belum ada pengorganisasian.
Contohnya, kelompok teman, kelompok kerabat, dan kelompok-
kelompok pada masyarakat tradisional seperti kesenian,
olahraga, keagamaan atau majelis ta’lim.
d. Kelompok asosiasi (
associational group
) dalam kelompok ini
para anggotanya memiliki kesadaran jenis, yaitu dijumpainya
persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.
Selain itu, para anggota asosiasi saling berhubungan melalui
kontak dan komunikasi akibat adanya ikatan organisasi formal.
Contohnya, sekolah, organisasi politik, Persatuan Guru Republik
Indonesia, ikatan alumni suatu sekolah atau perguruan tinggi.
Didasarkan pada faktor-faktor yang melatarbelakanginya,
kelompok-kelompok di masyarakat diklasi
fi
kasikan sebagai berikut.
a. Didasarkan Atas Kepentingan Bersama Tanpa
Pengorganisasian (Kelompok Tidak Teratur)
Kelompok manusia yang dalam mekanismenya tanpa pengorgani-
sasian atau kelompok sosial tidak teratur dikelompokkan ke dalam
dua golongan besar, yaitu sebagai berikut.
1) Kerumunan Sosial
Kerumunan sosial atau
social aggregate
adalah sekumpulan
orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka
tidak berhubungan secara tetap. Pengelompokan manusia seperti itu
disebut juga kolektivitas, yaitu kumpulan manusia pada suatu tempat
dan suatu waktu yang sifatnya sementara. Suatu kelompok manusia
disebut kerumunan apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Orang-orang dalam suatu kerumunan sosial tidak saling
mengenal.
b) Kehadiran orang-orang di tempat berkumpul hanya bersifat
fi
sik
atau tidak ada kontak batin.
c) Motivasi berkumpul disebabkan adanya sesuatu yang menjadi
pusat perhatian umum dan terjadi secara kebetulan.
d) Antara individu yang satu dan individu lainnya tidak ter-
organisasi.
e) Interaksi antarindividu bersifat spontan, tidak terduga, sangat
lemah, dan singkat.
Sumber:
Indonesian Heritage
:
Performing Arts
, 1998
Gambar 4.3
Kesenian Tradisional
Kesenian masyarakat tradisional
merupakan kelompok sosial tanpa
pengorganisasian.
Zoom
Statistical group
Societal group
Asosiasi
Kerumunan
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
92
Sumber:
Indonesian Heritage
:
Religion and Ritual
,
1998
Gambar 4.4
Kerumunan Orang
Orang-orang yang berada dalam suatu
kerumunan tidak saling mengenal dan
tidak ada kontak batin.
Referensi
Sosiologi
Horton
dan
Hunt
berpendapat
bahwa perilaku kerumunan muncul
dari sejumlah orang yang mempunyai
dorongan, maksud, dan kebutuhan
serupa. Teori ini kemudian disebut
dengan
Teori Konvergensi
.
Sumber:
Pengantar Sosiologi
, 1993
f)
Orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan
sosial yang sama (tidak bers
truktur)
walaupun berasal dari status
sosial yang berbeda.
g) Setiap orang bebas masuk atau keluar dari tempat kerumunan.
h) Kerumunan terwujud pada tempat tertentu dan hanya untuk
sementara.
i) Orang dalam kerumunan identitas pribadinya hilang karena
pengaruh kumulatif atau sengaja menghilangkan identitas pribadinya
untuk menyembunyikan status sosial yang sebenarnya.
Bentuk kerumunan yang dapat dijumpai dalam kehidupan
masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
(1)
Formal audience
atau khalayak penonton atau pendengar
formal merupakan kerumunan yang mempunyai pusat
perhatian dan persamaan tujuan. Contohnya, penonton
fi
lm,
orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
(2)
Expressive group
atau kelompok ekspresif adalah kerumunan
yang perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai
persamaan tujuan yang terpusat dalam aktivitas kerumunan
tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Fungsinya
adalah sebagai penyalur ketegangan yang dialami orang
karena pekerjaannya sehari-hari. Contohnya, orang yang
berpesta atau berdansa.
b) Kerumunan yang bersifat sementara (
casual crowd
)
(1)
Inconvenient aggregations
atau kumpulan yang kurang
menyenangkan. Dalam kerumunan tersebut kehadiran orang
lain merupakan penghalang terhadap tercapainya maksud
atau tujuan seseorang. Contohnya, orang-orang yang antre
untuk membeli karcis, orang-orang yang menunggu bus,
dan sebagainya.
(2)
Panic crowds
adalah kerumunan orang-orang yang sedang
dalam keadaan panik. Mereka merupakan orang-orang yang
berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan
dalam diri masing-masing individu dalam kerumunan
tersebut cenderung mempertinggi rasa panik.
(3)
Spectator crowds
atau kerumunan penonton ingin melihat
kejadian tertentu, kegiatan yang dilakukan umumnya tidak
terkendali. Contohnya, kerumunan yang menyaksikan suatu
kecelakaan atau musibah bencana alam.
c)
Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum (
lawless crowds
)
(1)
Acting mobs
atau gerombolan adalah kerumunan yang
bertindak emosional, sifatnya tidak terkendali karena setiap
orang tidak mampu mengontrol diri (secara
fi
sik ataupun
psikis). Suatu gerombolan cenderung melakukan perbuatan
yang destruktif, antisosial bahkan dikategorikan pada
pemberontakan. Timbulnya gerombolan disebabkan oleh
faktor-faktor yang dapat membakar emosi massa, seperti
kon
fl
ik sosial karena unsur SARA, cemburu sosial, hasutan
dan adu domba, kebijaksanaan pemerintah, kekecewaan
dan sebagainya. Contohnya, gerombolan pedagang kaki
lima mengamuk dan merusak fasilitas umum karena
dilarang berjualan di suatu tempat yang dapat mengganggu
kelancaran lalu lintas.
(2)
Immoral crowds
adalah kerumunan yang tindakannya
berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Contohnya,
kumpulan orang yang sedang mabuk.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
93
Zoom
Gerombolan
Demonstrasi
Manifestasi
Publik di sini dibedakan dengan kerumunan. Publik diartikan sebagai sekelompok orang
dalam suatu tempat yang memiliki tujuan tertentu, misalnya kelas. Praktikkan oleh Anda
di depan kelas kegiatan yang sekiranya Anda kuasai, berbicara, atau berdiskusi.
Opini 4.2
Riset
Pernahkah Anda melihat sejumlah
kerumunan massa dalam jumlah
yang sangat besar? Carilah dalam
media massa dalam bentuk artikel
dan dilengkapi dengan dokumentasi.
d) Kerumunan pasif atau
crowd
Dalam kerumunan ini, individu-individu hanya berkumpul
secara
fi
sik, tenang atau tidak mengganggu orang lain, dan tidak
mempunyai maksud atau tujuan tertentu. Orang-orang yang
berkumpul di tempat tersebut dilatarbelakangi berbagai alasan
atau motivasi. Contohnya, orang-orang yang menonton tukang
sulap, dan tukang obral.
e) Manifestasi umum (
demonstration
) atau unjuk rasa
Kerumunan jenis ini bersifat lebih teratur daripada himpunan
penonton. Artinya sebelum melakukan kegiatan tersebut orang-
orang membuat rencana terlebih d
ahulu walaupun organisasinya
sering kurang tegas. Contohnya, demonstrasi menentang
kebijaksanaan pemerintah Orde Baru.
f)
Kerumunan berdasarkan tempat tinggal atau
residential aggregate
Kerumunan ini merupakan kesatuan manusia yang mempunyai
tempat tinggal yang sama, tetapi tidak saling mengenal.
Lokasinya ditemukan di kota-kota besar. Di tengah kota besar
banyak orang yang tidak mengenal tetangganya sehingga tidak
terjadi hubungan di antara mereka, di pinggiran kota besar,
ditemukan kerumunan orang yang disebut gelandangan.
g) Kerumunan rungsional atau
functional aggregate
Kerumunan fungsional terdiri atas sekumpulan orang yang
mempunyai tugas atau fungsi tertentu, tetapi mereka tidak dapat
dimasukkan dalam pengertian kelompok sosial atau komunitas
sosial. Contohnya, daerah-daerah di perkotaan yang dijadikan
tempat perdagangan atau pasar.
2) Publik
Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan.
Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak
langgeng. Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-
desus atau gosip, surat kabar, radio, televisi,
fi
lm, dan sebagainya.
Dengan alat-alat penghubung seperti ini mungkin publik mempunyai
pengikut yang luas dan berjumlah besar. Setiap aksi publik
diprakarsai oleh keinginan individual, misalnya pemungutan suara
dalam pemilihan umum.
3) Massa
Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial.
Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat
yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu,
pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada
umumnya bertempat tinggal di perkotaan.
Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang
heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman
massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan,
keturunan, pekerjaan, dan agama.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
94
b. Didasarkan Atas Kepentingan Bersama
dengan Pengorganisasian (Kelompok Teratur)
Kelompok manusia yang dalam mekanismenya berlangsung
secara terorganisasi atau dengan pengorganisasian.
1) Kelompok Dasar (
Basic Group
)
Kelompok dasar adalah kelompok yang dibentuk secara spontan
dari bawah untuk melindungi anggota-anggotanya terhadap tekanan
negatif dari masyarakat besar dan sekaligus berfungsi sebagai sumber
kegiatan bagi pembaruan masyarakat besar (induk) itu sendiri. Suatu
kesatuan manusia dikategorikan sebagai kelompok dasar apabila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a) Kelompok dasar pada umumnya merupakan kelompok yang
relatif kecil dan terdiri atas orang-orang yang tidak puas
terhadap masyarakat sekitarnya.
b) Kelompok dasar dibentuk dari bawah secara spontan, tidak
didasarkan atas perintah atau desakan unsur pimpinan
masyarakat yang sedang memegang kekuasaan. Sering
pembentukan kelompok dasar tidak direstui pemerintah karena
bertentangan dengan kehendak pemerintah.
c) Kelompok dasar dibentuk khusus guna melindungi anggota
kelompoknya dan secara umum melindungi masyarakat luas
dari tekanan anonim unsur kekuasaan yang merugikan lapisan
bawah.
d) Kelompok dasar dapat berfungsi sebagai pembaharu masyarakat
besar (masyarakat politik atau negara dan masyarakat agama)
yang dirasa telah kehilangan vitalitasnya dalam menjalankan
fungsi-fungsi sosialnya.
Contoh kelompok dasar yang terdapat di masyarakat di antaranya
kelompok yang berlandaskan agama. Kelompok agama muncul karena
unsur-unsur penting telah kehilangan fungsinya bagi masyarakat.
Sumber:
Indonesian Heritage: Religion and Ritual
, 1998
2) Kelompok Besar (
Big Group
) dan Kelompok Kecil (
Small Group
)
Besar kecilnya suatu kelompok ditentukan oleh kriteria tugas-
tugas sosial dan jumlah anggotanya. Suatu kelompok disebut
besar apabila bobot tugas yang ditangani atau tugas-tugas sosial
yang dilaksanakan nya penting dan universal. Tugas-tugas tersebut
mencakup pemenuhan kebutuhan dasar guna mempertahankan
kehidupan masyarakat. Kelompok besar adalah kelompok yang
memiliki jumlah anggota relatif besar dan biasanya terbentuk dari
beberapa kelompok kecil yang masing-masing kelompok menangani
Gambar 4.5
Kelompok Dasar
Kelompok dasar yang berlandaskan
agama muncul karena unsur-unsur penting
di masyarakat telah kehilangan fungsinya.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
95
tugas tertentu. Kebutuhan sosial yang dinilai umum sebagai kebutuhan
dasar harus selalu ada dalam setiap masyarakat, yaitu ekonomi,
politik, pendidikan, keagamaan, kesenian, dan sebagainya.
Kelompok kecil adalah kelompok yang jumlah anggotanya relatif
kecil (paling sedikit dua orang) dan dibentuk atas dasar kebutuhan
atau kepentingan kecil dan spesi
fi
k. Kelompok-kelompok kecil selalu
timbul atau pasti akan timbul di dalam kelompok yang lebih besar
dan luas. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan
yang berbeda. Manusia memerlukan bantuan dan perlindungan
dari sesamanya. Manusia mempunyai kemampuan yang terbatas
dan sebagainya. Keadaan yang demikian menyebabkan timbulnya
kelompok kecil (
small group
). Contohnya, kelompok belajar dan
kelompok diskusi merupakan kelompok kecil dari suatu kelompok
pendidikan (sekolah).
Kelompok kecil mempunyai peranan yang sangat penting bagi
kelompok besar sebab memiliki beberapa alasan, yaitu sebagai
berikut.
a) Kelompok kecil mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap masyarakat dan perilaku setiap individu. Kelompok
kecil, dimana seseorang menjadi anggota, tidak saja merupakan
sumber simpati, tetapi juga sebagai sumber ketegangan, tekanan,
dan kekecewaan.
b) Dalam kelompok kecil, pertemuan antara kepentingan sosial dengan
kepentingan individu berlangsung secara tajam dan jelas.
c) Kelompok kecil pada hakikatnya merupakan sel yang menggerak-
kan suatu organisme yang dinamakan masyarakat.
d) Kelompok-kelompok kecil merupakan bentuk khusus dalam
kerangka sosial secara keseluruhan. Kelompok kecil seolah-olah
miniatur masyarakat yang mempunyai pembagian kerja, kode
etik, pemerintahan, prestise, ideologi, dan sebagainya.
Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 4–5 orang, berbaurlah. Buatlah jadwal diskusi
secara rutin, dan keanggotaan secara tetap. Jika ada tambahan anggota, akan lebih baik.
Kerja sama 4.1
3) Kelompok Primer (
Primary Group
) dan Kelompok Sekunder
(
Secondary Group
)
Kelompok primer (
primary group
) adalah kesatuan hidup manusia
yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung
secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama
yang erat dan bersifat pribadi. Faktor-faktor yang memungkinkan
hubungan manusia dalam suatu kelompok berlangsung secara akrab
dan mesra di antaranya sebagai berikut.
a) Jumlah anggota relatif kecil sehingga mereka saling mengenal
kepribadian masing-masing.
b) Adanya rasa solidaritas yang tinggi di antara anggota-anggotanya.
Mereka merasa mempunyai kepentingan yang sama, memegang
nilai-nilai budaya yang sama, berasal dari keturunan yang sama.
c) Merasa mempunyai nasib yang sama karena pengalaman sejarah
yang sama. Contohnya, kelompok primer, yaitu keluarga beserta
kerabatnya.
Kelompok sekunder (
secondary group
) adalah kelompok yang
hubungan antaranggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak
saling mengenal. Dalam kehidupan masyarakat setiap orang pada
Riset
Kelompok primer merupakan proses
interaksi atau hubungan yang terjadi
secara erat. Sebutkan kelompok
primer yang menjadi bagian dari
kelompok sosial Anda.
Riset
Apakah Anda pernah ikut dalam
kegiatan kelompok? Sebutkan,
serta apa manfaat yang dapat Anda
peroleh setelah mengikuti kegiatan
tersebut
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
96
umumnya memiliki dua keanggotaan sekaligus. Selain sebagai
anggota kelompok primer, dia juga sebagai anggota kelompok
sekunder. Faktor yang menyebabkan terbentuknya kelompok
sekunder adalah hasrat dan kebutuhan hidup. Hasrat dan kebutuhan
hidup itulah yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok.
Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin hidup bersama
dan tidak mungkin dapat bertahan hidup tanpa manusia lain. Pada
saat suatu kebutuhan tidak bisa dipenuhi oleh diri sendiri atau
kelompoknya (primer), manusia akan membentuk atau memasuki
kelompok sekunder.
Manusia sebagai pribadi dalam kelompok sekunder kurang
mendapat perhatian sebab yang menjadi pusat perhatian adalah
tugas dan prestasi kerja. Contohnya, dalam sebuah perusahaan,
aspek yang dihargai dari seseorang adalah kepandaian, keterampilan,
keluwesan bekerja sama, dan kepemimpinannya. Demi e
fi
siensi,
prinsip utamanya adalah menempatkan seseorang untuk melakukan
suatu jenis pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
4) Kelompok Dalam (
In-Group
) dan Kelompok Luar (
Out-Group
)
Istilah
in-group
atau kelompok dalam muncul ketika para anggota
suatu kelompok merasa bahwa mereka mempunyai suatu tujuan dan
cita-cita yang sama, menaati norma-norma yang sama, nasib yang
sama. Kelompok tersebut menganggap inilah kelompok kami atau
orang-orang kita. Dalam ucapan, sikap dan perilakunya terkandung
makna bahwa orang lain yang bukan termasuk kelompoknya (orang
luar). Contohnya, kami warga RT 007 sedangkan mereka warga RT
10; kami siswa Kelas XI, sedangkan mereka siswa Kelas X.
Sikap
out-group
atau kelompok luar ditandai dengan suatu
kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Hubungan
dengan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya ber langsung
kurang akrab, dan berhati-hati.
Perasaan
in-group
dan
out-group
atau perasaan dalam dan luar
kelompok merupakan suatu sikap yang dinamakan fanatisme, yaitu
suatu sikap untuk menilai orang lain dengan menggunakan nilai-nilai
dan norma kelompok sendiri. Mereka beranggapan bahwa segala
sesuatu dalam kelompoknya adalah yang terbaik. Menilai kelompok
lain sering kali bersifat stereotip, yaitu gambaran atau anggapan dari
suatu kelompok terhadap kelompok lain yang bersifat merendahkan
obyek tertentu atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sikap
stereotip mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti agama atau
kepercayaan, etnis, pekerjaan, dan sebagainya.
In-group
dan
out-group
dapat dijumpai di semua masyarakat
walaupun kepentingannya berbeda-beda. Dalam masyarakat
bersahaja mungkin jumlahnya tidak begitu banyak jika dibandingkan
dengan masyarakat kompleks sebab pembedaan unsur-unsur sosial
tidak tampak secara jelas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
setiap kelompok sosial adalah
in group
bagi anggotanya dan
out-group
bagi anggota kelompok.
5) Paguyuban (
Gemeinschaft
) dan Patembayan (
Gesselschaft
)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang para
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat
alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan
rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan
tersebut bersifat nyata dan organis yang dapat diumpamakan tubuh
manusia atau hewan. Bentuk paguyuban akan dijumpai di dalam
keluarga, kelompok kerabat, rukun tetangga, dan sebagainya.
Riset
Berikan contoh kelompok dalam
dan kelompok luar yang ada di
lingkungan sekitar Anda, kemudian
cari tahu bagaimana kelompok
tersebut dapat terbentuk.
Referensi
Sosiologi
W.G. Sumner
mengemukakan
bahwa “masyarakat primitif” yang
merupakan kelompok kecil yang
tersebar di suatu wilayah, muncul
diferensiasi antara kelompok dalam
(
in-group
) dengan kelompok luar
(
out-group
).
Sumber:
Kamanto Sunarto
, 2000
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
97
Suatu kelompok dinamakan paguyuban apabila mempunyai
beberapa ciri berikut.
a)
Intimate
, hubungan menyeluruh dan akrab.
b)
Private
, hubungan yang bersifat pribadi, yaitu khusus untuk
beberapa orang saja.
c)
Exclusive
, hubungan tersebut hanya untuk kita saja dan tidak
untuk orang lain di luar kita.
Di dalam paguyuban terdapat suatu kemauan bersama. Ada suatu
pengertian serta kaidah-kaidah yang timbul dengan sendirinya dari
kelompok tersebut. Menurut
Tonnies
, dalam setiap masyarakat selalu
dapat dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban.
a) Paguyuban karena ikatan darah (
gemeinschaft by blood
) yaitu
paguyuban yang terbentuk didasarkan pada ikatan darah atau
keturunan. Contohnya, keluarga, kelompok kekerabatan.
b) Paguyuban karena tempat (
gemeinschaft of place
) yaitu suatu
paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan
tempat tinggalnya sehingga dapat saling menolong. Contohnya,
rukun tetangga, rukun warga, atau arisan.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.6
Paguyuban karena Tempat
Paguyuban ini terdiri atas orang-orang
yang tinggal berdekatan sehingga
menciptakan ikatan solidaritas yang tinggi.
c) Paguyuban karena jiwa dan pikiran (
gemeinschaft of mind
)
merupakan suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang
walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat
tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai pikiran
dan ideologi yang sama.
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk
jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam
pikiran berkala serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat
diumpamakan dengan sebuah mesin. Bentuk
gesselschaft
terutama
terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan
timbal balik. Contohnya, ikatan pedagang, organisasi pengusaha,
atau sarikat buruh.
6) Kelompok Informal (
Informal Group
) dan Kelompok Formal
(
Formal Group
)
Kelompok informal adalah kesatuan hidup manusia yang tidak
mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Kelompok-kelompok
tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan berulang kali dan
pertemuan tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-
kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya, Klik (
clique
)
yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul
Zoom
Intimate
Privat
Eksklusif
Paguyuban
Riset
Carilah bentuk paguyuban
berdasarkan jiwa dan pikiran yang
ada pada lingkungan sosial Anda.
Jelaskan dan berikan contohnya.
Jendela
Info
Hubungan
Paguyuban
Patembayan
Personal Interpersonal
Informal Formal, Kontraktual
Tradisional Utilitarian
Sentimental Realistis, “Ketat”
Umum Khusus
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
98
dalam kelompok-kelompok besar. Klik tersebut ditandai dengan
adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota, biasanya
bersifat antara kita saja (egalitas).
Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai
peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya
untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya. Hubungan
antaranggota berlangsung secara terkoordinasi melalui usaha-usaha
untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang
bersifat spesialisasi. Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang
sebelumnya sudah ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada
landasan mekanisme administratif. Staf administratif bertanggung
jawab memelihara organisasi dan mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan organisasi. Contohnya, unit kepolisian lalu lintas terdiri
atas bagian-bagian, yaitu bagian administrasi, lapangan atau patroli,
logistik, pembinaan atau penyuluhan.
Dalam pendidikan di sekolah, biasanya terbentuk kelompok-kelompok formal,
sedangkan di lingkungan luar sekolah, cenderung lebih banyak kelompok informal.
Manakah kelompok yang sesuai atau efektif menurut Anda? Berikan contoh masing-
masing jenis kelompok tersebut.
Opini 4.3
7) Kelompok Okupasional (
Occupational Group
) dan Kelompok
Volunter (
Voluntary Group
)
Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang-
orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional
biasa terdapat pada masyarakat heterogen. Pada masyarakat ini
berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan
pada pengkhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat melakukan
pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Melalui keahliannya, mereka membantu masyarakat untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Oleh karena itu, muncul
kelompok-kelompok profesi yang terdiri atas kalangan profesional
yang seolah-olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan
teknologi tertentu.
Semakin berkembangnya sistem komunikasi mengakibat kan
ruang jangkau suatu masyarakat semakin luas. Secara praktis tidak ada
masyarakat yang tertutup terhadap dunia luar. Hal ini menyebabkan
semakin heterogennya masyarakat tersebut sehingga tidak semua
kepentingan individual warga dapat dipenuhi secara mantap.
Salah satu akibat dari tidak terpenuhinya kepentingan-
kepentingan tersebut, baik material maupun spiritual adalah
munculnya kelompok-kelompok volunter. Kelompok volunter
mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun
tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkaunya
semakin luas. Mereka mencoba memenuhi kepentingan anggota
dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu
kepentingan masyarakat secara luas.
Kelompok-kelompok volunter mungkin didasarkan pada
kepentingan-kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan,
sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri,
mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Selain
itu, kepentingan primer juga didasarkan pada kepentingan sekunder,
Zoom
Okupasional
Volunteer
Egalitas
Riset
Di dalam Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) biasanya banyak
volunter-volunter yang mengabdi
kepada masyarakat. Jelaskan dan
analisis serta pelajari jenis-jenis
pekerjaan tersebut.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
99
8) Kelompok Keanggotaan (
Membership Group
) dan Kelompok
Acuan (
Reference Group
)
Kelompok keanggotaan (
membership group
atau
appartenance
group
) adalah kelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi
dan secara
fi
sik menjadi anggota. Orang lain dapat dengan mudah
dan pasti menentukan dari kelompok mana orang tersebut berasal
atau sebagai anggota kelompok mana melalui tanda pengenal yang
dimilikinya. Contohnya, Andi berprofesi sebagai guru, bukti yang
menunjukkan dia sebagai anggota dari
membership group
adalah Kartu
Anggota PGRI yang menjelaskan bahwa Andi telah diterima secara
sah sebagai anggota PGRI.
Dalam masyarakat yang belum mengenal administrasi secara
baik, keanggotaan seseorang ditunjukkan dengan keberadaannya
secara
fi
sik yang selalu bersama-sama dengan anggota kelompok.
Kelompok acuan (
reference group
) adalah kelompok sosial yang
menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk
membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang yang bukan anggota
kelompok (orang dari luar kelompok) menerima pengaruh dari suatu
kelompok, dia menjalin ikatan batin dan berusaha menyesuaikan
diri serta mengidenti
fi
kasikan diri dengan kelompok tadi karena
dia berpandangan bahwa kelompok tersebut berguna untuk
mengembang kan kehidupannya. Contohnya, Andi sebagai anggota
PGRI menjalin hubungan secara tersembunyi atau terang-terangan
dengan koperasi yang ada di daerahnya. Walaupun bukan anggota
koperasi tersebut, dia berusaha mengembangkan prinsip-prinsip
koperasi dalam kehidupannya karena terbukti bahwa koperasi sangat
bermanfaat bagi pengembangan ekonomi keluarganya. Koperasi
dalam hal ini merupakan
reference group
bagi Andi.
Kenyataan sosial menunjukkan bahwa jumlah anggota
masyarakat yang menjadi
reference group
jumlahnya relatif banyak,
terutama dengan kelompok keagamaan. Artinya tidak menjadi
anggota resmi agama tertentu, tetapi mereka berusaha menyesuaikan
diri dengan ajaran agama yang secara hakiki dapat menciptakan
ketenangan dan kebahagiaan hidup.
Sumber:
www.inaport1.co.id
Gambar 4.7
Kelompok Pengusaha
Kelompok pengusaha merupakan
kelompok okupasional karena melakukan
pekerjaan yang sejenis.
Riset
Reference Group
biasanya terdapat
dalam kehidupan sosial Anda.
Berikan contoh
reference group
Anda, dan jelaskan mengapa
menjadikan kelompok tersebut
sebagai acuan.
misalnya kebutuhan rekreasi. Dengan berbagai landasan tersebut,
timbul aneka macam kelompok volunter yang mungkin berkembang
menjadi kelompok-kelompok yang mantap dan diakui masyarakat
umum.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
100
Dalam keadaan tertentu, antara
reference group
dan
membership
group
agak sulit dipisahkan. Contohnya, seorang anggota partai
politik menjadi anggota DPR. DPR merupakan
membership
baginya,
tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada partainya. Hal
ini sering menampak kan segi-segi negatif karena anggota dewan
yang terhormat terlampau berpegang pada prinsip-prinsip
reference
group
(partainya).
Diskusikan dalam kelompok Anda, apakah anggota DPR yang berasal dari partai
tertentu dapat bersifat objektif dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait
dengan partainya sendiri.
Kerja Sama 4.2
9) Kelompok Penekan (
Pressure Group
)
Kelompok penekan adalah suatu kelompok yang anggota-
anggotanya bertujuan memperjuangkan kepentingan mereka di
tengah masyarakat luas dengan cara menggunakan tekanan sosial.
Kelompok penekan termasuk kelompok sekunder dan umumnya
mempunyai anggota relatif besar, tetapi yang digunakan sebagai
penekan hanyalah sebagian kecil dari anggota kelompoknya.
Mereka terdiri atas orang-orang potensial yang mampu menguasai
dan mengendalikan masyarakat sehingga mampu mempromosikan
kepentingannya. Kelompok penekan umumnya terdapat dalam
masyarakat yang menganut sistem demokrasi liberal, yaitu setiap
individu sebagai anggota masyarakat mempunyai kebebasan yang
sangat besar untuk menyam paikan aspirasinya.
c. Kelompok Teritorial atau Komunitas Sosial
Kata komunitas (
community
) berasal dari bahasa Latin (
commu-
nire
) atau
communia
yang berarti memperkuat. Dari kata ini, dibentuk
istilah komunitas yang artinya persatuan, per saudaraan, kumpulan,
masyarakat. Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang
membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana-
sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas
merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri tersendiri dalam hal
kebersamaannya. Komunitas merupakan bagian dari masyarakat,
tetapi berbeda dengan kolektivitas atau kerumunan.
1) Ciri-Ciri Komunitas Sosial
a) Kesatuan Hidup yang Tetap dan Teratur
Sebagai suatu kelompok sosial, komunitas merupakan kesatuan
hidup manusia yang tetap dan teratur. Hubungan antaranggotanya
berlangsung secara akrab, kekeluargaan, saling mengenal (
face to
face
), saling menolong.
b) Bersifat Teritorial
Unsur utama dan khas yang menunjukkan suatu kelompok
sosial sebagai komunitas sosial adalah daerah yang sama tempat
kelompok tersebut berada. Oleh karena itu, komunitas sering disebut
masyarakat setempat. Contohnya, kelompok sosial yang bertempat
tinggal di lingkungan RT, RW, desa. Satu hal yang perlu diperhatikan
bahwa dalam komunitas tidak mengandung pengertian regionalisme
atau daerah yang luas seperti kabupaten atau provinsi.
Riset
Komunitas sosial yang ada di
masyarakat biasanya berusaha
menunjukkan identitas kelompoknya
secara khas. Jika Anda tergabung
dalam sebuah komunitas sosial,
apakah jenis komunitas tersebut?
Jelaskan dan beri contoh.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
101
2) Jenis Komunitas Sosial
a) Komunitas Pedesaan
Orang-orang memberikan pengertian tentang desa didasarkan
pada sudut pandang masing-masing. Ditinjau dari sudut administrasi,
desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah di bawah kepemimpinan seorang kepala desa
dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan
suatu negara.
Secara geogra
fi
s, desa adalah hasil perpaduan antara kegiatan
kelompok manusia dengan lingkungan nya. Hasil dari perpaduan
itu adalah suatu wujud atau penampakan di muka bumi yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur
fi
siogra
fi
, sosial, ekonomi, politik,
dan kultural yang saling berinteraksi dalam hubungannya dengan
daerah lain.
Phillips Ruop
mengemukakan bahwa secara sosiologis,
desa merupakan sebagai berikut.
(1) D
aerah yang sama dilihat dan segi geogra
fi
s dan administratif;
(2) Nilai sosial yang sa
ma, artinya seluruh anggota masyarakat desa
menganut nilai-nilai sosial yang sama;
(3) Kegiatan yang sama terutama dalam sistem mata pencaharian.
Masyarakat desa pada umumnya di bidang pertanian yang tidak
lepas dari pengaruh lingkungan alam seperti, tanah, iklim dan
morfologi (dataran, pegunungan, pantai); dan tata kelakuan.
Corak kehidupan di desa didasarkan pada kekeluargaan yang
erat dan termasuk pada masyarakat paguyuban.
Gambar 4.8
Masyarakat Desa
Masyarakat desa pada umumnya bermata
pencaharian pada bidang pertanian yang
didasarkan pada sistem kekeluargaan
yang erat.
Riset
Carilah penyebab mengapa terjadi
ketimpangan sosial yang cukup tinggi
antara kehidupan di desa dan di kota.
Berikan penjelasan dan argumen
Anda.
b) Komunitas Perkotaan
Para sarjana sosiologi memberikan de
fi
nisi tentang kota secara
berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
(1)
Max Weber
Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat-
nya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di
pasar lokal.
(2)
Wright
Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen,
serta dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan
sosialnya. Akibatnya hubungan sosial menjadi longgar, acuh
tak acuh dan tidak bersifat pribadi.
(3)
Haris
dan
Ulman
Kota merupakan pusat pemukiman dan pemanfaatan bumi oleh
manusia. Kota-kota sekaligus merupakan paradoks. Pertum-
buhan nya cepat dan luasnya kota-kota menunjukkan keung-
gulan dalam mengeksploitasi bumi. Di pihak lain, berakibat
munculnya lingkungan miskin bagi manusia.
Sumber:
Kalimantan
, 1991
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
102
Berdasarkan pengertian tersebut, tampak beberapa aspek yang
merupakan ciri kehidupan dalam komunitas perkotaan.
(1) Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat-
nya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di
pasar lokal.
(2) Masyarakat perkotaan bertempat tinggal di tempat-tempat yang
straregis untuk dua kebutuhan penting, yaitu perekonomian dan
pemerintahan. Tempat-tempat yang demikian memberi jaminan
terhadap kelancaran transportasi, komunikasi, dan informasi.
Misalnya, di sepanjang
jalannya, di daerah pantai dan di sekitar
sungai besar.
(3) Struktur hidup perkot
aan yang mencakup keanekaragaman
penduduk, ras, etnis dan kebudayaan.
(4) Kota merupakan kump
ulan kelompok sekunder, seperti asosiasi
pendidikan, partai politik, pemerintahan, perekonomian.
(5) Pergaulan hidup penduduk kota bersifat individualisme, setiap
orang tidak bergantung kepada orang lain. Akibatnya antar-
individu tidak saling mengenal, hubungan pribadi berubah
menjadi hubungan kontrak, komunikasi dilakukan melalui media
komunikasi massa, seperti koran, majalah, radio, televisi, telepon
dan sebagainya.
(6) Terdapat permukiman yang terbagi dalam beberapa lokasi atau blok
sesuai dengan jenis pekerjaan orang yang menempatinya, seperti,
daerah pertokoan, daerah kemiliteran, daerah kumuh (
slum
).
(7) Kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat tampak secara
jelas yang tercermin dalam sarana atau prasarana kehidupan
penduduk.
(8) Pola berp
ilar bersifat rasional dan cenderung disesuaikan dengan
situasi yang berkembang di masyarakat.
(9) Memiliki jiwa urbanisme, sikap dan perilaku masyarakat kota
selalu berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Sumber:
Indonesia From The Air
, 1996
Gambar 4.9
Perkotaan
Perkotaan adalah tempat permukiman
yang dihuni oleh orang-orang dengan
kedudukan sosial yang heterogen.
c) Komunitas Religius
Komunitas religius adalah suatu bentuk kehidupan bersama
yang didasarkan atas motif keagamaan. Setiap aspek kehidupan
dilandasi nilai-nilai yang bersumber dari ajaran agama. Berikut ciri-
ciri yang tampak dalam komunitas religius.
(1) Sikap dan p
erilaku yang diwujudkan dalam tindakan dan
interaksi sosial senantiasa memperhatikan norma-norma yang
sesuai dengan agama yang dianutnya.
(2) Simbol-simbol yang digunakan dalam pakaian, tempat ibadah
serta benda lain diwarnai ajaran agamanya.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
103
(3) Menciptakan keseimbangan ant
ara kepentingan dunia dan
kepentingan akhirat.
(4) Bertempat tinggal
di lingkungan tempat-tempat ibadah atau
tempat menuntut ilmu keagamaan.
d) Komunitas Ekonomi
Komunitas ekonomi adalah suatu bentuk hidup bersama yang
sebagian besar kegiatan penduduknya berorientasi di bidang ekonomi.
Setiap aspek kehidupan dilandasi dengan hal-hal yang memiliki
nilai-nilai ekonomi. Komunitas ekonomi pada umumnya berada di
kawasan perindustrian, perdagangan, dan jasa. Contohnya, masyarakat
Cibaduyut di Kota Bandung, hampir seluruh anggota masyarakatnya
berprofesi sebagai pengrajin sepatu (
home industry
).
Berikan beberapa contoh komunitas ekonomi yang ada di lingkungan sekitar Anda. Berikan
pula tujuan serta bidang apa yang dijalankan oleh setiap komunitas tersebut.
Opini 4.4
Riset
Gencarnya arus urbanisasi
yang terjadi di kota-kota besar
mengakibatkan mobilitas sosial
geografis dan berbagai persoalan
sosial. Sumber daya manusia yang
semakin menumpuk di kota-kota
besar mengakibatkan desa semakin
tertinggal. Menurut Anda, apakah
langkah strategis pemerintah untuk
mengatasi persoalan ini?
Beberapa ahli sosiologi juga mengklasi
fi
kasikan kelompok sosial
ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.
a. Emille Durkheim
membagi kelompok sosial yang didasarkan
pada Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik. Solidaritas
mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang sederhana dan
belum mengenal adanya pembagian kerja. Tiap-tiap kelompok dapat
memenuhi keperluan mereka sendiri tanpa memerlukan bantuan
atau kerja sama dengan kelompok di luarnya.
Pada masyarakat dengan solidaritas mekanik, yang diutamakan
adalah persamaan perilaku dan sikap. Kesadaran kolektif menjadi
dasar ikatan seluruh warga masyarakat, yaitu suatu kesadaran
bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan
kelompok yang ada di luar warga dan bersifat memaksa. Solidaritas
organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat
yang telah mengenal adanya pembagian kerja (masyarakat kompleks)
sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling
bergantung. Pada masyarakat dengan solidaritas organik, ikatan
utama yang mempersatukan masyarakat adalah kesepakatan yang
terjalin di antara berbagai profesi.
b. Ferdinand Toennies
memberi penjelasan bahwa kelompok di
dalam masyarakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gemeinschaft
dan gesselschaft. Gemeinschaft atau paguyuban adalah kehidupan
bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang murni, alamiah, dan kekal. Contohnya, keluarga dan rukun
tetangga.
Adapun
gesselschaft
atau patembayan adalah ikatan lahir yang
bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek dan dinamis.
Contohnya, ikatan antara pedagang dan pembeli atau organisasi
buruh dalam suatu pabrik.
c. Charles H. Cooley
dan
Ellsworth Farris
berpendapat bahwa di
dalam masyarakat terdapat kelompok primer yang ditandai dengan
hubungan antaranggotanya berlangsung secara bertatap muka, saling
mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi.
Ruang lingkup terpenting kelompok ini adalah keluarga, teman
sepermainan, rukun tetangga. Pergaulan yang intim ini menghasilkan
keterpaduan indvidu dalam satu kesatuan yang membuat seseorang
hidup dan memiliki tujuan kelompok bersama.
Pakar
Sosiologi
Ferdinand Toennies
(1855–1936)
telah membantu peluncuran
sosiologi sebagai disiplin akademik
di Jerman. Bukunya
“Gemeinschaft
and Gesellschaft”
(1887) yang
sangat berpengaruh merupakan
kronika modernisasi.
Ferdinand Toennies
(1855–1936)
helped to establish sociology as an
academic discipline in Germany.
This influential book “Gemeinschaft
and Gesellschaft” (1887) is a
chronicle of modernization.
Sumber:
Sosiologi Sixth Edition
, 1997
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
104
Apakah norma yang ada pada setiap kelompok tidak bertentangan dengan norma
yang ada di masyarakat? Setiap kelompok sosial yang ada di masyarakat memiliki
aturan dan norma masing-masing. Bagaimana kaitannya dengan norma yang ada di
masyarakat, apakah sesuai atau bertentangan? Berikan analisis dan argumen Anda.
Opini 4.5
d. W.G. Sumner
membagi kelompok menjadi dua yaitu
in-group
(kelompok dalam) dan
out-group
(kelompok luar). Kelompok sosial
yang individu mengidenti
fi
kasi dirinya merupakan
in-group
-nya
dalam kelompok tersebut. Adapun
out-group
diartikan oleh individu
sebagai kelompok yang menjadi lawan
in-group
-nya. Sikap
in-
group
biasanya didasarkan pada faktor simpati, kedekatan dengan
anggota kelompok, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sikap
out-group
selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud
antagonisme atau antipati. Jika kelompok dalam berhubungan
dengan kelompok luar maka terjadi rasa kebencian, permusuhan,
perang atau perampokan. Rasa kebencian ini terus diwariskan hingga
membentuk perasaan kelompok dalam (
in-group feeling
). Anggota
kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai
pusat segalanya (
etnosentris
).
Kajian Sumner tersebut dapat dijelaskan dalam masalah tawuran
antarsiswa. Di kalangan siswa dari suatu sekolah dapat muncul
in
group feeling
yang kuat dan terwujud dalam rasa solidaritas, kesetiaan,
dan pengorbanan. Perasaan tersebut memunculkan etnosentrisme
sehingga mereka memandang siswa dari sekolah lain dengan penuh
rasa permusuhan yang terus diwariskan ke adik kelasnya.
5. Terbentuknya Norma Kelompok
Perilaku kelompok, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang
berlaku dalam kelompok itu. Dalam dunia sosial pada umumnya,
kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap
kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang
dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya. Dalam hal ini,
adanya pedoman atau patokan agar seseorang dapat berperilaku
sebagaimana aturan yang telah disepakati bersama berupa aturan
atau kaidah yang mengatur kehidupan anggotanya, baik berupa
suatu keharusan, anjuran, maupun larangan. Aturan atau kaidah
tersebut sering disebut sebagai norma kelompok dan norma-norma
ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di
antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berperilaku tertentu,
pihak lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku
tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif. Norma terbentuk
dari proses akumulatif interaksi kelompok. Oleh karena itu, ketika
seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan
terbentuk norma, yaitu norma kelompok. Contohnya, kedisiplinan
dalam kelompok Paskibra di sekolah, kerja sama dalam klub
sepakbola. Apabila salah seorang pemain sepakbola tidak mengerti
aturan kerja sama, ia dikenakan sanksi dengan dikeluar kan dari
klubnya. Dengan kata lain, norma kelompok ialah ukuran suatu
kelompok yang menentukan apa yang harus dilakukan, apa yang
harus dimiliki, dipercayai, dan dikehendaki oleh seseorang sebagai
anggota kelompok tersebut.
Zoom
Kolektif
Identifikasi
Etnosentris
Riset
Seperti yang diungkapkan oleh
Cooley bahwa kelompok primer
merupakan keluarga primer/terdekat
dan akrab. Sebutkan kelompok
primer yang Anda miliki di sekolah
atau di lingkungan pergaulan Anda.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
105
Multikultural berasal dari kata
multi
yang berarti banyak
(lebih dari dua) dan
culture
artinya kebudayaan. Secara sederhana,
masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari
dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai
budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan
kehidupan masyarakat pendukungnya. keragaman budaya tersebut
berfungsi untuk mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi
sosial masyarakatnya.
Menurut
Fuad Hassan,
setiap masyarakat pendukung
kebudayaan (
culture bearers
) cenderung menjadikan kebudayaannya
sebagai kerangka acuan bagi perikehidupan sekaligus untuk
mengukuhkan jati diri sebagai kebersamaan yang unik. Oleh
karena itu, perbedaan antarkebudayaan justru bermanfaat dalam
mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat
tersebut.
Multikultural masyarakat dalam tatanan sosial agama dan suku
bangsa telah ada sejak zaman nenek moyang. Kebhinekaan budaya
yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan
yang tak ternilai dalam khazanah budaya nasional. Diunggulkannya
suatu nilai oleh seseorang atau sekelompok masyarakat bukan berarti
tidak dihiraukannya nilai-nilai lain, tetapi kurang dijadikan sebagai
acuan dalam bersikap dan berperilaku dibandingkan dengan nilai
yang diunggulkannya. Oleh karena itu, permasalahan multikultural
justru merupakan suatu keindahan apabila identitas setiap budaya
dapat bermakna dan diagungkan oleh masyarakat pendukungnya,
serta dapat dihormati oleh kelompok masyarakat lain. Hal ini untuk
kebanggaan dan sifat egoisme kelompok apalagi apabila diwarnai
kepentingan politik tertentu seperti digunakannya simbol-simbol
budaya Jawa yang salah kaprah untuk membangun struktur dan
budaya politik yang sentralistik.
Keragaman atau multikulturalisme merupakan salah satu
realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa
silam, kini, dan di waktu-waktu mendatang. Multikulturalisme secara
sederhana dapat dipahami sebagai pengakuan bahwa sebuah negara
atau masyarakat adalah beragam dan majemuk. Sebaliknya, negara
tidak mengandung kebudayaan nasional yang tunggal.
Akan tetapi, keragaman tersebut hendaklah tidak ditafsirkan
secara tunggal. Komitmen untuk mengakui keragaman merupakan
salah satu ciri dan karakter utama masyarakat, negara-bangsa.
Keragaman tidak lantas menjadi sumber kekacauan, distruksi sosial
ataupun kon
fl
ik yang berkepanjangan. Hal tersebut disebabkan
adanya simbol-simbol, nilai-nilai, struktur-struktur, dan lembaga-
lembaga dalam kehidupan bersama.
Masyarakat Indonesia adalah gabungan semua kelompok
manusia yang hidup di Indonesia. Suatu kenyataan yang tak bisa
ditolak bahwa Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis,
budaya, dan agama. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sederhana
dapat disebut sebagai masyarakat “multikultural”. Akan tetapi,
keadaan multikultural tersebut berhadapan dengan kebutuhan untuk
menyusun suatu kebudayaan nasional Indonesia yang dapat menjadi
kekuatan pemersatu bangsa.
Referensi
Sosiologi
Multikulturalisme adalah sebuah
ideologi yang mengakui dan
mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan, baik secara individual
maupun secara kebudayaan.
Sumber:
Pengantar Sosiologi
, 1993
B
Perkembangan Kelompok Sosial
dalam Masyarakat Multikultural
Jendela
Info
Multikulturalisme berkaitan dengan
keragaman sebuah bangsa yang
berdasarkan kebudayaan, bahasa,
agama, ideologi, dan jenis kehidupan
sosial lainnya. Plural berarti beragam.
Hal tersebut menjadi kekayaan yang
dimiliki suatu bangsa.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
106
Sumber:
Indonesian Heritage
:
Performing Arts
, 1998
Gambar 4.10
Suku Bangsa
Suku bangsa pada masyarakat Indonesia
telah ada sejak zaman nenek moyang.
Pandangan “multikultural” sebenarnya bukanlah hal yang baru
di Indonesia. Prinsip Indonesia sebagai negara “
bhinneka tunggal ika
”,
mencerminkan bahwa meskipun Indonesia adalah multikultural,
tetapi tetap terintegrasi dalam kesatuan. Pembentukan masyarakat
multikultural Indonesia tidak bisa secara
taken for granted
atau
trial
and error
. Harus diupayakan secara terprogram, terintegrasi dan
berkesinambungan. Keragaman suku bangsa merupakan salah satu
ciri masyarakat Indonesia yang seringkali dibanggakan. Banyak
yang belum menyadari bahwa keragaman tersebut juga menyimpan
potensi kon
fl
ik yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Semuanya ini, memiliki fokus terhadap kolaborasi, kerja sama,
dan negosiasi perbedaan-perbedaan untuk menyelesaikan kon
fl
ik.
Sebagian besar masyarakat Indonesia menekankan pada kehidupan
bersama, saling mendukung, dan menghormati satu sama lain dalam
berbagai hak dan kewajiban personal maupun komunal.
Pada tahap ini, komitmen terhadap nilai-nilai tidak dapat
dipandang berkaitan hanya dengan eksklusivisme personal dan
sosial, atau dengan superioritas kultural, tetapi lebih jauh lagi dengan
kemanusiaan (
humanness
), komitmen, dan kohesi kemanusiaan
termasuk di dalamnya melalui toleransi, saling menghormati hak-hak
personal dan komunal. Manusia, ketika berhadapan dengan simbol-
simbol, doktrin-doktrin, prinsip-prinsip dan pola-pola tingkah laku,
sesungguhnya mengungkap kan dan sekaligus mengideal isasikan
komitmen kepada kemanusiaan (baik secara personal maupun
komunal) dan kebudayaan yang dihasilkannya.
Dalam konteks ini, multikulturalisme dapat pula dipahami
sebagai “kepercayaan” kepada normalitas dan penerimaan
keragaman. Pandangan dunia multikulturalisme seperti ini dapat
dipandang sebagai titik tolak dan fondasi bagi kewarganegaraan
yang beradab. Multikulturalisme dapat dipandang sebagai landasan
budaya (
cultural basic
) bagi kewarganegaraan dan pendidikan.
Masyarakat Indonesia adalah seluruh gabungan semua
kelompok manusia yang hidup di Indonesia. Suatu kenyataan
yang tak bisa ditolak bahwa negara-bangsa Indonesia terdiri atas
berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain sehingga
bangsa Indonesia secara sederhana dapat disebut sebagai masyarakat
“multikultural”.
Zoom
Culture bearers
Disrupsi sosial
Sentralistik
Relativisme kultural
Referensi
Sosiologi
Dalam model multikulturalisme,
suatu masyarakat dilihat sebagai
sebuah kesatuan hidup manusia
yang mempunyai kebudayaan yang
berlaku umum dalam masyarakat
tersebut, yang coraknya seperti
sebuah mosaik. Di dalam mosaik
tercakup semua kebudayaan dari
masyarakat yang lebih kecil sehingga
membentuk terwujudnya masyarakat
yang lebih besar, dan mempunyai
kebudayaan seperti sebuah mosaik
tersebut.
Sumber:
Reed.ed
, 1997
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
107
Sumber:
Atlas Indonesia
, 1998
Gambar 4.11
Garuda Pancasila
Garuda Pancasila merupakan lambang
negara Indonesia yang mencerminkan
kesatuan masyarakat Indonesia yang
multikultural.
Multikulturalsime adalah sebuah ideologi, alat, atau wahana
untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaannya. Sebagai
sebuah ide atau ideologi, multikulturalisme terserap dalam berbagai
interaksi yang ada dalam berbagai struktur kehidupan manusia yang
tercakup dalam kehidupan sosial, ekonomi dan bisnis, politik, dan
berbagai kegiatan lainnya di masyarakat. Kajian mengenai corak
kegiatan, yaitu hubungan antarmanusia dalam berbagai manajemen
pengelolaan sumber daya, merupakan sumbangan sangat besar
dan penting dalam upaya mengembangkan serta memantapkan
multikulturalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Multikulturalisme bukan hanya sebuah wacana, melainkan
juga sebuah ideologi yang harus diperjuangkan karena dibutuhkan
sebagai landasan bagi tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejah-
teraan hidup masyarakat. Multikulturalisme bukan sebuah
ideologi yang berdiri sendiri, terpisah dari ideologi-ideologi
lainnya. Multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep
yang merupakan bangunan konsep-konsep untuk dijadikan acuan
dalam memahami dan mengembang kan kehidupan bermasyarakat.
Untuk dapat memahami multikulturalisme, diperlukan landasan
pengetahuan berupa konsep-konsep yang relevan dan mendukung
keberadaan serta berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan
manusia. Konsep-konsep tersebut harus dikomunikasikan di antara
para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah yang sama tentang
multikulturalisme sehingga terdapat kesamaan pemahaman dan
saling mendukung dalam memperjuangkan ideologi ini.
Kelompok sosial merupakan kelompok yang dinamis. Setiap
kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan.
Untuk meneliti gejala tersebut, perlu ditelaah lebih lanjut perihal
dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa kelompok sosial
bersifat lebih stabil daripada kelompok-kelompok sosial lainnya atau
strukturnya tidak mengalami perubahan-perubahan yang mencolok.
Ada pula kelompok-kelompok sosial yang mengalami perubahan-
perubahan cepat, walaupun tidak ada pengaruh-pengaruh dari luar.
Akan tetapi pada umumnya, kelompok sosial mengalami perubahan
sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di
dalam kelompok tersebut karena pengaruh dari luar.
Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial terjadi
karena kon
fl
ik antarindividu dalam kelompok atau karena adanya
kon
fl
ik antarbagian kelompok tersebut sebagai akibat tidak adanya
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan di dalam kelompok itu
sendiri. Ada bagian atau segolongan dalam kelompok itu yang ingin
Zoom
Integrating force
Taken for granted
Trial and error
Integrated
Jendela
Info
Model multikulturalisme sebenarnya
telah digunakan sebagai acuan
oleh para pendiri bangsa dalam
mendesain apa yang dinamakan
sebagai kebudayaan bangsa.
Contohnya, dalam penjelasan
Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi:
“kebudayaan bangsa (Indonesia)
adalah puncak-puncak kebudayaan
di daerah”.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
108
merebut kekuas
aan dengan mengorbankan golongan lainnya; ada
kepentingan yang tidak seimbang sehingga timbul ketidakadilan; ada
pula perbedaan paham tentang cara-cara memenuhi tujuan kelompok
dan lain sebagainya. Semuanya itu mengakibatkan perpecahan di
dalam kelompok hingga timbul perubahan struktur. Timbulnya
struktur yang baru pada akhirnya juga bertujuan untuk mencapai
keadaan yang stabil. Tercapainya keadaan yang stabil sedikit banyak
juga bergantung pada faktor kepemimpinan dan ideologi yang
dengan berubahnya struktur, mungkin juga mengalami perubahan-
perubahan. Kadang-kadang kon
fl
ik dalam kelompok sosial dapat
dikurangi atau bahkan dihapuskan, misalnya dengan mengadakan
“kambing hitam” (
scapegoating
) atau kelompok tersebut menghadapi
musuh bersama dari luar.
Perubahan struktur kelompok sosial karena sebab-sebab dari
luar. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Perubahan situasi atau keadaan di mana kelompok tadi hidup.
Perubahan pada situasi dapat pula mengubah struktur kelompok
sosial tadi. Ancaman dari luar, mis
alnya seringkali merupakan
faktor yang mendorong terjadinya perubahan struktur kelompok
sosial. Situasi membahayakan yang berasal dari luar memperkuat
rasa persatuan dan mengurangi keinginan-keinginan para
anggota kelompok sosial untuk mementingkan diri sendiri.
2. Pergantian anggota-anggota kelompok, contohnya, personalia
suatu pasukan. Angkatan bersenjata sering mengalami
pergantian dan hal itu tidak selalu mengakibatkan perubahan
struktur secara keseluruhan. Akan tetapi, ada pula kelompok-
kelompok sosial yang mengalami kegoncangan-kegoncangan
apabila ditinggalkan salah seorang anggotanya, apalagi kalau
anggota yang bersangkutan mempunyai kedudukan penting
misalnya, dalam suatu keluarga. Apabila seorang ayah yang
menjadi tulang punggung keluarga kemudian meninggal dunia,
hal ini dapat menimbulkan guncangan besar terhadap keluarga
tersebut. Bisa saja keluarganya jatuh miskin karena tidak ada
lagi yang menanggung kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.
3. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi sosial dan
ekonomi. Misalnya, dalam keadaan depresi suatu keluarga
akan bersatu untuk menghadapinya walaupun anggota-anggota
keluarga tersebut mempunyai agama ataupun pandangan politik
yang berbeda satu dengan lainnya.
Di dalam dinamika kelompok, mungkin terjadi pertentangan
antarkelompok. Apabila terjadi peristiwa tersebut maka secara
hipotesis prosesnya adalah sebagai berikut.
1. Apabila dua kelompok bersaing, akan timbul stereotip.
2. Kontak antara kedua kelompok yang bermusuhan, tidak akan
mengurangi sikap bermusuhan itu sendiri.
3. Tujuan yang harus dicapai dengan kerja sama, dapat
menetralisasi kan sikap bermusuhan.
4. Di dalam kerja sama mencapai tujuan, stereotip yang semula
negatif menjadi positif.
Referensi
Sosiologi
Konsep-konsep yang relevan
dengan multikulturalisme antara
lain demokrasi, keadilan dan
hukum, nilai-nilai budaya dan etos,
kebersamaan dalam perbedaan
yang sederajat, suku bangsa,
kesukubangsaan, kebudayaan
sukubangsa, keyakinan
keagamaan, ungkapan-ungkapan
budaya, domain privat dan publik,
Hak Asasi Manusia (HAM), dan hak
budaya komunitas.
Sumber:
Kebudayaan Sebagai Ilmu,
1968
Bagaimana sikap Anda terhadap multikulturalisme yang ada di Indonesia? Jelaskan
pendapat Anda.
Opini 4.6
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
109
Kon
fl
ik antarkelompok mungkin terjadi karena persaingan
untuk mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau
terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan tertentu. Di samping
itu, mungkin ada pemaksaan agama, dominasi politik atau adanya
kon
fl
ik tradisional yang terpendam. Contohnya, adalah hubungan
antara kelompok mayoritas dan minoritas. Reaksi golongan minoritas
kelompok mungkin dalam bentuk sikap tindak menerima, agresif,
menghindari atau asimilasi.
Masalah dinamika kelompok, juga menyangkut gerak atau
perilaku kolektif. Gejala tersebut merupakan suatu cara berpikir,
merasa dan beraksi suatu kelompok individu yang serta merta dan
tidak berstruktur. Sebab-sebab suatu kumpulan individu menjadi
agresif antara lain adalah:
1. frustasi selama jangka waktu yang lama;
2. tersinggung;
3. dirugikan;
4. ada ancaman dari luar;
5. diperlukan tidak adil;
6. terkena pada bidang-bidang kehidupan yang sangat sensitif.
Contoh kasusnya adalah perkembangan yang terjadi dalam
dunia politik di negeri kita, yang memperlihatkan partai peserta
pemilu dari yang semula berjumlah hanya tiga partai pada masa Orde
Baru, kemudian berubah setelah memasuki masa pasca reformasi
menjadi sistem multipartai yang memunculkan puluhan partai. Hal
ini menandakan bahwa dinamika yang terjadi di masyarakat terjadi
karena perubahan pola pikir dan sistem pemerintahan. Kelompok
dalam bidang politik pada akhirnya memiliki tujuan dan cara yang
berbeda dalam melaksanakan kemajuan masing-masing. Contoh
lainnya adalah dalam bidang pendidikan, yaitu terjadinya perubahan
kurikulum yang digagas oleh kelompok pendidik yang memiliki
gagasan baru dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi
dalam masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
(1)
(3)
(4)
(2)
(5)
(6)
asimilasi
menghindari
menerima
agresif
Jendela
Info
Konflik antarkelompok terjadi
karena ada kelompok mayoritas dan
kelompok minoritas.Secara skematis
mungkin timbul pola-pola sebagai
berikut.
C
Keanekaragaman Kelompok Sosial
dalam Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural merupakan masyarakat majemuk
yang memiliki lebih dari dua kebudayaan yang timbul akibat
adanya kegiatan dan pranata khusus. Kelompok-kelompok sosial
yang muncul akibat semakin kompleksnya kegiatan manusia dan
banyaknya lembaga-lembaga (pranata) sosial yang mewadahi
kebutuhan dan kegiatannya, telah memunculkan keanekaragaman
kelompok sosial sebagai wujud dari masyarakat multikultural.
Keanekaragaman merupakan salah satu realitas utama yang
dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini, dan di waktu-
waktu mendatang. Keanekaragaman kelompok sosial terus tumbuh
dan berkembang semakin kompleks dalam kehidupan masyarakat
majemuk, yang tidak hanya didasarkan pada perbedaan suku, agama,
dan ras. Keanekaragaman kelompok sosial dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor aktivitas manusia yang semakin kompleks dan pranata-
pranata sosial yang semakin beragam untuk memenuhi berbagai
kebutuhan manusia.
Jendela
Info
Kelompok sosial sangat penting
karena sebagian besar kegiatan
manusia berlangsung di dalamnya.
Tanpa kita sadari, sejak lahir hingga
kini Anda telah menjadi anggota
bermacam-macam kelompok.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
110
Zoom
Pranata
Folkways
Askriptif
Primodial
Sumber:
Tempo
, 5 Maret 2004
Gambar 4.12
Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk di Indonesia memiliki
potensi konflik yang besar
.
Keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat yang
majemuk merupakan salah satu ciri masyarakat Indonesia yang
seringkali dibanggakan. Banyak yang belum menyadari bahwa di
balik kemajemukan juga menyimpan potensi kon
fl
ik yang dapat
mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara apabila tidak
pandai-pandai dalam mengelolanya. Munculnya berbagai kon
fl
ik
sekarang ini merupakan bukti dari adanya perbedaan tersebut.
Seseorang mengaku sebagai anggota dari suatu suku bangsa
karena dia dilahirkan oleh orangtua dari suku bangsa tertentu atau
berasal dari daerah tertentu. Berbeda dari berbagai jati diri lainnya
(misalnya status sosial) yang diperoleh seseorang dalam berbagai
struktur sosial yang sewaktu-waktu dapat dibuang atau diganti, jati
diri suku bangsa atau kesukubangsaan tidak dapat dibuang atau
diganti. Jati diri suku bangsa akan tetap melekat dalam diri seseorang
sejak kelahirannya. Walaupun jati diri suku bangsa dapat disimpan
atau tidak digunakan dalam interaksi, ia tidak dapat di
buang atau
dihilangkan.
Dalam setiap interaksi, jati diri akan tampak karena adanya
atribut-atribut yang digunakan oleh pelaku dalam mengekspresi kan
jati dirinya sesuai dengan hubungan status sosial atau kedudukan
masing-masing (Suparlan 1999). Seseorang yang dilahirkan dalam
keluarga suatu suku bangsa, mau tidak mau akan hidup berpedoman
pada kebudayaan suku bangsanya.
Sadar atau tidak sadar yang bersangkutan hidup ber pedomankan
kebudayaan suku bangsanya sebab dalam proses pembelajarannya
dari masa anak-anak hingga dewasa dia tidak mempunyai pilihan
lain kecuali harus hidup menurut kebudayaan suku bangsanya
seperti dipunyai oleh orangtuanya.
Dalam masyarakat Indonesia, suku bangsa dan kesuku bangsaan
adalah sebuah ide dan kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam ruang lingkup batas-batas kesukubangsaan, stereotipe
dan prasangka berkembang dan menjadi mantap dalam suatu kurun
waktu hubungan antarsuku bangsa yang tidak terbatas. Akibatnya,
sering terjadi salah pengertian dalam komunikasi antarsuku bangsa
yang menyebabkan semakin lebarnya jarak dan mantapnya batas-
batas atau pagar-pagar yang membatasi hubungan antara dua suku
bangsa atau lebih. Akibat lebih lanjut dari stereotipe dan prasangka
ini adalah terwujudnya tindakan-tindakan diskriminatif dalam hak
dan kewajiban oleh suku bangsa yang dominan terhadap mereka
yang tergolong lemah dan nonpribumi atau minoritas di dalam
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
111
kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Sebagai contoh, kon
fl
ik
antara orang pribumi dan orang Tionghoa yang tidak pernah dapat
dituntaskan.
Perpindahan dan pertemuan antara kelompok penduduk yang
berbeda latar belakang sosial budaya di suatu daerah bukannya
tidak membawa dampak terhadap kehidupan sosial. Benturan-
benturan antara penduduk asli dan penduduk pendatang sangat
dimungkinkan terjadi mengingat latar belakang sosial, budaya,
dan agama kelompok-kelompok tersebut berlainan atau bahkan
bertentangan satu sama lain. Benturan sosial budaya tersebut akan
menimbulkan kon
fl
ik sosial. Jika tidak segera saling dipertemukan
dan dikelola untuk merumuskan konsensus bersama agar terwujud
integrasi sosial.
Gejala etnosentrisme, prasangka negatif dan perilaku diskriminatif
antaretnik, yang menyangkut adat istiadat, bisa menjadi penghambat
dalam interaksi serta pergaulan antaretnis. Gejala ini tidak hanya
dalam masyarakat tradisional, tetapi juga dalam masyarakat modern.
Akibatnya, bisa menimbulkan sikap tegang dan bermusuhan. Hal
ini juga ditegaskan oleh
Koetjara ningrat
yang menyatakan bahwa
hubungan dan interaksi antara etnik yang berbeda merupakan suatu
keadaan yang mengandung potensi kon
fl
ik. Hubungan antara warga
yang berbeda biasanya juga dilatarbelakangi oleh sikap prasangka
etnik. Selain itu, setiap etnik biasanya sangat terikat pada
folkways
masing-masing dan cenderung memegang kuat identitas diri mereka.
Keterikatan etnik atas nilai-nilai budayanya mengakibatkan semakin
kuatnya rasa
in group
yang cenderung meremehkan kelompok luar.
Potensi ini semakin membesar dengan munculnya kristalisasi etnis
yang semakin memperkokoh tembok pembatas antara kekitaan dan
kemerekaan. Mereka merasa bahwa keyakinan yang dimilikinya
adalah yang paling baik. Sikap ini akhirnya akan menimbulkan
chauvinisme, intoleransi, oposisi terhadap folkways lain, penghinaan,
prasangka, penafsiran sepihak, dan sebagainya.
Dalam kasus Indonesia, segala kon
fl
ik yang ada, baik berdasar
asumsi radikal maupun fungsionalis, mengarah pada kon
fl
ik etnis.
Kon
fl
ik etnis merupakan gejala sosial politik permanen dalam dunia
modern. Hampir tidak ada negara yang bebas dari permasalahan
itu. Dalam penelitian yang dilakukan antara tahun 1945-1980,
korban jiwa akibat kon
fl
ik etnis lebih banyak jumlahnya daripada
kombinasi kon
fl
ik lainnya.
Renner
berpendapat, kon
fl
ik etnis dalam
sebuah negara terjadi karena pemetaan atau pembagian wilayah
yang dilakukan kolonialis tidak mempertimbangkan kepentingan
kultural. Akibatnya, bangsa yang sama dan semula satu menjadi
terpisah-pisah dan tergabung dengan bangsa lain yang asing dengan
kultur mereka, bahkan bertentangan dan kemudian terjebak dalam
kon
fl
ik permanen.
Eksistensi negara-negara multietnis mempunyai lima kemung kinan
terjadinya model regulasi kon
fl
ik etnis, yaitu sebagai berikut.
1.
Partisi
; yaitu pemisahan secara tegas antara satu etnis dan etnis
lain. Model ini jarang digunakan sebab hanya terjadi ketika
sebuah etnis benar-benar hidup terpisah dan garis demarkasi
negara.
2.
Dominasi
satu etnis terhadap etnis lain; yaitu bentuk yang
biasanya melalui kekerasan atau tindakan diskriminatif.
3.
Asimilasi
; merupakan bentuk halus dan maju dari model kedua,
namun dilakukan dengan cara yang alami.
Riset
Di dalam lingkungan sosial Anda,
pasti Anda pernah bertemu dengan
seseorang yang memiliki sikap atau
karakter etnosentris atau terlalu
berpedoman terhadap kebudayaan
adatnya sendiri. Bagaimana sikap
Anda menghadapi hal tersebut?
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2003)
Berikut ini adalah contoh interaksi
antara kelompok dan kelompok ....
a. Konferensi Tingkat Tinggi
Gerakan Negara-Negara Non-
blok
b. Lembaga Permasyarakatan
Cipinang memantau seorang
napi yang sudah bebas
c. Presiden Megawati memimpin
rapat
d. Seorang pengemudi truk
menabrak sekelompok penonton
e. Seorang guru yang sedang
mengajari siswa-siswanya di
dalam kelas
Jawaban: a
Negara-negara non-blok merupakan
kelompok.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
112
Di dalam materi dijelaskan bahwa kemampuan masyarakat dalam memberdayakan
organisasi relatif masih rendah. Bagaimana cara Anda menumbuhkan semangat
organisasi tersebut dalam lingkungan sekolah?
Opini 4.7
4.
Konsolidasi
; Sistem yang mengakui eksistensi setiap perbedaan
yang ada dan mencoba untuk mengharmonikan perbedaan-
perbedaan itu. Dalam model ini, kelompok mayoritas bukan
pihak yang menentukan dalam berbagai hal, tetapi diputuskan
berdasarkan konsensus dan kompromi.
5.
Akomodasi
; yaitu pengakuan terhadap semua etnis tetapi tidak
memiliki keterkaitan dengan hal-hal yang sifatnya politis. Model
ini mungkin lebih tepat disebut sinkretisme; negara berusaha
mengakomodasi dan mengapresiasikan berbagai perbedaan
yang ada dan menganggap semua etnis yang ada memlliki posisi
yang sama dan diperlakukan secara adil.
Kerukunan merupakan tujuan yang diharapkan oleh semua
masyarakat yang berbeda-beda dalam kelompok tersebut. Kerukunan
hidup merupakan konsensus yang harus dicapai yang mencakup
kerukunan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Kerukunan individu
dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok; juga kerukunan antara institusi sosial dan kerukunan
antara masyarakat dan pemerintah.
Kemampuan masyarakat dalam memberdayakan organisasi
dan kelembagaan pada umumnya menunjukkan kondisi yang
relatif masih rendah. Hal ini tampak dari masih kuatnya pengaruh
budaya tradisional, terutama di kalangan masyarakat petani,
nelayan, dan berbagai komunitas lapisan bawah. Dampaknya, ketika
terjadi perubahan sosial, ekonomi, politik, serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat dan makin
canggih, mereka mengalami goncangan budaya (
cultural shock
) yang
hebat; indikasinya, nilai-nilal dan norma lama sudah ditinggalkan
sementara nilai-nilai pengganti yang bercorak modern belum
ditemukan. Contohnya, budaya gotong royong bergeser menjadi
kerja dengan sistem upah yang setiap kegiatan selalu diukur dengan
nilai uang (pamrih) dan sikap individualistik.
Fenomena tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran
dan pengamalan dalam memaknai berbagai aspek kehidupan sehari-
hari yang saling terkait, seperti aspek ideologi, ekonomi, kon
fl
ik sosial,
politik, pendidikan, kesehatan, dan keamanan yang masih penuh
dengan ketidakpastian dan tantangan berat. Banyak peristiwa kon
fl
ik
sosial yang saling terkait dengan politik, ekonomi, dan budaya. Oleh
karena itu, diperlukan paradigma baru untuk penyelesaian kon
fl
ik
dan penguatan ketahanan masyarakat lokal. Dialog kerukunan
antar komponen masyarakat makin penting diposisikan sebagai
subsistem dalam kerangka pembangunan masyarakat. Pihak-pihak
yang memegang peranan penting sebagai perancang dan pelaksana
dialog adalah para pemimpin masyarakat.
Riset
Kerukunan hidup merupakan
orientasi setiap kelompok sosial di
masyarakat. Analisislah oleh Anda
bagaimana contoh bentuk kerukunan
antarkelompok di lingkungan sekolah
Anda.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
113
Sumber:
Forum
, Oktober 2001
Gambar 4.13
Dialog
Dialog pada masyarakat majemuk
bertujuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan yang berkaitan dengan
masyarakat.
Dialog antarkomponen masyarakat merupakan bagian tidak
terpisahkan dari kerukunan kehidupan umat manusia yang
secara kasatmata menunjukkan bahwa keragaman dan perubahan
kebudayaan atau dinamika sosial sering mengarah pada situasi
kon
fl
ik. Dialog pada masyarakat multikultur mempunyai beberapa
fungsi, di antaranya sebagai berikut.
1. Sebagai wahana komunikasi antara orang-orang yang berada
pada tingkat yang relatif sama;
2. Merupakan upaya untuk mempertemukan hati dan pikiran
antarsesama anggota masyarakat;
3. Dapat dijadikan jalan bersama untuk menjelaskan kebenaran
atas dasar kejujuran dan kerja sama dalam kegiatan sosial untuk
kepentingan bersama dalam menciptakan dan memelihara
keseimbangan dan keteraturan hidup bermasyarakat;
4. Untuk memahami, mengidenti
fi
kasi, dan menyosialisasikan
kebijakan, konsep, dan langkah-langkah kerukunan hidup
bermasyarakat;
5. Untuk pembinaan kerukunan umat manusia dalam rangka
pengendalian kon
fl
ik.
1. Sikap Toleransi dan Empati Sosial
terhadap Keragaman
Berbicara tentang toleransi dan empati dalam hubungan
keragaman dan perubahan kebudayaan, dihadapkan pada dua
permasalahan: Pertama, bagaimana membangun kembali semangat
“saling percaya” dalam interaksi antarkomunitas atau kelompok sosial
setelah berlangsungnya kon
fl
ik-kon
fl
ik komunal yang menggunakan
sentimen suku bangsa atau etnis, agama, ras, politik, dan ekonomi
di berbagai daerah. Kedua, bagaimana komunitas atau kelompok
sosial dapat hidup berdampingan dengan diversitas budaya atau
komunitas subkultur yang berbeda, seperti budaya kosmopolitarisme,
globalisme, budaya popular, budaya etnik, dan budaya lokal yang
dilahirkan oleh masyarakat multikukural. Permasalahan tersebut
sangat relevan dengan semakin kuatnya penggunaan politik identitas
dalam berbagai kon
fl
ik komunal di masa transisi seperti terjadi dalam
kehidupan masyarakat pada umumnya.
Adapun di antara sikap toleransi dan empati sosial terhadap
hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan diwujudkan
dalam perilaku berikut ini.
a. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya
Seperti halnya pada masyarakat Indonesia, sikap saling percaya
sebagai kekuatan mewujudkan komunitas humanistik atau komunitas
warga (
civic community
) mengalami kemerosotan ketika kekuasan
rezim Orde Baru mengatasnamakan keanekaragaman komunitas
atau kelompok sosial yang membatasi kebebasan sipil dan kebebasan
politik. Kekuasaan otoriter itu juga yang membangun yang kemudian
disebut ideologi SARA. Dengan demikian, sesuatu bekerjanya
pengendalian politik atas pluralisme menyebabkan kemampuan
komunitas warga mewujudkan kehidupan yang demokratis melalui
kesepakatan dan keseteraan secara politis, soltdaritas, kepercayaan
(
truste
), toleransi, serta struktur sosial yang kooperatif antarwarga,
memudar digantikan oleh peran negara di seluruh sektor kehidupan.
Upaya mengembalikan sikap saling percaya yang sempat goyah
akibat pertikaian antarkelompok sosial, tidaklah mudah.
Riset
Dialog merupakan salah satu sarana
memberikan pemahaman dan
pengertian di antara dua atau lebih
individu. Cara ini juga dimaksudkan
untuk menjaga kerukunan hidup.
Praktikkanlah dialog interaktif dalam
membahas persoalan yang ada di
kelas. Diskusikan hal ini dengan guru
Anda.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
114
b. Membangun Masyarakat Anti-SARA
SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan
atas sentimen identitas yang menyangkut suku bangsa agama, ras
atau keturunan, dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan
kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan yang didasarkan atas identitas
diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tindakan SARA. Tindakan
ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan hak-hak asasi atau
mendasar yang melekat pada diri manusia. SARA yang sering terjadi
dalam kehidupan masyarakat digolongkan ke dalam tiga kategori
berikut ini.
1) Personal, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu
atau kelompok. Hal yang termasuk kategori ini adalah tindakan
dan pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi,
melecehkan, dan menghina identitas seseorang atau golongan.
2) Institusional, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh suatu
institusi sosial, termasuk negara, baik secara langsung maupun
tidak langsung, sengaja atau’ tidak sengaja telah membuat
peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun
kebijakannya.
3) Kultural, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau institusi sosial yang diwujudkan dalam bentuk
penyebaran mitos, tradisi, dan ide-ide diskriminatif melalul
struktur budaya masyarakat.
Anti-SARA adalah suatu tindakan sistematis untuk memerangi
masalah SARA dalam berbagai bentuk, termasuk sistem dan
kebijakan diskriminatif serta sentimen-sentimen SARA yang secara
tidak sadar telah tertanam dalam diri setiap anggota masyarakat
sejak usia kanak-kanak. Oleh karena itu, persoalan SARA sering
melibatkan persoalan kekuatan ekonomi dan politik, yang suatu
kelompok berhasil menguasai kekuatan ekonomi atau politik dan
tidak bersedia mendistribusikan kepada kelompok lainnya.
Gerakan moral Anti-SARA berupaya untuk mengikis ketimpangan-
ketimpangan tersebut melalui suatu sistem yang mengoreksi dan
mengakomodasi ketidakadilan sosial. Dalam implementasinya,
gerakan moral Anti-SARA aktif menggalang partisipasi masyarakat
untuk bersama-sama memerangi SARA. Penyakit sosial yang telah
berusia berabad-abad ini akan terus merajalela jika tidak segera
dihentikan. Walaupun penyebab timbulnya penyakit kronis ini bukan
sepenuhnya kesalahan masyarakat saat ini, upaya penyembuhannya
merupakan tang gung jawab seluruh komponen masyarakat.
Masyarakat Anti-SARA ad
alah sekelompok manusia, baik terikat
dalam sebuah institusi maupun sebagai publik, yang sikap dan
perilakunya senantiasa dilandasi dengan penuh toleransi dan empati
sosial yang tinggi dalam menyikapi setiap perbedaan identitas,
seperti suku bangsa, agama, ras atau keturunan, dan golongan.
Mereka selalu berupaya menyingkirkan segala hal yang berbau
SARA, yang ditunjukkan dengan kemampuan bekerja sama dengan
seluruh komponen masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Masyarakat Anti-SARA di Indonesia merupakan organisasi
independen yang memperjuangkan terciptanya tatanan masyarakat
yang menjunjung keadilan sosial dan persamaan hak bagi seluruh
umat manusia tanpa mempedulikan latar belakang. Juga, dalam
memperjuangkan aspirasinya, organisasi ini bersifat antikekerasan
Zoom
Paradigma
Cultural shock
Kosmopolitarisme
Civic community
Truste
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
115
dan tidak mengenal batasan keanggotaan; terbuka untuk semua
warga masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku bangsa
agama, ras atau keturunan, dan golongan.
Sebagai institusi sosial yang bersifat nirlaba, kegiatan organisasi
ini didanai oleh sumbangan masyarakat dan usaha-usaha lain yang
tidak mengikat. Organisasi ini juga aktif membina kerja sama dengan
berbagai institusi lainnya dalam mengembangkan dan menciptakan
progam sena proyek serupa, dalam rangka membangun kerukunan
SARA serta persamaan hak demi terwujudnya keharmonisan hidup
bermasyarakat.
Di antara tujuan didirikannya Masyarakat Anti-SARA Indonesia
adalah sebagai berikut.
1) Memerangi segala bentuk sikap dan perbuatan yang berbau
SARA.
2) Memberikan pendidikan dan penerangan kepada masyarakat
tentang pentingnya sikap toleransi dan empati sosial terhadap
hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan.
3) Menggalang partisipasi masyarakat dalam mewujudkan
kehidupan masyarakat yang anti-SARA.
4) Mendorong terciptanya komunitas masyarakat yang hidup
dalam keteraturan dan keseimbangan dalam keanekaragaman
sosial budaya.
Kebijakan Masyarakat Anti-SARA Indonesia yang dijadikan
landasan dalam melaksanakan aktivitas organisasinya adalah sebagai
berikut
1) Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen untuk
menciptakan komunitas sosial yang menghargai keaneka ragaman
sosial budaya serta menghormati persamaan hak warganya. Hak
untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif berdasarkan latar
belakang suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan
merupakan prinsip dasar yang tercantum dalam deklarasi hak
asasi manusia. Hak dan kemerdekaan setiap manusia harus
dijamin dalam implemen
tasinya tanpa ada diskriminasi. Dalam
konteks inilah, Masyarakat Anti-SARA Indonesia tidak toleran
terhadap segala tindakan yang berbau SARA.
2) Masyarakat Anti-SARA Indonesia percaya bahwa perubahan
hanya akan terjadi ketika menyadari bahwa setiap manusia
memiliki hak yang sama dan layak untuk dihormati, termasuk
mereka yang memiliki pandangan yang sangat jauh berbeda
dengan kita. Setiap orang harus tetap sadar agar terhindar dari
sikap yang hanya menghargai homogenitas karena mereka
serupa, sepaham, atau sealiran. Dengan memperlakukan setiap
manusia dengan rasa hormat, akan tercipta perubahan.
3) Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen anti-
kekerasan, tidak saja dalam tindakan, tetapi juga dalam sikap,
kata-kata, dan pemikiran. Orang-orang yang kental dengan
sentimen SARA bukanlah orang yang harus dibenci. Mereka
hanyalah orang-orang yang keliru menerima informasi dan
gagap menyikapi keanekaragaman. Tugas utama kita yang
ingin mengadakan perubahan adalah memberikan penjelasan
dan informasi yang benar kepada mereka tanpa menggunakan
kekerasan, kemarahan, dan kebencian.
Jendela
Info
Persoalan SARA terkadang hanya
diartikan sebatas diskriminasi
ras, suku, agama, bahasa, dan
kebudayaan. Sikap yang dilakukan
penguasa atau pemerintah baik
pusat maupun daerah yang tidak
mementingkan kelas bawah atau
masyarakat miskin pun merupakan
persoalan. Kebijakan yang bervisi
kerakyatan justru perlu lebih
diperhatikan agar pemerintah tidak
dituduh melakukan tindakan SARA.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
116
4) Masyarakat Anti-SARA Indonesia mempunyai tugas untuk
membuktikan kepada mereka yang selalu menganggap dirinya
benar bahwa penilaian mereka keliru. Hal tersebut d
ilakukan
dengan sabar dan penuh hormat agar mendapatkan peluang
yang lebih baik untuk membantu mereka dalam menyadari
semua sikap dan perbuatannya melalui penerangan dan
penjelasan yang sistematis dan logis. Alasannya tidak ada
seorang pun yang akan bereaksi positif jika dikatakan bahwa
apa yang dipercayai dan dikerjakan mereka selama ini adalah
keliru. Ini merupakan reaksi yang wajar jika mereka bersikap
depensif dan terkadang bersikap agresif. Jika kita membalasnya
dengan sikap agresif kita tidak akan mendapatkan apa-apa.
5) Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki prosedur terapi
yang didesain untuk menjamin kerahasiaan setiap pengaduan,
juga akan mendapatkan simpati dan dukungan. Tidak akan
ada tindakan hukum yang ditempuh, kecuali jika disetujui oleh
yang bersangkutan dan semua proses dijamin kerahasiaannya.
Oleh karena itu, Masyarakat Anti-SARA Indonesia menerima
setiap pengaduan yang mengalami perlakuan SARA atau
diskriminasi.
Dengan berbagai latar belakang tersebut, komunit
as Masyarakat
Anti-SARA Indonesia dibentuk untuk menciptakan kehidupan
masyarakat yang lebih baik. Tidak akan pernah ada keadilan dan
demokrasi dalam suatu masyarakat yang memberikan peluang
timbulnya diskriminasi dan agitasi atas dasar keturunan, agama,
kebangsaan, kesukuan, atau golongan. Semua ini kembali kepada
moralitas dan kesadaran setiap individu untuk ikut terpanggil dan
menyuarakan persamaan hak dan derajat manusia tanpa melihat
latar belakang mereka. Tidaklah cukup sekadar tidak bersikap
diskriminatif. Setiap orang harus bangkit dan berusaha mengikis
habis penyakit sosial ini dari masyarakat kita.
Riset
Berikan pandangan Anda terhadap
upaya apa yang sebaiknya kita
lakukan demi meningkatkan
harmonisasi dari keragaman
kebudayaan bangsa di lingkungan
sekolah Anda.
Sekarang pasti Anda sudah sangat memahami pengertian dari kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural. Berdasarkan uraian tersebut, coba berikan kesimpulan Anda
tentang ciri-ciri yang membedakan kelompok sosial dengan kelompok lainnya yang
ada dalam kehidupan masyarakat. Diskusikan dengan teman Anda di kelas untuk
memberikan alasan-alasan mengapa manusia hidup berkelompok.
Kerja Sama 4.3
•
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling ber-
interaksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya
merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai
suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk
interaksi sosial secara tetap dan teratur.
•
Pengelompokan manusia umumnya dilatarbelakangi oleh
beberapa faktor, yaitu:
a.
keyakinan bersama akan perlunya pengelompo-
kan;
b.
harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kel-
ompok;
c.
ideologi yang mengikat seluruh anggota;
d. setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan
bagian dari kelompoknya;
Rangkuman
e.
ada hubungan timbal balik antara anggota yang
satu dan lainnya; dan
f.
ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga
hubungan antaranggota bertambah erat.
•
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memi-
liki lebih dari dua kebudayaan atau masyarakat yang
majemuk. Masyarakat majemuk terdiri atas berbagai
budaya yang timbul akibat adanya kegiatan dan pranata
khusus.
•
Masyarakat Indonesia adalah seluruh gabungan semua
kelompok manusia yang hidup di Indonesia. Suatu
kenyataan yang tak bisa ditolak bahwa Indonesia terdiri
atas berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-
lain sehingga bangsa Indonesia secara sederhana dapat
disebut sebagai masyarakat “multikultural”.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
117
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang
belum Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang
belum Anda pahami tersebut? Diskusikanlah materi
Apa yang Belum Anda Pahami?
tersebut bersama teman-teman Anda dengan bimbingan
guru Anda.
Peta Konsep
Kelompok Sosial
1. Kesatuan yang Nyata.
2. Setiap Anggota Kelompok sadar bahwa
Dia Bagian dari Kelompoknya.
3. Hubungan Timbal balik.
4. Ada Faktor yang Dimiliki Bersama.
5. Memiliki Struktur.
Pembentukan
Kelompok Sosial
1. Kesamaan Kepentingan.
2. Kesamaan Keturunan.
3. Kesamaan Daerah.
4. Kesamaan Ciri-Ciri Fisik.
Klasifikasi
Kelompok Sosial
Kelompok
Tidak Teratur
1. Kerumunan
2. Publik
3. Massa
Kelompok
Teratur
1. Kelompok Dasar
2. Kelompok Besar dan
Kelompok Kecil
3. Kelompok Primer dan
Kelompok Sekunder
4. Kelompok Dalam dan
Kelompok Luar
5. Paguyuban dan
Patembayan
6. Kelompok Informal dan Kelom-
pok Formal
7. Kelompok
Okupasional
dan Kelompok Volunter
8. Kelompok Keanggotaan
dan Kelompok Patokan
9. Kelompok Penekan
Kelompok
Teritorial
Membina Hubungan Para Anggota
Dengan Menggunakan Sarana-Sarana
yang Sama untuk Mencapai Tujuan
Bersama
Terbentuknya
Norma Kelompok
Interaksi dalam
Kelompok
Ciri-Ciri
Kelompok Sosial
meliputi
terdiri atas
terdiri atas
terdiri atas
antara
lain
antara
lain
antara
lain
meliputi
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
118
d. berinteraksi secara langsung
e. dipengaruhi lingkungan
6. Adanya struktur sebagai ciri-ciri kelompok
sosial menunjuk pada ciri-ciri ....
a. norma sosial
b. nilai sosial
c. lapisan sosial
d. pola perilaku
e. pengendalian sosial
7.
Contoh penggabungan pada sebuah kelompok
secara kebetulan yaitu ....
a. Andi disekolahkan oleh ayahnya di
SMA 1
b. seorang anak terlahir dalam keluarga
tertentu
c.
Amin Rais terpilih sebagai Ketua MPR RI
d. Budi diangkat oleh teman-temannya
sebagai Ketua OSIS
e. Irma adalah nama bayi yang diadopsi
oleh keluarga kaya
8. Suatu proses cenderung menciptakan per-
pecahan dan merenggangkan solidaritas di
antara masing-masing anggota kelompok
adalah ....
a. komulatif
b. kooperatif
c. destruktif
d. assosiatif
e. disosiatif
9.
Kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng
dan berdasarkan kenal mengenal secara
pribadi antarsesama anggotanya, merupakan
pengertian primery group yang dikemukakan
oleh ....
a. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
b. Charles Horton Cooley
c.
Selo Seomardjan dan Soelaeman Soemardi
d. Emile Durkheim
e. Alex Thio dan William Kornblum
1. Suatu proses yang cenderung untuk bersatu
dan meningkatkan solidaritas kelompok
adalah ....
a. assosiatif
b. dissosiatif
c. kooperatif
d. akomodatif
e. asimilasi
2. Kelompok sosial adalah sekelompok orang
yang saling berinteraksi sesuai dengan
pola-pola yang telah mapan. Pernyataan ini
dikemukakan oleh ....
a. Robert K. Merton
b. Hendropuspito
c. Auguste Comte
d. Bierens de Haan
e. Soerjono Soekanto
3. Berikut yang bukan merupakan syarat-syarat
dari kelompok sosial yaitu ....
a. setiap anggota kelompok menyadari
bahwa dia sebagai anggotanya
b. ada hubungan timbal balik antar-
anggotanya
c. terdapat faktor yang dimiliki bersama
d. memiliki struktur, aturan-aturan, dan
pola perilaku
e. merupakan suatu keturunan yang sama
4. Syarat utama terbentuknya kelompok sosial
yaitu ....
a. akomodasi
b. kerja sama
c. asimilasi
d. akulturasi
e. interaksi
5. Pernyataan yang benar tentang kelompok
primer adalah ....
a. berinteraksi secara formal
b. bersifat tidak pribadi
c. berciri kelembagaan
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
•
Gregariousness
• Agresasi
•
Social animal
•
Social aggregate
•
Social group
•
Kelompok
ekspresif
• Multikultural
•
Acting mobs
• Singularitas
• Singularitas
• Heterogenitas
• Plural
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 4
Kerjakan pada buku latihan Anda.
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
119
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
10. Siswa-sis
wi SMA Prestasi Remaja me rupakan
kelompok sosial yang tergabung melalui
pengalaman ....
a. intelektual
b. emosi
c. prestasi
d. praktis
e. motivasi
11. Gemeinschaft dan Ge
sselschaft merupakan
konsep yang dikembangkan oleh ....
a. Charles Horton Cooley
b. Soelaeman Soemardi
c. Chester L. Hunt
d. Ferdinand Tonnies
e. Selo Soemardjan
12. Kita s
ering menemukan penduduk suatu
desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan
keluarga. Pembentukan kelompok pada
masyarakat ini didasari oleh ....
a. kesamaan kepentingan
b. pengalaman praktis
c. kesamaan daerah
d. kesamaan keturunan
e. kesamaan ciri
fi
sik
13. Org
anisasi yang tidak terlalu besar yang
memungkinkan perkembangan hubungan
antara setiap pasangan anggota disebut ....
a. organisasi kecil
b. organisasi sedang
c. organisasi menengah
d. organisasi besar
e. organisasi raksasa
14. Apakah yang dimaksud dengan kelompok
statistik ....
a. tidak ada hubungan di antara anggotanya
b. kesadaran akan adanya persamaan
c. adanya kesadaran jenis dan hubungan
antaranggota
d. adanya kepentingan bersama
e. tidak ada arti analisis
15. Kelompok o
rang-orang miskin dan orang-
orang kaya hanya didasarkan pada satu
kriteria dalam pembentukannya.
Dalam klasi
fi
kasi kelompok sosial termasuk
pada ....
a. kelompok statistik
b. kelompok masyarakat
c.
social group
d. kelompok asosiasi
e. kelompok ekonomi
16. Dasar pengelompokan masy
arakat secara
statistik lebih ditekankan pada hal berikut ....
a. masyarakat kumuh, masyarakat elite,
masyarakat tradisional
b. pelajar, mahasiswa, intelektual
c. mata pencaharian, usia, jenis kelamin
d. sekolah, organisasi politik, PGRI
e. kesenian, olahraga, keagamaan
17. Sekump
ulan orang yang berada di suatu
tempat, tetapi di antara mereka tidak
berhubungan secara tetap, disebut ....
a. kelompok sosial
b. kerumunan
c. massa
d. Persatuan Guru Republik Indonesia
e. publik
18. Contoh dari organisasi informal, yaitu ....
a. Himpunan Mahasiswa Islam
b. Ikatan Remaja Muhammadiyah
c. keluarga
d. Tentara Nasional Indonesia
e. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
19. Kelompok apapun yang menjadi model
atau pedoman bagi penilaian tindakan kita,
disebut dengan ....
a.
reference group
b.
membership group
c.
primary group
d.
secondary group
e.
in-roup
20. Sekerumunan orang yang mabuk di pinggir
jalan merupakan ....
a. kelompok ekspresif yang di rencanakan
b. kumpulan yang kurang menyenangkan
c. kumpulan orang-orang yang sedang
panik
d. kerumunan yang bertindak emosional
e. kerumunan yang bersifat immoral
1. Apa yang dimaksud dengan kelompok
sosial?
2. Jelaskan perbedaan antara kelompok sosial
dan pranata sosial.
3. Sebutkan faktor-faktor yang melatar belakangi
pengelompokkan manusia.
4. Sebutkan empat jenis kelompok sosial dalam
masyarakat menurut Robert Bierstedt?
5. Jelaskan perbedaan antara kerumunan,
publik, dan massa.
6. Sebutkan lima kelompok sosial yang didasar-
kan atas kepentingan bersama dan adanya
pengorganisasian.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
120
Kajian Sosiologi Bab 4
1. Bentuklah kelompok kerja yang setiap kelompok
beranggotakan 4–5 orang.
2. Identi
fi
kasikanlah masalah-masalah sosial yang
terjadi dalam masyarakat yang ada di lingkungan
daerahmu.
7. Apa yang dimaksud dengan kelompok primer
dan kelompok sekunder serta faktor-faktor
yang membedakan di antara keduanya?
8.
Sebutkan ciri-ciri dari paguyuban (
gemeinschaft
)
dan contoh-contohnya di masyarakat.
No.
1
Kesamaan kepentingan
a. ...........
b. ...........
c. ..........
2
Kesamaan keturunan
a. ...........
b. ...........
c. ..........
3
Kesamaan daerah
a. ...........
b. ...........
c. ..........
4
Kesamaan ciri-ciri fisik
a. ...........
b. ...........
c. ..........
Aspek
Contohnya
9. Uraikan perbedaan
in-group
dan
out-group
.
10.
Jelaskan pengelompokan sosial yang di-
kemuka kan oleh salah seorang sosiolog yang
Anda ketahui.
3.
Carilah data sebanyak mungkin tentang masalah
tersebut, baik dari surat kabar maupun buku
acuan.
4. Buatlah dalam bentuk tabel berikut.
Kegiatan : .................................................................
Nama Kelompok
: .................................................................
Anggota Kelompok
: .................................................................
Uji Kemampuan Semester 2
121
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Uji Kemampuan Semester 2
Kerjakan pada buku latihan Anda.
1. Organisasi yang tidak terlalu besar yang
memungkinkan perkembangan hubungan
antara setiap pasangan anggota disebut ....
a. organisasi kecil
b. organisasi sedang
c. organisasi menengah
d. organisasi besar
e. organisasi raksaksa
2. Keanekaragaman kelompok manusia atau
kelompok sosial yang tidak hanya dilatar-
belakangi oleh perbedaan dan persamaan
suku, agama, dan ras, tetapi meliputi berbagai
aspek kehidupan manusia, karena adanya ....
a. kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi
b. manusia sebagai makhluk yang dinamis
c. manusia memiliki rasa kebosanan
d. sesuai tuntutan zaman
e. manusia sebagai makhluk sosial
3. Multikultur bangsa Indonesia berdasarkan
agama ditandai dengan ....
a. kebebasan melakukan penyebaran
agama
b. kebebasan seseorang melakukan ibadah
c.
kesiapan seseorang dalam melaksanakan
ajaran agamanya
d. diakuinya keberadaan agama beserta
pemeluknya
e. berpindahnya seseorang ke agama lain
4. Multikultur bangsa Indonesia mempunyai
pengaruh yang secara sosiologis menimbul-
kan kondisi tertentu, yaitu ....
a. sangat kompleksnya gejala sosial
b. semakin majunya cara berpikir
c. selalu terjadi kon
fl
ik antargolongan
d. tidak terjadinya integrasi sosial
e. pasti ada golongan yang tidak puas
5. Pada saat menjelang Idul Fitri tiba, banyak
orang yang mudik hingga pemerintah harus
menyediakan angkutan khusus lebaran.
Mereka seakan-akan merasa berdosa jika
tidak pulang kampung. Gejala semacam ini
dinamakan ....
a. ekstrimisme d. saparatisme
b. primordialisme e. patriotisme
c. etnosentrisme
6. Politik aliran yang ada di Indonesia adalah
kegiatan politik yang dimuati oleh ....
a. keanekaragaman paham atau ideologi
informasi masyarakat
b. keyakinan dan agama yang dianut oleh
anggota masyarakat
c. tindakan-tindakan pemaksaan kemauan
penguasa terhadap rakyat
d. adanya kekuatan-kekuatan yang ter-
bentuk di dalam fraksi
e. timbulnya berbagai organisasi dalam
pemilihan umum
7. Termasuk kelompok terbesar di antara orang-
orang Timur Asing di Indonesia adalah ....
a. Jepang
d. India
b. Korea
e. Tionghoa
c. Thailand
8. Berikut ini adalah diferensiasi sosial yang
terjadi di Indonesia, kecuali ....
a. agama
d. suku bangsa
b. ideologi
e. lapisan sosial
c. bahasa daerah
9. Masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai
macam ras. Namun, yang paling dominan adalah
ras ....
a. wedoid
d. austroloid
b. mongoloid
e. negroid
c. kaukasoid
10. Ciri pokok yang membedakan suku bangsa
dengan suku bangsa lainnya di Indonesia
adalah ....
a. status sosialnya
b. suku adat yang berlaku
c. asal-usul rasnya
d. agama yang dianut
e. kebudayaannya
11.
Pengaruh kemajemukan masyarakat yang
ada di Indonesia seperti suku, agama, dan ras
dapat meng akibatkan kon
fl
ik apabila tidak
ada ....
a. interaksi dan konsolidasi
b. persaingan dan akomodasi
c. kerja sama dan rehabilitasi
d. akomodasi dan koordinasi
e. asimilasi dan enkulturasi
12. Berikut ini yang dimaksud dengan separatis
adalah gerakan ....
a. ingin mengganti ideologi lama dengan
yang baru
b. pemberontakan yang dilakukan go longan
kiri
c. dilakukan kelompok tertentu yang
beraliran liberal
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
122
d. rasa tidak puas terhadap pemerintah
yang ada
e. ingin memisahkan diri dari pemerintah
yang ada
13. Ibu Titi, Ibu Tuti, dan Ibu Teti d
ari suku
yang berbeda bekerja sebagai guru di SMA X
dan dapat bersama-sama menjadi pengurus
koperasi sekolah. Contoh tersebut menunjuk-
kan adanya ....
a. interelasi
d. koordinasi
b. interseksi
e. komunikasi
c. interaksi
14. Masy
arakat Indonesia yang pluralistik
ditandai oleh adanya gejala-gejala sosial
sebagai berikut, kecuali ....
a. terdapat banyak suku
b. masyarakat terbagi dalam berbagai
segmentasi yang berlainan
c. terjadi strati
fi
kasi yang sangat mencolok
d. proses integrasi nasional masih banyak
menghadapi kendala
e. masih sering terjadi konflik-konflik
antarkelompok
15. Masy
arakat Indonesia pada kenyataannya
terdiri atas beberapa kelompok suku, agama,
daerah dengan ciri-ciri tertentu. Keadaan
semacam ini disebut ....
a. masyarakat luas
b. masyarakat terpencar
c. masyarakat tradisional
d. masyarakat berkelompok
e. masyarakat multikultural
16.
Persamaan yang menjadi dasar pemersatu
bangsa Indonesia, yaitu ....
a. bahasa-bahasa daerah sebagai kekayaan
bangsa Indonesia
b. adat istiadat yang hampir sama
c. nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas
semua suku bangsa
d. masyarakat yang masih tradisional
e. Indonesia masuk kelompok suku bangsa
yang besar
17. Ideologi yang mengakui dan mengagung kan
perbedaan dalam kesederajatan, baik secara
individual maupun kebudayaan adalah ....
a. pluralisme
b. heterogenitas
c. multikulturalisme
d. hak asasi manusia
e. hedonisme
18. Beberapa konsep berikut ini relevan dengan
multikulturalisme ini, kecuali ....
a. demokrasi
b. kesukubangsaan
c. keyakinan keagamaan
d. separatisme
e. HAM
19. Berikut ini yang bu
kan perwujudan multi-
kultur alisme yaitu ....
a. meningkatkan toleransi dan apresiasi
antarbudaya
b.
peningkatan peran media komunikasi untuk
melakukan sensor terhadap penyim pangan
norma sosial
c.
strategi pendidikan yang berbasis budaya
d. adanya pendidikan multikultural
e. perubahan paradigma pendidikan yang
menekankan pada aspek intelektual
20. Di ant
ara tujuan didirikannya Masyarakat
Anti-Sara Indonesia adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. memerangi segala bentuk sikap dan
perbuatan yang berbau SARA
b. pendidikan kepada masyarakat tentang
pentingnya sikap toleransi dan empati
sosial terhadap keanekaragaman.
c. menggalang partisipasi masyarakat
dalam mewujudkan kehidupan masya-
rakat yang anti-SARA.
d. menjunjung tinggi sikap primordialisme
sebagai wujud rasa cinta terhadap
daerahnya.
e. mendorong terciptanya komunitas masya-
rakat yang hidup dalam ke ter at
uran dan
keseimbangan dalam keaneka ragaman
sosial budaya.
21. Maksud dari pengertian kelompok adalah ....
a.
suatu sistem sosial yang terdiri atas sejumlah
orang yang berinteraksi satu sama lain yang
memilii kepentingan bersama
b. sejumlah orang yang memiliki kepentingan
bersama
c. kerumunan orang yang menonton
pertunjukan di pinggir jalan
d. semua orang yang tergabung dalam suatu
perkumpulan
e. hanya sekumpulan orang yang saling
mengenal
22. Kita s
ering menemukan penduduk suatu
desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan
keluarga. Pembentukan kelompok pada
masyarakat ini didasari oleh ....
a. kesamaan kepentingan
b. pengalaman praktis
c. kesamaan daerah
d. kesamaan keturunan
e. kesamaan ciri
fi
sik
23. Individ
u-individu yang berkumpul secara
kebetulan di suatu tempat pada waktu yang
bersamaan disebut ....
Uji Kemampuan Semester 2
123
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
a.
membership group
b.
reference group
c.
primery group
d.
secondary group
e.
crowd
24. Kelompok statistik adalah ....
a. tidak ada hubungan di antara anggotanya
b. kesadaran akan adanya persamaan
c. adanya kesadaran jenis dan hubungan
antaranggota
d. adanya kepentingan bersama
e. tidak ada arti analisis
25. Kelompok o
rang-orang miskin dan orang-
orang kaya hanya didasarkan pada satu
kriteria dalam pembentukannya.
Dalam klasi
fi
kasi kelompok sosial termasuk
pada ....
a. kelompok statistik
b. kelompok masyarakat
c.
social group
d. kelompok asosiasi
e. kelompok ekonomi
26. Dasar pengelompokan masy
arakat secara
statistik lebih ditekankan pada hal berikut,
yaitu ....
a. masyarakat kumuh, masyarakat elite,
masyarakat tradisional
b. pelajar, mahasiswa, intelektual
c. mata pencaharian, usia, jenis kelamin
d. sekolah, organisasi politik, PGRI
e. kesenian, olahraga, keagamaan
27. Kelompok sosial adalah sekelompok orang
yang saling berinteraksi sesuai dengan
pola-pola yang telah mapan. Pernyataan ini
dikemukakan oleh ....
a. Robert K. Merton
b. Hendropuspito
c. Auguste Comte
d. Bierens de Haan
e. Soerjono Soekanto
28. Manakah berikut ini yang bukan merupakan
syarat-syarat dari kelompok sosial ....
a. setiap anggota kelompok menyadari
bahwa dia sebagai anggotanya
b. ada hubungan timbal balik antar-
anggotanya
c. terdapat faktor yang dimiliki bersama
d. memiliki struktur, aturan-aturan, dan
pola perilaku
e. merupakan suatu keturunan yang sama
29. Manakah dari contoh berikut ini yang
merupakan penggabungan pada sebuah
kelompok secara kebetulan ....
a. Andi disekolahkan ayahnya di SMA 1
b. seorang anak terlahir dalam keluarga
tertentu
c. Amin Rais terpilih sebagai ketua MPR RI
d. Budi diangkat oleh teman-temannya
sebagai ketua OSIS
e. Irma adalah nama bayi yang diadopsi
oleh keluarga kaya
30. Kelompok-kelompok sos
ial dengan mana
individu mengidenti
fi
kasikan dirinya disebut
juga ....
a.
in-group
b.
out-group
c.
primary group
d.
secondary group
e.
gemeinschaft
1. Kemukakan pendapat Anda bahwa kelompok
sosial bukan merupakan sesuatu yang statis.
2. Apa saja yang mengakibatkan kon
fl
ik dalam
kelompok sosial?
3. Kadang-kadang kon
fl
ik dalam kelompok
sosial dapat dikurangi bahkan dihapuskan
dengan mengadakan “kambing hitam”
(
scapegoating
). Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut.
4. Sebutkan alasan-alasan suatu perilaku kolektif
menjadi agresif.
5. Bagaimana kegiatan dan pranata sosial
memengaruhi keragaman kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural?
6. Sebutkan dan jelaskan tiga masalah yang
muncul akibat adanya keragaman kelompok
sosial.
7. Bagaimana cara Anda menanggapi adanya
keragaman kelompok sosial?
8. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan
multikultural?
9. Potensi positif apakah yang dapat dibangun
dari adanya keragaman kelompok sosial?
10. Menurut Anda, perlukah dibentuk Masyarakat
Anti-SARA di Indonesia? Apakah tujuannya?
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
124
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Uji Kemampuan
Akhir Tahun
Kerjakan pada buku latihan Anda.
1. Pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat adalah ....
a. diferensiasi sosial
b. mobilitas sosial
c. strati
fi
kasi sosial
d. sistem sosial
e. pengendalian sosial
2. Kriteria yang dipakai untuk menggolongkan
anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan,
kecuali ....
a. kekayaan
d. kehormatan
b. kedisiplinan e. kekuasaan
c. ilmu pengetahuan
3. Beberapa contoh stratifikasi sosial yang
bersifat tertutup adalah ....
a. kasta, pangkat, pendidikan
b. kasta, sistem feodal, politik apartheid
c. sistem pendidikan, sistem ekonomi
d. kasta, keturunan, golongan usia
e. kasta, golongan usia, pendidikan
4. Pada prinsipnya status seseorang dapat
diperoleh dengan cara-cara yang bersifat ....
a. subjektif, objektif, otomatis
b. otomatis, ada usaha, subjektif
c. kon
fl
ik, simbol,
assigned
d.
ascribed
, otomatis,
assigned
e.
ascribed
,
achieved
,
assigned
5. Suatu lapisan dalam masyarakat tempat
setiap orang yang mempunyai kedudukan
dan peran masing-masing disebut ....
a. lapisan sosial
d. susunan sosial
b. strati
fi
kasi sosial e. k
elas sosial
c. tingkatan sosial
6. Salah satu bentuk pelapisan sosial pada
masyarakat primitif adalah ....
a. sistem kelas
d. tingkat kekuasaan
b. jenis kelamin e. kemamp
uan bekerja
c. jenis pekerjaan
7. Ciri-ciri umum untuk menentukan adanya
lapisan sosial, kecuali ....
a. status seseorang dalam beragama
b. status atas dasar keturunan
c.
status atas dasar jenis kelamin dan umur
d. status atas dasar kekuasaan
e. status atas dasar fungsi dan pekerjaan
8. Membatasi kemungkinan pindahnya se-
seorang dari satu lapisan ke lapisan lain secara
vertikal disebut lapisan sosial ....
a. terbuka
d. terpadu
b. tertutup
e. horizontal
c. vertikal
9. Kelas sosial secara sederhana bergantung
pada beberapa kriteria, kecuali ....
a. kesadaran akan status masing-masing
b. besarnya jumlah anggota
c. kebudayaan
d. kelanggengan
e. antagonisme tertentu
10. S
alah satu fungsi strati
fi
kasi sosial adalah
mengatur partisipasi masyarakat. Hal ini
berkaitan dengan ....
a.
pengaturan dan pengawasan interaksi sosial
b. perbedaan kemampuan ekonomi masya-
rakat
c. adanya hierarki yang ditandai simbol
d. cara mempersatukan masyarakat yang
berbeda-beda
e.
pola pendistribusian kewajiban masya rakat
11. Di Indonesia masih ada yang dikenal dengan
desa tertinggal. Hal ini karena dasar strati
fi
kasi
sosialnya adalah ....
a. kehormatan
d. kesalehan
b. kekayaan
e. pendidikan
c. kekuasaan
12. Intensitas konflik dengan kekerasan fisik
diikuti perusakan barang-barang dan pemu-
kulan termasuk kepada indikator ....
a. brutal
d.
armed attack
b. demonstrasi
e. unjuk rasa
c. kerusuhan
13. Memberikan model atau contoh pemecahan
masalah bersama termasuk pada peran
penyelesaian kon
fl
ik ....
a. mediator
d.
broker
b. modal sosial e. arbitrasi
c. fasilitator
14. Jika tujuan pribadi ataupun hubungan dengan
orang lain cukup penting bagi Anda, dan
Anda ataupun orang lain itu sama-sama
tidak akan memperoleh apa yang diinginkan
bersama maka bisa di lakukan gaya ....
a. tawar-menawar d. kolaborasi
b. menghindar
e. kekerasan
c. memaksa
15. Ko
nflik yang diikuti adanya kerusuhan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali ....
a. tanpa tujuan yang jelas
b. bersifat anarki
c. adanya rasa kebersamaan
d. banyak kerugian
e. terjadi perusakan
16.
Cara menyelesaikan kon
fl
ik melalui peng-
adilan disebut ....
a. mediasi
d. konsiliasi
b.
coercion
e. arbitrasi
c.
detente
Uji Kemampuan Akhir Tahun
125
17. Bentuk kerja sama yang p
elaksanaan per-
janjian pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasi atau lebih disebut ....
a. gotong royong d.
cooptation
b. koperasi
e.
coalition
c.
bargaining
18. Kon
fl
ik di Indonesia pada era reformasi di
segala bidang me rupakan contoh kon
fl
ik ....
a. politik
d. internasional
b. kon
fl
ik keras
e. pribadi
c. Antarsuku
19. Kon
fl
ik yang terjadi antara Indonesia dan
Australia dalam masalah celah Timor,
merupakan contoh kon
fl
ik ....
a. pribadi
d. politik
b. kelas
e. internasional
c. ras
20. G
uru menyelesaikan konflik di antara dua
orang siswa dengan syarat yang harus dipenuhi
oleh murid tersebut, dinamakan ....
a. kompromi
d. eliminasi
b. konsiliasi
e. ajudikasi
c. mediasi
21. Akibat d
ari keinginan masyarakat untuk
menciptakan keteraturan adalah ....
a. aktivitas cenderung konsisten
b. tidak tampak adanya perubahan
c.
selalu ada ketenangan dan ketenteraman
d. adanya larangan melakukan kegiatan
e. munculnya berbagai kelompok
22.
Perpindahan orang-orang atau kelompok dari
strata sosial yang satu ke strata sosial lainnya
disebut mobilitas ....
a. geogra
fi
k d. vertikal
b. sosial
e. horizontal
c. kedudukan
23. Gerak sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain
dalam suatu sistem stra
fi
kasi sosial merupa-
kan bagian dari ....
a. perubahan sosial
b. struktur sosial
c. dinamika sosial
d. strati
fi
kasi sosial
e. masyarakat yang dinamis
24. Seseo
rang yang bekerja di perusahaan
sebagai sekretaris, lalu dipindahkan menjadi
bendahara. Akan tetapi, ia mendapat gaji
yang sama, mobilitas apa yang terjadi ....
a. sosial
d. horizontal
b. geogra
fi
k e. kedudukan
c. vertikal
25. Berikat ciri dari mobilitas vertikal, kecuali ....
a. masyarakat yang bersangkutan me-
rupakan masyarakat terbuka
b. setiap warga masyarakat memiliki
kedudukan hukum yang sama tingginya
c. turunnya kedudukan seseorang ke yang
lebih rendah
d. gerak naik ke lapisan yang lebih tinggi
e. kelas sosial yang ada di masyarakat
tidak menutup kemungkinan untuk naik
turunnya kedudukan
26. Manakah dari contoh berikut yang ter masuk
mobilitas sosial intragenerasi ....
a. seorang sekretaris dipindahkan ke bagian
bendahara
b. seorang ayah yang bekerja menjadi guru
dan beralih profesi menjadi penjual buku
c.
menteri pendidikan periode lalu sekarang
diangkat menjadi menteri tenaga kerja
d. seorang ayah yang bekerja sebagai petani,
sedangkan anaknya menjadi pedagang di
pasar
e. guru Sosiologi SMA X dipindahtugas kan
ke SMA Y
27. Berikut ini saluran mobilitas vertikal, kecuali ....
a. angkatan bersenjata
b. lembaga keuangan
c. lembaga pendidikan
d. organisasi sosial
e. organisasi politik
28. Setiap lembaga akan mem
iliki kedudukan
sosial yang tinggi dan rendah untuk diisi oleh
setiap warga masyarakatnya. Hal tersebut
merupakan faktor dari struktur ....
a. perbedaan vertikal
b. ekonomi ganda
c. penghambat mobilitas sosial
d. pekerjaan
e. perbedaan kemampuan
29. Suatu proses yang menciptakan per pec
ahan dan
merenggangkan solidaritas di antara masing-
masing anggota kelompok adalah ....
a. komulatif
d. asosiatif
b. kooperatif
e. disosiatif
c. destruktif
30. Para kelompok buruh melakukan unjuk rasa
di depan gedung DPR untuk mengaspirasi kan
keinginannya tentang RUU buruh. Kelompok
buruh termasuk pada kelompok sosial melalui
hasil pengalaman ....
a. emosional
d. intelektual
b. kedekatan
e. perasaan senasib
c. praktis
31. Siswa-sis
wi SMA Prestasi Remaja me
rupakan
kelompok sosial yang tergabung melalui
pengalaman ....
a. intelektual
d. praktis
b. emosi
e. motivasi
c. prestasi
32. Masy
arakat Indonesia yang pluralistik
ditandai oleh adanya gejala-gejala sosial
sebagai berikut, kecuali ....
a. terdapat banyak suku
b. masyarakat terbagi dalam berbagai
segmentasi yang berlainan
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
126
c. terjadi strati
fi
kasi yang sangat mencolok
d. proses integrasi nasional masih banyak
menghadapi kendala
e. masih sering terjadi konflik-konflik
antarkelompok
33. Masy
arakat Indonesia pada kenyataannya
terdiri atas beberapa kelompok suku, agama,
daerah dengan ciri-ciri tertentu. Keadaan
semacam ini disebut masyarakat ....
a. luas
d. berkelompok
b. terpencar
e. multikultural
c. tradisional
34.
Persamaan yang menjadi dasar pemersatu
bangsa adalah ....
a. bahasa-bahasa daerah sebagai kekayaan
bangsa indonesia
b. adat istiadat yang hampir sama
c. nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas
semua suku bangsa
d. masyarakat yang masih tradisional
e. Indonesia masuk kelompok suku bangsa
yang besar
35. Ideologi yang mengakui dan mengagung kan
perbedaan dalam kesederajatan, baik secara
individual maupun kebudayaan adalah ....
a. pluralisme
d. hak asasi manusia
b. heterogenitas e. hedonisme
c. multikulturalisme
36. B
erikut ini beberapa konsep yang relevan dengan
multikulturalisme, kecuali ....
a. demokrasi
b. kesukubangsaan
c. keyakinan keagamaan
d. separatisme
e. HAM
37. Manakah upaya-upaya berikut ini yang tidak
menunjuk pada terwujudnya multi
kultur-
alisme ....
a. meningkatkan toleransi dan apresiasi
antarbudaya
b. peningkatan peran media komunikasi
untuk melakukan sensor terhadap
penyimpangan norma sosial
c.
strategi pendidikan yang berbasis budaya
d. adanya pendidikan multikultural
e. perubahan paradigma pendidikan yang
menekankan pada aspek intelektual
38. Di ant
ara tujuan didirikannya Masyarakat
Anti-Sara Indonesia adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. memerangi segala bentuk sikap dan
perbuatan yang berbau SARA
b. pendidikan kepada masyarakat tentang
pentingnya sikap toleransi dan empati
sosial terhadap keanekaragaman.
c. menggalang partisipasi masyarakat
dalam mewujudkan kehidupan masya-
rakat yang anti-SARA.
d. menjunjung tinggi sikap primordialisme
sebagai wujud rasa cinta terhadap daerahnya.
e. mendorong terciptanya komunitas
masyarakat yang hidup dalam ke ter aturan
dan keseimbangan dalam keaneka ragaman
sosial budaya.
39. Sosiolog Indones
ia, Astri Soesanto, mem-
beri kan pandangan tentang kelompok sosial
sebagai ....
a.
sekelompok orang yang saling berinteraksi
b. kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap
c. kesatuan manusia yang hidup bersama
d. kesatuan individu yang mengalami
interaksi psikologis
e. jumlah anggota dan nilai-nilai yang
dihadapi bersama
40. Kita s
ering menemukan penduduk suatu
desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan
keluarga. Pembentukan kelompok pada
masyarakat ini didasari oleh ....
a. kesamaan kepentingan
b. pengalaman praktis
c. kesamaan daerah
d. kesamaan keturunan
e. kesamaan ciri
fi
sik
1. Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial?
2. Jelaskan perbedaan antara kelompok sosial
dan pranata sosial.
3. Sebutkan faktor-faktor yang melatar belakangi
pengelompokkan manusia.
4. Sebutkan empat jenis kelompok sosial dalam
masyarakat menurut Robert Bierstedt.
5. Jelaskan perbedaan antara kerumunan,
publik, dan massa.
6. Sebutkan lima kelompok sosial yang didasar-
kan atas kepentingan bersama.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
7. Apa yang dimaksud dengan kelompok primer
dan kelompok sekunder serta faktor-faktor
yang membedakan di antara keduanya?
8. Sebutkan ciri-ciri dari paguyuban (
gemeinschaft
)
dan contoh-contohnya di masyarakat.
9. Apa yang dimaksud dengan komunitas sosial
dan berikan ciri-ciri dan contohnya?
10. Jelaskan pengelompokan sosial yang di kemu-
ka kan oleh salah seorang sosiolog.
Senarai
127
Achieved status
: kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha yang disengaja.
Ascribed status
: suatu peran atau status yang diperoleh berdasarkan keturunan, tanpa
memperhitungkan selera, kemampuan, dan hasil kerja seseorang.
Assigned status
: kedudukan yang diberikan kepada seseorang.
Etnis
: sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang
membedakan mereka dengan kelompok lainnya.
Etnosentrisme
: kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan
(superioritas) kebudayaan sendiri.
Diferensiasi sosial
: pengelompokan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara horizontal, seperti
ras, etnis atau suku bangsa, klan, agama, profesi, dan jenis kelamin.
Fenomena
: hal-hal yang dapat di
saksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta
dinilai secara ilmiah.
Gender
: pembedaan antara pria dan wanita berdasarkan faktor psikologis, sosial, dan
budaya.
Ideologi
: suatu sistem pemikiran yang mendukung serangkaian norma.
Integrasi
: suatu proses pengembangan masyarakat yang segenap kelompok ras dan
etnik mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya
dan ekonomi.
Kasta
: status sosial, termasuk pekerjaan, yang ditentukan oleh faktor keturunan.
Kebudayaan
: segala sesuatu yang dipelajari melalui masyarakat dan dilakukan oleh para
anggota masyarakat.
Kedudukan
: tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Kedudukan sosial
: tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya serta hak-hak
dan kewajiban-kewajibannya.
Klan
: suatu organisasi sosial yang khusus menghimpun anggotanya berasal dari
satu keturunan yang sama sehingga klan akan memiliki struktur sosial
tersendiri yang secara khusus untuk memperkokoh ikatan kekerabatan di
antara mereka.
Mobilitas sosial
: perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial
yang lain.
Nilai
: pandangan menyangkut apa yang penting dan apa yang tidak penting.
Norma
: standar perilaku, aturan hidup.
Peranan
: aspek dinamis dari kedudukan (status).
Pluralis
: orang berpandangan bahwa tidak ada satu pun pusat kekuasaan dan suatu
keputusan merupakan hasil proses kon
fl
ik dan kompromi antara berbagai
kelompok dan individu yang berbeda.
Primodial
: m
erupakan pengelompokan manusia yang dilandasi dengan kesetiaan
terhadap unsur-unsur yang diperoleh dalam sosialisasi sejak lahir, berupa
unsur-unsur pokok dalam kehidupan manusia.
Ras
: suatu kelompok orang yang agak berbeda dengan orang lain dalam segi ciri-
ciri
fi
sik.
Simbol
: segala sesuatunya yang melembaga (mengandung arti) yang lain daripada
benda (lambang) itu sendiri; misalnya kata, gerakan, atau bendera.
Social climbing
: mobilitas sosial yang terjadi secara menaik.
Social sinking
: mobilitas sosial yang terjadi secara turun.
Status
: kedudukan seseorang dalam suatu kelompok.
Strati
fi
kasi sosial
: perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis).
Struktur sosial
: relasi-relasi sosial yang penting dalam menentukan tingkah laku manusia.
Suku bangsa
: sekelompok manusia yang memiliki kolektivitas serta identitas kultural tertentu
dan hidup dalam sebuah negara, bersama-sama kelompok etnis lainnya.
Senarai
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
128
Indeks
A
Anthony Giddens 15
Asimilasi 48, 62, 63, 86, 108, 109, 111, 118, 121,
128
B
Budaya 31, 33, 37, 38, 45, 46, 47, 50, 51, 52, 95,
105, 106, 109, 111, 112, 113, 114, 115, 116,
122, 126, 127
C
Charles Lewis Taylor 35
Colhoun, Light, dan Keller 10
D
Diferensiasi 1, 4, 5, 6, 14, 16, 24, 25, 26, 28, 29, 30,
81, 93, 97, 121, 124, 127
Disintegrasi 31, 39, 40, 58, 78
H
Hassan Sadilly 17
Heckmann 12
I
Integrasi 31, 40, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 56, 59, 60,
105, 111, 121, 122, 126
K
Kasta 67, 74, 124, 127
Kaukasoid 6, 7, 8, 9, 29, 127
Kerusuhan 35, 36, 38, 56, 58, 59, 81, 124
Klasi
fi
kasi 3, 4, 5, 7, 8, 26, 79, 82, 89, 90, 91, 103,
116, 119, 123, 128
Koentjaraningrat 12, 31, 129
L
Lapisan Sosial 16, 17, 20, 22, 28, 29, 30, 33, 67, 69,
70, 73, 74, 75, 124
Lembaga 3, 5, 29, 38, 47, 50, 53, 55, 56, 68, 69, 76,
78, 83, 99, 105, 109, 111, 125
M
Makro 46, 47, 53
Messo 46, 47, 53
Mikro 46, 47, 53
Mobilitas Sosial 22, 28, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67,
68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 78, 80, 81, 84,
103, 124, 125, 127
Mongoloid 6, 7, 8, 9, 29, 121
Multikultural 45, 85, 86, 104, 105, 106, 107, 109,
116, 118, 122, 123, 126
N
Negara 33, 34, 38, 46, 48, 49, 51, 52, 53, 66, 67, 68,
70, 72, 94, 101, 105, 106, 107, 111, 112, 113,
114, 127, 129, 130
Norma 39, 40, 47, 48, 50, 52, 61, 84
O
Organisasi 2, 3, 12, 16, 17, 18, 24, 32, 35, 38, 39,
47, 51, 52, 56, 58, 59, 60, 68, 69, 76, 78, 79, 82,
83, 86, 87, 88, 90, 91, 93, 94, 97, 98, 101, 103,
112, 114, 115, 119, 121, 123, 125, 127
P
Peranan 2, 3, 18, 22, 23, 24, 53, 54, 55, 59, 62, 67,
69, 88, 95, 112, 127
Peter Harris 33
Peter M. Blau 4
Pitirim A. Sorokin 16
R
Ras 6, 7, 8, 9, 12, 20, 29, 38, 114, 115, 121
Raymond Firth 2
Raymond W. Mack 62
Robert MZ Lawang 33
Robert Putnam 51
Robin William J.R 18
S
Soerjono Soekanto 17, 87, 118, 123
Status 32, 33, 47, 62, 67, 81, 88, 92, 93, 110, 121,
124, 127
Strati
fi
kasi 1, 4, 16, 17, 18, 19, 24, 26, 28, 29, 30,
67, 81, 122, 124, 126, 127
T
Teori 51, 93, 130
Tindakan 33, 34, 35, 36, 39, 45, 47, 50, 52, 56, 59,
74, 75, 89, 102, 110, 111, 114, 115, 116, 119,
121
W
wawasan 80
Daftar Pustaka
129
A. Buku
BSNP. 2006.
Standar Isi
. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
B. Taneko, Soleman. 1990.
Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan
. Jakarta:
Rajawali.
Cohen, Bouce J. 1992.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta: Rhineka Cipta.
Daldjoeni, N. 1978.
Seluk Beluk Masyarakat Kota
:
Pusparagam Sosiologi Kota
. Bandung: Alumni.
Daldjoeni, N. dan Suyitno, A. 1982.
Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan
. Bandung: Alumni.
Danbury, Connecticut. 1989.
Children’s Encyclopedia
. London: Grolier Incorporated
Gazalba, Sidi. 1968.
Kebudayaan Sebagai Ilmu
. Jakarta: Pustaka Antara.
Goldthorpe, J.E. 1992.
Sosiologi Pembangunan : Kesenjangan dan Pembangunan
. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Gunawan, Memed dan Erwidodo.
Urbanisasi dan Pengurangan Kemiskinan
. Jakarta: LP3ES.
Hadi, Sutrisno. 1981.
Metodologi Research, Jilid 1.
Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.
Hadi, Sutrisno. 1981.
Metodologi Research, Jilid 2.
Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.
Hadiwigeno, Soetatwo dan Agus Pakpahan. 1993.
Identi
fi
kasi Wilayah Miskin di Indonesia
. Jakarta:
LP3ES.
Horton, Paul B, dan Chester L. Hunt. 1991.
Sosiologi, Edisi keenam
. Jakarta: Erlangga.
Inkeles, Alex. tanpa tahun.
Modernisasi Manusia, dalam Modernisasi: Dinamika Pertumbuhan
. Voice of
America Forum Lectures.
Johnson, Paul Doyle. 1990.
Sosiologi Klasik dan Modern
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kendall, Diana. 2001.
Sociology in Our Times.
Singapura: Tomson Learning.
Koentjaraningrat. 1974.
Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan
, Jakarta: Gramedia.
Kristiadi, J. 1984.
Perkembangan Organisasi Sosial dan Partai Politik di Indonesia
. Jakarta: CSIS.
Lawang, Robert M.Z. 1980.
Pengantar Sosiologi
. Jakarta: UT.
Machionis, John J. 1997.
Sociology Sixth Edition.
Singapura: Prentice Hall.
Marbun, B.N. 1979.
Kota Masa Depan: Prospek dan Masalahnya
, Jakarta: Erlangga.
McClelland, David C. tanpa tahun.
Dorongan Hati Menuju Modernisasi, dalam Modernisasi: Dinamika
Pertumbuhan
. Voice of America Forum Lectures.
Moertopo, Ali. 1975.
Buruh dan Tani dalam Pembangunan Nasional
, Jakarta: CSIS.
Nasikun, 1991.
Sistem Sosial Indonesia
, Jakarta: Rajawali.
Pardoyo, 1993.
Sekulerisasi dalam Polemik
. Jakarta: Pustaka Utama Gra
fi
ti.
Pasaribu dan Simanjuntak. 1982.
Sosiologi Pembangunan
, Bandung: Tarsito.
Russel, Bertrand. 1992.
Dampak Ilmu Pengetahuan Atas Masyarakat
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sastrodiningrat, Subagio. 1986. “Sosiologi Industri, Modul 1-3, Materi Perkuliahan.” Jakarta: Karunika-
Universitas Terbuka.
Sayogyo, Pudjiwati. 1985.
Sosiologi Pembangunan
, Jakarta : FPS IKIP Jakarta dan BKKBN.
Daftar Pustaka
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
130
Schoorl, J.W. 1980.
Modernisasi : Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang,
terjemahan Soekadijo
, RG
. Jakarta: Gramedia.
Soekanto, Soerjono. 1984.
Beberapa Teori Sosiologi tentang Struktur Masyarakat
. Jakarta: Rajawali.
Soekanto, Soerjono. 1986.
Pengantar Sosiologi Kelompok
. Bandung: Remadja Karya.
Soekanto, Soerjono. 1990.
Sosiologi:
Suatu Pengantar
. Jakarta: Rajawali.
Sudibjo. 1984.
Tiga Tahap di dalam Pembangunan Demokrasi di Indonesia
. Jakarta: CSIS.
Sukarna. 1981.
Ideologi: Suatu Studi Ilmu Politik
. Bandung: Alumni.
Sukirno, Sadono. 1983.
Pengantar Teori Ekonomi Makro
. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Sukirno, Sadono. 1985.
Ekonomi Pembangunan
:
Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanaan
. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI.
Sumaatmadja, Nursid. 1984.
Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
. Bandung: Alumni.
Sunarto, Kamanto. 1993.
Pengantar Sosiologi
. Jakarta: FE-UI.
Surakhmad, Winarno. 1980.
Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik
. Bandung: Tarsito.
Surakhmad, Winarno. 1981.
Problematik Pembaruan Pendidikan Negara-Negara Sedang Berkembang Dewasa
Ini
, Jakarta: LP3ES.
Susanto, Astrid S. 1984.
Sosiologi Pembangunan
. Jakarta: Binacipta.
Suwarsono dan Alvin Y. So. 1991.
Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia
. Jakarta: LP3ES.
B. Sumber Lain
Atlas Indonesia, 1998
CD Image
Dokumentasi Penerbit
Forum, Oktober 2001
Kalimantan, 1991
National Geographic, 2002
Tempo
, 3 November 1998
Tempo
, 15 Juni 2003
Tempo
, 30 Juni 2004
Tempo
, 5 Maret 2004
www.alubi.or.id
www.bpkpenabur.or.id
www.imageshock.us
www.inaport1.co.id
www.ptpn13.com
www.sitesled.com
www.tabloidnova.com
www.tempointeraktif.com
www.yayasanhak.minihub.org