Gambar Sampul Sosiologi · Bab 4 Kelompok Sosial
Sosiologi · Bab 4 Kelompok Sosial
BagjaWaluya

24/08/2021 10:47:58

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

85

Kelompok Sosial

dalam Masyarakat Multikultural

Kelompok merupakan kumpulan individu yang diberi kesamaan

berdasarkan sesuatu hal. Kelompok di dalam kehidupan masyarakat

sangat banyak jumlahnya. Hal ini merupakan pengkategorian

terhadap tujuan dari setiap anggotanya yang sama, jenis kegiatan

yang sama, dan orientasi yang sama. Anggota-anggota dari suatu

kelompok berinteraksi secara langsung, dan melakukan proses

sosial secara akrab dan intensif. Pergaulan manusia tersebut akan

menimbulkan suatu perasaan yang saling membutuhkan. Semuanya

itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial (

social group

) yang

merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup

bersama dan saling berhubungan, seperti masyarakat yang terdiri

atas anggota-anggotanya, namun lebih bersifat kompleks.

A. Kelompok Sosial

B. Perkembangan Kelompok

Sosial dalam Masyarakat

Multikultural

C. Keanekaragaman Kelompok

Sosial dalam Masyarakat

Multikultural

Sumber:

Indonesian Heritage : Religion and Ritual

, 1998

Salah satu tradisi rakyat dalam kebudayaan diikuti oleh

kelompok-kelompok sosial di masyarakat.

Bab

4

Dengan mempelajari bab ini, Anda akan mampu memahami pengertian kelompok

sosial yang ada di masyarakat dan perkembangan serta keanekaragaman kelompok

sosial.

Kata Kunci

Apa Manfaat Bagiku?

Group

, Multikultural, Majemuk, Pluralitas

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

86

Suatu kelompok pada hakikatnya merupakan individu-individu

yang saling berhubungan, saling memperhatikan, dan sadar akan

adanya suatu kemanfaatan bersama. Ciri esensial kelompok adalah

anggota-anggotanya mempunyai sesuatu yang dianggap sebagai

milik bersama. Mereka menyadari bahwa apa yang dimiliki bersama

mengakibatkan adanya perbedaan dengan kelompok lain. Dengan

demikian, pengelompokan manusia ke dalam wadah-wadah tertentu

yang merupakan bentuk-bentuk kehidupan bersama (kelompok

sosial) senantiasa dilandaskan pada kriteria-kriteria tertentu yang

menjadi milik dan tujuan bersama seperti usia, jenis kelamin,

partai politik, latar belakang pendidikan, suku bangsa, agama,

dan seterusnya. Oleh karena itu, akan terbentuk berbagai macam

kelompok sosial dalam kehidupan manusia sebagai suatu masyarakat

yang majemuk.

Masyarakat majemuk atau masyarakat multikultural adalah

suatu masyarakat yang terdiri atas beberapa suku bangsa, agama,

ras, politik, ekonomi yang dipersatukan dan diatur oleh sistem

sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Masyarakat dengan

kebudayaaan yang kompleks bersifat plural (jamak) dan heterogen

(beraneka ragam). Pluralitas mengindikasikan adanya suatu situasi

yang terdiri atas beraneka ragam dijumpainya berbagai sub kelompok

masyarakat yang tidak bisa dijadikan satu kelompok. Demikian pula

dengan kebudayaan mereka, heterogenitas mengindikasikan suatu

kualitas dari keadaan yang menyimpan ketidaksamaan dalam unsur-

unsurnya. Setiap masyarakat suku bangsa secara turun-temurun

mempunyai dan menempati wilayah tempat hidupnya yang diakui

sebagai hak ulayatnya. Tempat tersebut merupakan sumber daya

warga masyarakat suku bangsa yang memanfaat kannya untuk

kelangsungan hidup mereka.

1. Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial terbentuk setelah di antara individu yang satu

dan individu yang lain bertemu. Pertemuan antarindividu yang

menghasilkan kelompok sosial haruslah berupa proses interaksi,

seperti adanya kontak, komunikasi, kerja sama, akomodasi,

asimilasi, dan akulturasi untuk mencapai tujuan bersama, bahkan

mungkin mengadakan persaingan, pertikaian, dan kon

fl

ik. Dengan

demikian, interaksi merupakan syarat utama yang harus dipenuhi

agar terbentuk kelompok sosial.

Sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai dua hasrat atau

keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan

manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan untuk

menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Untuk dapat menyesuaikan diri, manusia menggunakan pikiran,

perasaan, dan kehendaknya.

Di dalam menghadapi lingkungannya, seperti udara yang dingin,

alam yang keras, dan sebagainya, manusia kemudian menciptakan

rumah, pakaian, dan lain-lain. Manusia juga harus makan agar

badannya tetap sehat. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, dia

juga mengambilnya dari alam dengan menggunakan akal, misalnya

di laut manusia akan menjadi nelayan untuk mendapatkan ikan.

Semuanya itu menimbul kan kelompok-kelompok sosial (

social group

)

di dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok manusia tersebut

Riset

Sebutkan perbedaan antara

kelompok sosial dan organisasi

sosial. Berikan deskripsi dan analisis

Anda.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.1

Keinginan Manusia

Sejak dini, manusia memiliki keinginan

untuk menjadi satu dengan lingkungan

sekelilingnya.

A

Kelompok Sosial

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

87

merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup

bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan timbal

balik yang saling memengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk

saling tolong-menolong.

Sebagai gambaran Anda tentang pengertian kelompok sosial,

berikut ini merupakan beberapa kutipan pengertian yang diambil

dari beberapa sosiolog.

a. Astrid Soesanto

Kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu

yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.

b. Robert K. Merton

Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling

berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan.

c. Hendropuspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan

tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling

berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah

sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur.

d. Soerjono Soekanto

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang

hidup bersama, antaranggotanya saling berhubungan, saling me

me-

ngaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.

e. Bierens de Haan

Kelompok sosial bukan merupakan jumlah anggotanya saja,

melainkan suatu kenyataan yang ditentukan oleh datang dan pergi

anggota-anggotanya. Kenyataan kelompok ditentukan oleh nilai-nilai

yang dihadapi bersama oleh fungsi kelompok sebagaimana disadari

oleh anggotanya.

Dengan demikian, kelompok sosial adalah kumpulan orang

yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling

berinteraksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya

merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan

psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara

tetap dan teratur. Menurut Robert K. Merton, terdapat tiga kriteria

suatu kelompok, yaitu sebagai berikut.

a. Kelompok ditandai oleh sering terjadinya interaksi.

b. Pihak yang berinteraksi mende

fi

nisikan dirinya sebagai anggota

kelompok.

c. Pihak yang berinteraksi dide

fi

nisikan oleh orang lain sebagai

anggota kelompok.

2. Ciri-Ciri Kelompok Sosial

Tidak selamanya sekumpulan orang-orang dapat dikatakan

sebagai kelompok sosial. Kelompok sosial harus memiliki ciri-ciri

yang menjadi kriteria kelompok tersebut.

Suatu kelompok sosial harus dibedakan dari bentuk-bentuk

kehidupan bersama lainnya seperti kelas. Penge

lompok an manusia

ke dalam wadah-wadah tertentu yang merupakan bentuk-bentuk

kehidupan bersama, seharusnya dilandaskan pada kriteria tertentu.

Tanpa kriteria yang mantap sulit untuk mengidenti

fi

kasi faktor-faktor

yang memengaruhi terbentuknya kelompok ataupun pengaruh

kelompok terhadap pembentukan kepribadian individual.

Oleh karena itu,

R.M. Mac Iver

dan

Charles H. Page

mengemuka-

kan bahwa suatu kesatuan atau himpunan manusia baru bisa disebut

kelompok sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Referensi

Sosiologi

Robert Bierstedt

menggunakan

tiga kriteria untuk membedakan

jenis kelompok, yaitu ada tidaknya

organisasi, hubungan sosial di

antara anggota kelompok, dan

kesadaran jenis.

Sumber:

Sosiologi Suatu Pengantar

, 1990

Riset

Kesan psikologis merupakan kesan

yang muncul di dalam hati/perasaan

(senang, benci, emosi, dan sadar)

yang dialami oleh individu.

Sebutkan kesan psikologis yang

muncul ketika Anda berhubungan di

dalam kelompok sosial di kelas Anda.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

88

a. Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi.

Hal ini berarti suatu kelompok sosial merupakan kumpulan

manusia yang dapat dikenali atau diketahui pihak lain, biasanya

terorganisasi secara formal ataupun informal.

b. Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian

dari kelompoknya. Keanggotaan suatu kelompok sosial dilakukan

melalui dua cara, yaitu mengukuhkan diri menjadi anggota

kelompok dan dikukuhkan orang lain sebagai anggota kelompok.

Gejala yang menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok

menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya,

adalah:

1) adanya sikap imitasi terhadap segala aspek dalam

kelompoknya yang dilakukan melalui proses sosialisasi;

2) mengidenti

fi

kasikan diri terhadap kelompoknya, berarti

setiap anggota suatu kelompok cenderung ingin sama

dengan orang lain di dalam kelompoknya;

3) internalisasi, yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang

menggambarkan pola perilaku suatu kelompok sosial;

4) keinginan untuk membela dan mempertahankan kelom-

poknya.

c. Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antar-

anggotanya. Ciri ini cukup menonjol dari suatu kelompok

sosial, terutama dalam kelompok sosial kecil yang frekuensi

dan intensitas hubungan antaranggota kelompok relatif tinggi

dan berlangsung secara akrab karena di antara mereka saling

mengenal dengan baik. Hubungan tersebut dilatarbelakangi oleh

adanya hasrat dan kebutuhan dari setiap anggota yang dalam

pemenuhan nya tidak dapat dilakukan oleh sendiri.

d. Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di

antara anggotanya bertambah erat, misalnya, nasib, kepen tingan,

tujuan, dan ideologi politik yang sama.

e. Memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku. Hal ini

berarti setiap orang atau anggota-anggota dari suatu kelompok

mempunyai status sosial tertentu. Setiap status sosial tersebut

(baik sederajat maupun tidak sederajat) memiliki keterkaitan

yang sangat erat sehingga membentuk suatu struktur. Contohnya,

kelompok sosial umumnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan

atas, menengah, dan bawah. Lapisan-lapisan tersebut diatur

oleh suatu aturan-aturan yang berfungsi sebagai pedoman yang

menjelaskan kepada setiap anggota kelompok tentang peranan

yang harus dilakukan sesuai dengan statusnya, apa yang menjadi

hak dan kewajibannya, dan bagaimana harus bersikap dan

bertindak dalam hubungan sosial. Dengan demikian, aturan-

aturan juga berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian

sosial guna menciptakan keseimbangan hidup dalam kelompok.

Dari hubungan yang berlangsung secara terus-menerus dan

mapan akan dihasilkan corak, tata cara bersikap, dan berperilaku

tertentu yang kemudian disebut pola perilaku.

Referensi

Sosiologi

Beberapa puluh tahun lampau

beberapa sosiolog di antaranya

Albion W. Small

(1905) memberikan

suatu konsep bahwa tidak ada

perbedaan antara keluarga batih,

kelas sosial, kerumunan, dan

seterusnya. Namun, konsep sosial

tersebut sifatnya sangat abstrak dan

tidak memperhatikan perbedaan-

perbedaan internal yang mungkin

ada.

Sumber:

Sosiologi Suatu Pengantar

, 2000

Anda sudah pasti menjadi salah satu bagian kelompok sosial di masyarakat. Sebutkan

kesamaan apa saja yang terdapat dalam kelompok tersebut di antara anggota-

anggotanya.

Opini 4.1

Referensi

Sosiologi

Suatu klasifikasi lain yaitu

pembedaan antara

in-group

dan

out-group

.

In-group

didasarkan pada

persahabatan kerja sama dalam

kelompoknya.

Out-group

cenderung

ditandai kebencian, permusuhan,

perang, dan perampokan.

Sumber:

Pengantar Sosiologi

, 1993

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

89

3. Pembentukan Kelompok Sosial

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang

murni muncul dari keinginan diri sendiri atau secara kebetulan.

Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada

juga yang merupakan sebuah pilihan yang diinginkan seseorang. Dua

faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah

kedekatan dan kesamaan. Pengelompokan manusia umumnya

dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan;

b. harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kelompok;

c. ideologi yang mengikat seluruh anggota;

d. setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari

kelompoknya;

e. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan

lainnya;

f. ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan

antaranggota bertambah erat.

Pembentukan kelompok diawali dengan adanya kontak dan

komunikasi sosial yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi

sosial. Kontak sosial adalah usaha atau tindakan dan reaksi pertama,

tetapi belum berarti terbentuknya suatu komunikasi yang terus-

menerus. Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang

menjadikan suatu rangsangan (

stimulus

) yang memiliki makna

tertentu dijawab oleh orang lain sebagai respons, baik secara lisan,

tertulis, maupun isyarat atau sikap. Komunikasi menghasilkan

interaksi sosial dan proses sosial yang melahirkan kelompok.

Selain itu, kelompok-kelompok manusia juga terbentuk melalui

hasil pengalaman praktis, intelektual, dan emosional berikut.

a. Pengalaman praktis, yaitu pengelompokan yang didasarkan

pada aktivitas yang dilakukan manusia guna memenuhi hasrat

dan keinginannya.

b. Pengalaman intelektual, yaitu pengelompokan yang didasarkan

pada keterbatasan akal seseorang sehingga memerlukan

bimbingan dan arahan manusia lain.

c.

Pengalaman emosional, yaitu pengelompokan yang di dasarkan

pada naluri untuk hidup bersama dengan manusia lain.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.2

Kelompok Sosial

Pembentukan kelompok sosial diawali

dengan adanya interaksi sosial.

Riset

Di dalam sebuah kelompok atau

organisasi sosial, terdapat aturan-

aturan atau hukum atau ideologi

yang dianutnya. Jelaskan menurut

Anda, apa saja ideologi yang menjadi

acuannya.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

90

Pembentukan kelompok-kelompok sosial yang terdapat di

masyarakat pada umumnya didasari hal-hal sebagai berikut.

a. Kesamaan kepentingan. Orang-orang yang memiliki tujuan dan

kepentingan yang sama cenderung mendirikan kelompok yang

tetap dan teratur. Faktor-faktor lain seperti keturunan, ciri

fi

sik,

dan daerah asal dikesampingkan, demi tercapainya tujuan dan

kepentingan yang diharapkan.

b. Kesamaan keturunan. Secara konvensional, ikatan darah atau

keturunan yang sama merupakan dasar dan ikatan persau-

daraan yang paling kuat. Keberadaan ini dipertahankan melalui

perkawinan hingga membentuk suatu ikatan keluarga besar.

Oleh karena itu, tidak heran apabila penduduk suatu desa

penduduknya mempunyai ikatan keluarga.

c.

Kesamaan daerah. Orang-orang yang tinggal bersama pada suatu

daerah cenderung membentuk kelompok sosial yang mantap.

Interaksi dapat berlangsung dengan intensitas dan frekuensi

yang tinggi berkat dekatnya jarak

fi

sik di antara orang yang

satu dan orang lainnya. Dari hasil interaksi umumnya terbentuk

kebudayaan yang sama dalam suatu kesatuan kelompok

teritorial. Contohnya, kesatuan orang-orang pada suatu rukun

tetangga (RT) atau rukun warga (RW). Di daerah perantauan,

sering kita temukan kelompok-kelompok sosial yang dibentuk

atas dasar kesamaan daerah asal. Munculnya rasa senasib dan

seperjuangan di daerah perantauan telah memperkuat ikatan

dalam kelompok sosial seperti ini. Contohnya, kelompok

mahasiswa asal Pandeglang Banten atau disingkat “Kumandang”,

kelompok orang-orang asal Ciamis yang disebut “Wargi Galuh”,

“Paguyuban Pasundan”, “Persatuan Penduduk Ranah Minang”,

dan sebagainya.

d. Kesamaan ciri-ciri

fi

sik. Ciri-ciri badaniah, seperti warna kulit,

warna mata, dan rambut merupakan salah satu faktor pendorong

pembentukan kelompok. Contohnya, Organisasi buruh kulit

hitam di Amerika Serikat, Himpunan Pelajar dan Mahasiswa

Papua.

4. Klasifikasi Kelompok Sosial

Konsep kelompok mempunyai berbagai makna. Di kalangan ahli

sosiologi dijumpai berbagai usaha untuk mengklasi

fi

kasikan jenis

kelompok. Salah satu di antaranya yaitu

Robert Bierstedt

. Bierstedt

menggunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu

ada-tidaknya organisasi (formal), hubungan sosial di antara anggota

kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt membedakan empat jenis

kelompok, yaitu sebagai berikut.

a. Kelompok statistik (

statistical group

) merupakan kelompok

yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut. Kelompok

statistik hanya ada dalam arti analisis dan merupakan ciptaan

para ilmuwan sosial. Contohnya, pengelompokan penduduk

berdasarkan usia, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan

sebagainya.

b. Kelompok kemasyarakatan (

societal group

) merupakan kelompok

yang hanya memiliki satu kriteria, yaitu kesadaran akan adanya

persamaan di antara anggotanya. Di dalam kelompok ini belum

ada kontak dan komunikasi antaranggota kelompok, juga belum

ada pengorganisasian. Contohnya, kelompok berdasarkan jenis

kelamin (laki-laki dan perempuan), kelompok orang-orang

miskin dan kaya, dan sebagainya.

Referensi

Sosiologi

Salah seorang ahli sosiologi awal

yang secara terperinci membahas

perbedaan dalam kelompok

sosial adalah

Emile Durkheim

. Ia

membedakan bentuk solidaritas

mekanik yaitu ciri kelompok yang

ditandai dengan masyarakat yang

masih sederhana, dengan solidaritas

organik, yaitu bentuk solidaritas yang

mengikat masyarakat yang kompleks

(masyarakat yang mengenal

pembagian kerja secara terperinci).

Sumber:

Sosiologi Suatu Pengantar

, 2000

Riset

Carilah contoh kelompok sosial

yang ditentukan berdasarkan

kesamaan ciri-ciri fisik dan kesamaan

kepentingan dalam lingkungan sosial

Anda.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

91

c. Kelompok sosial (

social group

) merupakan kelompok yang

memiliki dua kriteria yaitu kesadaran jenis dan antaranggota

saling berhubungan, tetapi belum ada pengorganisasian.

Contohnya, kelompok teman, kelompok kerabat, dan kelompok-

kelompok pada masyarakat tradisional seperti kesenian,

olahraga, keagamaan atau majelis ta’lim.

d. Kelompok asosiasi (

associational group

) dalam kelompok ini

para anggotanya memiliki kesadaran jenis, yaitu dijumpainya

persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.

Selain itu, para anggota asosiasi saling berhubungan melalui

kontak dan komunikasi akibat adanya ikatan organisasi formal.

Contohnya, sekolah, organisasi politik, Persatuan Guru Republik

Indonesia, ikatan alumni suatu sekolah atau perguruan tinggi.

Didasarkan pada faktor-faktor yang melatarbelakanginya,

kelompok-kelompok di masyarakat diklasi

fi

kasikan sebagai berikut.

a. Didasarkan Atas Kepentingan Bersama Tanpa

Pengorganisasian (Kelompok Tidak Teratur)

Kelompok manusia yang dalam mekanismenya tanpa pengorgani-

sasian atau kelompok sosial tidak teratur dikelompokkan ke dalam

dua golongan besar, yaitu sebagai berikut.

1) Kerumunan Sosial

Kerumunan sosial atau

social aggregate

adalah sekumpulan

orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka

tidak berhubungan secara tetap. Pengelompokan manusia seperti itu

disebut juga kolektivitas, yaitu kumpulan manusia pada suatu tempat

dan suatu waktu yang sifatnya sementara. Suatu kelompok manusia

disebut kerumunan apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Orang-orang dalam suatu kerumunan sosial tidak saling

mengenal.

b) Kehadiran orang-orang di tempat berkumpul hanya bersifat

fi

sik

atau tidak ada kontak batin.

c) Motivasi berkumpul disebabkan adanya sesuatu yang menjadi

pusat perhatian umum dan terjadi secara kebetulan.

d) Antara individu yang satu dan individu lainnya tidak ter-

organisasi.

e) Interaksi antarindividu bersifat spontan, tidak terduga, sangat

lemah, dan singkat.

Sumber:

Indonesian Heritage

:

Performing Arts

, 1998

Gambar 4.3

Kesenian Tradisional

Kesenian masyarakat tradisional

merupakan kelompok sosial tanpa

pengorganisasian.

Zoom

Statistical group

Societal group

Asosiasi

Kerumunan

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

92

Sumber:

Indonesian Heritage

:

Religion and Ritual

,

1998

Gambar 4.4

Kerumunan Orang

Orang-orang yang berada dalam suatu

kerumunan tidak saling mengenal dan

tidak ada kontak batin.

Referensi

Sosiologi

Horton

dan

Hunt

berpendapat

bahwa perilaku kerumunan muncul

dari sejumlah orang yang mempunyai

dorongan, maksud, dan kebutuhan

serupa. Teori ini kemudian disebut

dengan

Teori Konvergensi

.

Sumber:

Pengantar Sosiologi

, 1993

f)

Orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan

sosial yang sama (tidak bers

truktur)

walaupun berasal dari status

sosial yang berbeda.

g) Setiap orang bebas masuk atau keluar dari tempat kerumunan.

h) Kerumunan terwujud pada tempat tertentu dan hanya untuk

sementara.

i) Orang dalam kerumunan identitas pribadinya hilang karena

pengaruh kumulatif atau sengaja menghilangkan identitas pribadinya

untuk menyembunyikan status sosial yang sebenarnya.

Bentuk kerumunan yang dapat dijumpai dalam kehidupan

masyarakat, yaitu sebagai berikut.

a) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial

(1)

Formal audience

atau khalayak penonton atau pendengar

formal merupakan kerumunan yang mempunyai pusat

perhatian dan persamaan tujuan. Contohnya, penonton

fi

lm,

orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.

(2)

Expressive group

atau kelompok ekspresif adalah kerumunan

yang perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai

persamaan tujuan yang terpusat dalam aktivitas kerumunan

tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Fungsinya

adalah sebagai penyalur ketegangan yang dialami orang

karena pekerjaannya sehari-hari. Contohnya, orang yang

berpesta atau berdansa.

b) Kerumunan yang bersifat sementara (

casual crowd

)

(1)

Inconvenient aggregations

atau kumpulan yang kurang

menyenangkan. Dalam kerumunan tersebut kehadiran orang

lain merupakan penghalang terhadap tercapainya maksud

atau tujuan seseorang. Contohnya, orang-orang yang antre

untuk membeli karcis, orang-orang yang menunggu bus,

dan sebagainya.

(2)

Panic crowds

adalah kerumunan orang-orang yang sedang

dalam keadaan panik. Mereka merupakan orang-orang yang

berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan

dalam diri masing-masing individu dalam kerumunan

tersebut cenderung mempertinggi rasa panik.

(3)

Spectator crowds

atau kerumunan penonton ingin melihat

kejadian tertentu, kegiatan yang dilakukan umumnya tidak

terkendali. Contohnya, kerumunan yang menyaksikan suatu

kecelakaan atau musibah bencana alam.

c)

Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum (

lawless crowds

)

(1)

Acting mobs

atau gerombolan adalah kerumunan yang

bertindak emosional, sifatnya tidak terkendali karena setiap

orang tidak mampu mengontrol diri (secara

fi

sik ataupun

psikis). Suatu gerombolan cenderung melakukan perbuatan

yang destruktif, antisosial bahkan dikategorikan pada

pemberontakan. Timbulnya gerombolan disebabkan oleh

faktor-faktor yang dapat membakar emosi massa, seperti

kon

fl

ik sosial karena unsur SARA, cemburu sosial, hasutan

dan adu domba, kebijaksanaan pemerintah, kekecewaan

dan sebagainya. Contohnya, gerombolan pedagang kaki

lima mengamuk dan merusak fasilitas umum karena

dilarang berjualan di suatu tempat yang dapat mengganggu

kelancaran lalu lintas.

(2)

Immoral crowds

adalah kerumunan yang tindakannya

berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Contohnya,

kumpulan orang yang sedang mabuk.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

93

Zoom

Gerombolan

Demonstrasi

Manifestasi

Publik di sini dibedakan dengan kerumunan. Publik diartikan sebagai sekelompok orang

dalam suatu tempat yang memiliki tujuan tertentu, misalnya kelas. Praktikkan oleh Anda

di depan kelas kegiatan yang sekiranya Anda kuasai, berbicara, atau berdiskusi.

Opini 4.2

Riset

Pernahkah Anda melihat sejumlah

kerumunan massa dalam jumlah

yang sangat besar? Carilah dalam

media massa dalam bentuk artikel

dan dilengkapi dengan dokumentasi.

d) Kerumunan pasif atau

crowd

Dalam kerumunan ini, individu-individu hanya berkumpul

secara

fi

sik, tenang atau tidak mengganggu orang lain, dan tidak

mempunyai maksud atau tujuan tertentu. Orang-orang yang

berkumpul di tempat tersebut dilatarbelakangi berbagai alasan

atau motivasi. Contohnya, orang-orang yang menonton tukang

sulap, dan tukang obral.

e) Manifestasi umum (

demonstration

) atau unjuk rasa

Kerumunan jenis ini bersifat lebih teratur daripada himpunan

penonton. Artinya sebelum melakukan kegiatan tersebut orang-

orang membuat rencana terlebih d

ahulu walaupun organisasinya

sering kurang tegas. Contohnya, demonstrasi menentang

kebijaksanaan pemerintah Orde Baru.

f)

Kerumunan berdasarkan tempat tinggal atau

residential aggregate

Kerumunan ini merupakan kesatuan manusia yang mempunyai

tempat tinggal yang sama, tetapi tidak saling mengenal.

Lokasinya ditemukan di kota-kota besar. Di tengah kota besar

banyak orang yang tidak mengenal tetangganya sehingga tidak

terjadi hubungan di antara mereka, di pinggiran kota besar,

ditemukan kerumunan orang yang disebut gelandangan.

g) Kerumunan rungsional atau

functional aggregate

Kerumunan fungsional terdiri atas sekumpulan orang yang

mempunyai tugas atau fungsi tertentu, tetapi mereka tidak dapat

dimasukkan dalam pengertian kelompok sosial atau komunitas

sosial. Contohnya, daerah-daerah di perkotaan yang dijadikan

tempat perdagangan atau pasar.

2) Publik

Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan.

Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak

langgeng. Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-

desus atau gosip, surat kabar, radio, televisi,

fi

lm, dan sebagainya.

Dengan alat-alat penghubung seperti ini mungkin publik mempunyai

pengikut yang luas dan berjumlah besar. Setiap aksi publik

diprakarsai oleh keinginan individual, misalnya pemungutan suara

dalam pemilihan umum.

3) Massa

Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial.

Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat

yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu,

pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada

umumnya bertempat tinggal di perkotaan.

Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang

heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman

massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan,

keturunan, pekerjaan, dan agama.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

94

b. Didasarkan Atas Kepentingan Bersama

dengan Pengorganisasian (Kelompok Teratur)

Kelompok manusia yang dalam mekanismenya berlangsung

secara terorganisasi atau dengan pengorganisasian.

1) Kelompok Dasar (

Basic Group

)

Kelompok dasar adalah kelompok yang dibentuk secara spontan

dari bawah untuk melindungi anggota-anggotanya terhadap tekanan

negatif dari masyarakat besar dan sekaligus berfungsi sebagai sumber

kegiatan bagi pembaruan masyarakat besar (induk) itu sendiri. Suatu

kesatuan manusia dikategorikan sebagai kelompok dasar apabila

memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Kelompok dasar pada umumnya merupakan kelompok yang

relatif kecil dan terdiri atas orang-orang yang tidak puas

terhadap masyarakat sekitarnya.

b) Kelompok dasar dibentuk dari bawah secara spontan, tidak

didasarkan atas perintah atau desakan unsur pimpinan

masyarakat yang sedang memegang kekuasaan. Sering

pembentukan kelompok dasar tidak direstui pemerintah karena

bertentangan dengan kehendak pemerintah.

c) Kelompok dasar dibentuk khusus guna melindungi anggota

kelompoknya dan secara umum melindungi masyarakat luas

dari tekanan anonim unsur kekuasaan yang merugikan lapisan

bawah.

d) Kelompok dasar dapat berfungsi sebagai pembaharu masyarakat

besar (masyarakat politik atau negara dan masyarakat agama)

yang dirasa telah kehilangan vitalitasnya dalam menjalankan

fungsi-fungsi sosialnya.

Contoh kelompok dasar yang terdapat di masyarakat di antaranya

kelompok yang berlandaskan agama. Kelompok agama muncul karena

unsur-unsur penting telah kehilangan fungsinya bagi masyarakat.

Sumber:

Indonesian Heritage: Religion and Ritual

, 1998

2) Kelompok Besar (

Big Group

) dan Kelompok Kecil (

Small Group

)

Besar kecilnya suatu kelompok ditentukan oleh kriteria tugas-

tugas sosial dan jumlah anggotanya. Suatu kelompok disebut

besar apabila bobot tugas yang ditangani atau tugas-tugas sosial

yang dilaksanakan nya penting dan universal. Tugas-tugas tersebut

mencakup pemenuhan kebutuhan dasar guna mempertahankan

kehidupan masyarakat. Kelompok besar adalah kelompok yang

memiliki jumlah anggota relatif besar dan biasanya terbentuk dari

beberapa kelompok kecil yang masing-masing kelompok menangani

Gambar 4.5

Kelompok Dasar

Kelompok dasar yang berlandaskan

agama muncul karena unsur-unsur penting

di masyarakat telah kehilangan fungsinya.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

95

tugas tertentu. Kebutuhan sosial yang dinilai umum sebagai kebutuhan

dasar harus selalu ada dalam setiap masyarakat, yaitu ekonomi,

politik, pendidikan, keagamaan, kesenian, dan sebagainya.

Kelompok kecil adalah kelompok yang jumlah anggotanya relatif

kecil (paling sedikit dua orang) dan dibentuk atas dasar kebutuhan

atau kepentingan kecil dan spesi

fi

k. Kelompok-kelompok kecil selalu

timbul atau pasti akan timbul di dalam kelompok yang lebih besar

dan luas. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan

yang berbeda. Manusia memerlukan bantuan dan perlindungan

dari sesamanya. Manusia mempunyai kemampuan yang terbatas

dan sebagainya. Keadaan yang demikian menyebabkan timbulnya

kelompok kecil (

small group

). Contohnya, kelompok belajar dan

kelompok diskusi merupakan kelompok kecil dari suatu kelompok

pendidikan (sekolah).

Kelompok kecil mempunyai peranan yang sangat penting bagi

kelompok besar sebab memiliki beberapa alasan, yaitu sebagai

berikut.

a) Kelompok kecil mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap masyarakat dan perilaku setiap individu. Kelompok

kecil, dimana seseorang menjadi anggota, tidak saja merupakan

sumber simpati, tetapi juga sebagai sumber ketegangan, tekanan,

dan kekecewaan.

b) Dalam kelompok kecil, pertemuan antara kepentingan sosial dengan

kepentingan individu berlangsung secara tajam dan jelas.

c) Kelompok kecil pada hakikatnya merupakan sel yang menggerak-

kan suatu organisme yang dinamakan masyarakat.

d) Kelompok-kelompok kecil merupakan bentuk khusus dalam

kerangka sosial secara keseluruhan. Kelompok kecil seolah-olah

miniatur masyarakat yang mempunyai pembagian kerja, kode

etik, pemerintahan, prestise, ideologi, dan sebagainya.

Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 4–5 orang, berbaurlah. Buatlah jadwal diskusi

secara rutin, dan keanggotaan secara tetap. Jika ada tambahan anggota, akan lebih baik.

Kerja sama 4.1

3) Kelompok Primer (

Primary Group

) dan Kelompok Sekunder

(

Secondary Group

)

Kelompok primer (

primary group

) adalah kesatuan hidup manusia

yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung

secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama

yang erat dan bersifat pribadi. Faktor-faktor yang memungkinkan

hubungan manusia dalam suatu kelompok berlangsung secara akrab

dan mesra di antaranya sebagai berikut.

a) Jumlah anggota relatif kecil sehingga mereka saling mengenal

kepribadian masing-masing.

b) Adanya rasa solidaritas yang tinggi di antara anggota-anggotanya.

Mereka merasa mempunyai kepentingan yang sama, memegang

nilai-nilai budaya yang sama, berasal dari keturunan yang sama.

c) Merasa mempunyai nasib yang sama karena pengalaman sejarah

yang sama. Contohnya, kelompok primer, yaitu keluarga beserta

kerabatnya.

Kelompok sekunder (

secondary group

) adalah kelompok yang

hubungan antaranggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak

saling mengenal. Dalam kehidupan masyarakat setiap orang pada

Riset

Kelompok primer merupakan proses

interaksi atau hubungan yang terjadi

secara erat. Sebutkan kelompok

primer yang menjadi bagian dari

kelompok sosial Anda.

Riset

Apakah Anda pernah ikut dalam

kegiatan kelompok? Sebutkan,

serta apa manfaat yang dapat Anda

peroleh setelah mengikuti kegiatan

tersebut

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

96

umumnya memiliki dua keanggotaan sekaligus. Selain sebagai

anggota kelompok primer, dia juga sebagai anggota kelompok

sekunder. Faktor yang menyebabkan terbentuknya kelompok

sekunder adalah hasrat dan kebutuhan hidup. Hasrat dan kebutuhan

hidup itulah yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok.

Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin hidup bersama

dan tidak mungkin dapat bertahan hidup tanpa manusia lain. Pada

saat suatu kebutuhan tidak bisa dipenuhi oleh diri sendiri atau

kelompoknya (primer), manusia akan membentuk atau memasuki

kelompok sekunder.

Manusia sebagai pribadi dalam kelompok sekunder kurang

mendapat perhatian sebab yang menjadi pusat perhatian adalah

tugas dan prestasi kerja. Contohnya, dalam sebuah perusahaan,

aspek yang dihargai dari seseorang adalah kepandaian, keterampilan,

keluwesan bekerja sama, dan kepemimpinannya. Demi e

fi

siensi,

prinsip utamanya adalah menempatkan seseorang untuk melakukan

suatu jenis pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

4) Kelompok Dalam (

In-Group

) dan Kelompok Luar (

Out-Group

)

Istilah

in-group

atau kelompok dalam muncul ketika para anggota

suatu kelompok merasa bahwa mereka mempunyai suatu tujuan dan

cita-cita yang sama, menaati norma-norma yang sama, nasib yang

sama. Kelompok tersebut menganggap inilah kelompok kami atau

orang-orang kita. Dalam ucapan, sikap dan perilakunya terkandung

makna bahwa orang lain yang bukan termasuk kelompoknya (orang

luar). Contohnya, kami warga RT 007 sedangkan mereka warga RT

10; kami siswa Kelas XI, sedangkan mereka siswa Kelas X.

Sikap

out-group

atau kelompok luar ditandai dengan suatu

kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Hubungan

dengan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya ber langsung

kurang akrab, dan berhati-hati.

Perasaan

in-group

dan

out-group

atau perasaan dalam dan luar

kelompok merupakan suatu sikap yang dinamakan fanatisme, yaitu

suatu sikap untuk menilai orang lain dengan menggunakan nilai-nilai

dan norma kelompok sendiri. Mereka beranggapan bahwa segala

sesuatu dalam kelompoknya adalah yang terbaik. Menilai kelompok

lain sering kali bersifat stereotip, yaitu gambaran atau anggapan dari

suatu kelompok terhadap kelompok lain yang bersifat merendahkan

obyek tertentu atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sikap

stereotip mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti agama atau

kepercayaan, etnis, pekerjaan, dan sebagainya.

In-group

dan

out-group

dapat dijumpai di semua masyarakat

walaupun kepentingannya berbeda-beda. Dalam masyarakat

bersahaja mungkin jumlahnya tidak begitu banyak jika dibandingkan

dengan masyarakat kompleks sebab pembedaan unsur-unsur sosial

tidak tampak secara jelas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

setiap kelompok sosial adalah

in group

bagi anggotanya dan

out-group

bagi anggota kelompok.

5) Paguyuban (

Gemeinschaft

) dan Patembayan (

Gesselschaft

)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang para

anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat

alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan

rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan

tersebut bersifat nyata dan organis yang dapat diumpamakan tubuh

manusia atau hewan. Bentuk paguyuban akan dijumpai di dalam

keluarga, kelompok kerabat, rukun tetangga, dan sebagainya.

Riset

Berikan contoh kelompok dalam

dan kelompok luar yang ada di

lingkungan sekitar Anda, kemudian

cari tahu bagaimana kelompok

tersebut dapat terbentuk.

Referensi

Sosiologi

W.G. Sumner

mengemukakan

bahwa “masyarakat primitif” yang

merupakan kelompok kecil yang

tersebar di suatu wilayah, muncul

diferensiasi antara kelompok dalam

(

in-group

) dengan kelompok luar

(

out-group

).

Sumber:

Kamanto Sunarto

, 2000

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

97

Suatu kelompok dinamakan paguyuban apabila mempunyai

beberapa ciri berikut.

a)

Intimate

, hubungan menyeluruh dan akrab.

b)

Private

, hubungan yang bersifat pribadi, yaitu khusus untuk

beberapa orang saja.

c)

Exclusive

, hubungan tersebut hanya untuk kita saja dan tidak

untuk orang lain di luar kita.

Di dalam paguyuban terdapat suatu kemauan bersama. Ada suatu

pengertian serta kaidah-kaidah yang timbul dengan sendirinya dari

kelompok tersebut. Menurut

Tonnies

, dalam setiap masyarakat selalu

dapat dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban.

a) Paguyuban karena ikatan darah (

gemeinschaft by blood

) yaitu

paguyuban yang terbentuk didasarkan pada ikatan darah atau

keturunan. Contohnya, keluarga, kelompok kekerabatan.

b) Paguyuban karena tempat (

gemeinschaft of place

) yaitu suatu

paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan

tempat tinggalnya sehingga dapat saling menolong. Contohnya,

rukun tetangga, rukun warga, atau arisan.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.6

Paguyuban karena Tempat

Paguyuban ini terdiri atas orang-orang

yang tinggal berdekatan sehingga

menciptakan ikatan solidaritas yang tinggi.

c) Paguyuban karena jiwa dan pikiran (

gemeinschaft of mind

)

merupakan suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang

walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat

tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai pikiran

dan ideologi yang sama.

Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk

jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam

pikiran berkala serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat

diumpamakan dengan sebuah mesin. Bentuk

gesselschaft

terutama

terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan

timbal balik. Contohnya, ikatan pedagang, organisasi pengusaha,

atau sarikat buruh.

6) Kelompok Informal (

Informal Group

) dan Kelompok Formal

(

Formal Group

)

Kelompok informal adalah kesatuan hidup manusia yang tidak

mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Kelompok-kelompok

tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan berulang kali dan

pertemuan tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-

kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya, Klik (

clique

)

yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul

Zoom

Intimate

Privat

Eksklusif

Paguyuban

Riset

Carilah bentuk paguyuban

berdasarkan jiwa dan pikiran yang

ada pada lingkungan sosial Anda.

Jelaskan dan berikan contohnya.

Jendela

Info

Hubungan

Paguyuban

Patembayan

Personal Interpersonal

Informal Formal, Kontraktual

Tradisional Utilitarian

Sentimental Realistis, “Ketat”

Umum Khusus

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

98

dalam kelompok-kelompok besar. Klik tersebut ditandai dengan

adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota, biasanya

bersifat antara kita saja (egalitas).

Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai

peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya

untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya. Hubungan

antaranggota berlangsung secara terkoordinasi melalui usaha-usaha

untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang

bersifat spesialisasi. Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang

sebelumnya sudah ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada

landasan mekanisme administratif. Staf administratif bertanggung

jawab memelihara organisasi dan mengkoordinasikan kegiatan-

kegiatan organisasi. Contohnya, unit kepolisian lalu lintas terdiri

atas bagian-bagian, yaitu bagian administrasi, lapangan atau patroli,

logistik, pembinaan atau penyuluhan.

Dalam pendidikan di sekolah, biasanya terbentuk kelompok-kelompok formal,

sedangkan di lingkungan luar sekolah, cenderung lebih banyak kelompok informal.

Manakah kelompok yang sesuai atau efektif menurut Anda? Berikan contoh masing-

masing jenis kelompok tersebut.

Opini 4.3

7) Kelompok Okupasional (

Occupational Group

) dan Kelompok

Volunter (

Voluntary Group

)

Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang-

orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional

biasa terdapat pada masyarakat heterogen. Pada masyarakat ini

berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan

pada pengkhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat melakukan

pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

Melalui keahliannya, mereka membantu masyarakat untuk

melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Oleh karena itu, muncul

kelompok-kelompok profesi yang terdiri atas kalangan profesional

yang seolah-olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan

teknologi tertentu.

Semakin berkembangnya sistem komunikasi mengakibat kan

ruang jangkau suatu masyarakat semakin luas. Secara praktis tidak ada

masyarakat yang tertutup terhadap dunia luar. Hal ini menyebabkan

semakin heterogennya masyarakat tersebut sehingga tidak semua

kepentingan individual warga dapat dipenuhi secara mantap.

Salah satu akibat dari tidak terpenuhinya kepentingan-

kepentingan tersebut, baik material maupun spiritual adalah

munculnya kelompok-kelompok volunter. Kelompok volunter

mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun

tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkaunya

semakin luas. Mereka mencoba memenuhi kepentingan anggota

dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu

kepentingan masyarakat secara luas.

Kelompok-kelompok volunter mungkin didasarkan pada

kepentingan-kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan,

sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri,

mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Selain

itu, kepentingan primer juga didasarkan pada kepentingan sekunder,

Zoom

Okupasional

Volunteer

Egalitas

Riset

Di dalam Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) biasanya banyak

volunter-volunter yang mengabdi

kepada masyarakat. Jelaskan dan

analisis serta pelajari jenis-jenis

pekerjaan tersebut.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

99

8) Kelompok Keanggotaan (

Membership Group

) dan Kelompok

Acuan (

Reference Group

)

Kelompok keanggotaan (

membership group

atau

appartenance

group

) adalah kelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi

dan secara

fi

sik menjadi anggota. Orang lain dapat dengan mudah

dan pasti menentukan dari kelompok mana orang tersebut berasal

atau sebagai anggota kelompok mana melalui tanda pengenal yang

dimilikinya. Contohnya, Andi berprofesi sebagai guru, bukti yang

menunjukkan dia sebagai anggota dari

membership group

adalah Kartu

Anggota PGRI yang menjelaskan bahwa Andi telah diterima secara

sah sebagai anggota PGRI.

Dalam masyarakat yang belum mengenal administrasi secara

baik, keanggotaan seseorang ditunjukkan dengan keberadaannya

secara

fi

sik yang selalu bersama-sama dengan anggota kelompok.

Kelompok acuan (

reference group

) adalah kelompok sosial yang

menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk

membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang yang bukan anggota

kelompok (orang dari luar kelompok) menerima pengaruh dari suatu

kelompok, dia menjalin ikatan batin dan berusaha menyesuaikan

diri serta mengidenti

fi

kasikan diri dengan kelompok tadi karena

dia berpandangan bahwa kelompok tersebut berguna untuk

mengembang kan kehidupannya. Contohnya, Andi sebagai anggota

PGRI menjalin hubungan secara tersembunyi atau terang-terangan

dengan koperasi yang ada di daerahnya. Walaupun bukan anggota

koperasi tersebut, dia berusaha mengembangkan prinsip-prinsip

koperasi dalam kehidupannya karena terbukti bahwa koperasi sangat

bermanfaat bagi pengembangan ekonomi keluarganya. Koperasi

dalam hal ini merupakan

reference group

bagi Andi.

Kenyataan sosial menunjukkan bahwa jumlah anggota

masyarakat yang menjadi

reference group

jumlahnya relatif banyak,

terutama dengan kelompok keagamaan. Artinya tidak menjadi

anggota resmi agama tertentu, tetapi mereka berusaha menyesuaikan

diri dengan ajaran agama yang secara hakiki dapat menciptakan

ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Sumber:

www.inaport1.co.id

Gambar 4.7

Kelompok Pengusaha

Kelompok pengusaha merupakan

kelompok okupasional karena melakukan

pekerjaan yang sejenis.

Riset

Reference Group

biasanya terdapat

dalam kehidupan sosial Anda.

Berikan contoh

reference group

Anda, dan jelaskan mengapa

menjadikan kelompok tersebut

sebagai acuan.

misalnya kebutuhan rekreasi. Dengan berbagai landasan tersebut,

timbul aneka macam kelompok volunter yang mungkin berkembang

menjadi kelompok-kelompok yang mantap dan diakui masyarakat

umum.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

100

Dalam keadaan tertentu, antara

reference group

dan

membership

group

agak sulit dipisahkan. Contohnya, seorang anggota partai

politik menjadi anggota DPR. DPR merupakan

membership

baginya,

tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada partainya. Hal

ini sering menampak kan segi-segi negatif karena anggota dewan

yang terhormat terlampau berpegang pada prinsip-prinsip

reference

group

(partainya).

Diskusikan dalam kelompok Anda, apakah anggota DPR yang berasal dari partai

tertentu dapat bersifat objektif dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait

dengan partainya sendiri.

Kerja Sama 4.2

9) Kelompok Penekan (

Pressure Group

)

Kelompok penekan adalah suatu kelompok yang anggota-

anggotanya bertujuan memperjuangkan kepentingan mereka di

tengah masyarakat luas dengan cara menggunakan tekanan sosial.

Kelompok penekan termasuk kelompok sekunder dan umumnya

mempunyai anggota relatif besar, tetapi yang digunakan sebagai

penekan hanyalah sebagian kecil dari anggota kelompoknya.

Mereka terdiri atas orang-orang potensial yang mampu menguasai

dan mengendalikan masyarakat sehingga mampu mempromosikan

kepentingannya. Kelompok penekan umumnya terdapat dalam

masyarakat yang menganut sistem demokrasi liberal, yaitu setiap

individu sebagai anggota masyarakat mempunyai kebebasan yang

sangat besar untuk menyam paikan aspirasinya.

c. Kelompok Teritorial atau Komunitas Sosial

Kata komunitas (

community

) berasal dari bahasa Latin (

commu-

nire

) atau

communia

yang berarti memperkuat. Dari kata ini, dibentuk

istilah komunitas yang artinya persatuan, per saudaraan, kumpulan,

masyarakat. Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang

membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana-

sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas

merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri tersendiri dalam hal

kebersamaannya. Komunitas merupakan bagian dari masyarakat,

tetapi berbeda dengan kolektivitas atau kerumunan.

1) Ciri-Ciri Komunitas Sosial

a) Kesatuan Hidup yang Tetap dan Teratur

Sebagai suatu kelompok sosial, komunitas merupakan kesatuan

hidup manusia yang tetap dan teratur. Hubungan antaranggotanya

berlangsung secara akrab, kekeluargaan, saling mengenal (

face to

face

), saling menolong.

b) Bersifat Teritorial

Unsur utama dan khas yang menunjukkan suatu kelompok

sosial sebagai komunitas sosial adalah daerah yang sama tempat

kelompok tersebut berada. Oleh karena itu, komunitas sering disebut

masyarakat setempat. Contohnya, kelompok sosial yang bertempat

tinggal di lingkungan RT, RW, desa. Satu hal yang perlu diperhatikan

bahwa dalam komunitas tidak mengandung pengertian regionalisme

atau daerah yang luas seperti kabupaten atau provinsi.

Riset

Komunitas sosial yang ada di

masyarakat biasanya berusaha

menunjukkan identitas kelompoknya

secara khas. Jika Anda tergabung

dalam sebuah komunitas sosial,

apakah jenis komunitas tersebut?

Jelaskan dan beri contoh.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

101

2) Jenis Komunitas Sosial

a) Komunitas Pedesaan

Orang-orang memberikan pengertian tentang desa didasarkan

pada sudut pandang masing-masing. Ditinjau dari sudut administrasi,

desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk

sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi

pemerintahan terendah di bawah kepemimpinan seorang kepala desa

dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan

suatu negara.

Secara geogra

fi

s, desa adalah hasil perpaduan antara kegiatan

kelompok manusia dengan lingkungan nya. Hasil dari perpaduan

itu adalah suatu wujud atau penampakan di muka bumi yang

ditimbulkan oleh unsur-unsur

fi

siogra

fi

, sosial, ekonomi, politik,

dan kultural yang saling berinteraksi dalam hubungannya dengan

daerah lain.

Phillips Ruop

mengemukakan bahwa secara sosiologis,

desa merupakan sebagai berikut.

(1) D

aerah yang sama dilihat dan segi geogra

fi

s dan administratif;

(2) Nilai sosial yang sa

ma, artinya seluruh anggota masyarakat desa

menganut nilai-nilai sosial yang sama;

(3) Kegiatan yang sama terutama dalam sistem mata pencaharian.

Masyarakat desa pada umumnya di bidang pertanian yang tidak

lepas dari pengaruh lingkungan alam seperti, tanah, iklim dan

morfologi (dataran, pegunungan, pantai); dan tata kelakuan.

Corak kehidupan di desa didasarkan pada kekeluargaan yang

erat dan termasuk pada masyarakat paguyuban.

Gambar 4.8

Masyarakat Desa

Masyarakat desa pada umumnya bermata

pencaharian pada bidang pertanian yang

didasarkan pada sistem kekeluargaan

yang erat.

Riset

Carilah penyebab mengapa terjadi

ketimpangan sosial yang cukup tinggi

antara kehidupan di desa dan di kota.

Berikan penjelasan dan argumen

Anda.

b) Komunitas Perkotaan

Para sarjana sosiologi memberikan de

fi

nisi tentang kota secara

berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing.

(1)

Max Weber

Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat-

nya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di

pasar lokal.

(2)

Wright

Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen,

serta dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan

sosialnya. Akibatnya hubungan sosial menjadi longgar, acuh

tak acuh dan tidak bersifat pribadi.

(3)

Haris

dan

Ulman

Kota merupakan pusat pemukiman dan pemanfaatan bumi oleh

manusia. Kota-kota sekaligus merupakan paradoks. Pertum-

buhan nya cepat dan luasnya kota-kota menunjukkan keung-

gulan dalam mengeksploitasi bumi. Di pihak lain, berakibat

munculnya lingkungan miskin bagi manusia.

Sumber:

Kalimantan

, 1991

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

102

Berdasarkan pengertian tersebut, tampak beberapa aspek yang

merupakan ciri kehidupan dalam komunitas perkotaan.

(1) Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat-

nya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di

pasar lokal.

(2) Masyarakat perkotaan bertempat tinggal di tempat-tempat yang

straregis untuk dua kebutuhan penting, yaitu perekonomian dan

pemerintahan. Tempat-tempat yang demikian memberi jaminan

terhadap kelancaran transportasi, komunikasi, dan informasi.

Misalnya, di sepanjang

jalannya, di daerah pantai dan di sekitar

sungai besar.

(3) Struktur hidup perkot

aan yang mencakup keanekaragaman

penduduk, ras, etnis dan kebudayaan.

(4) Kota merupakan kump

ulan kelompok sekunder, seperti asosiasi

pendidikan, partai politik, pemerintahan, perekonomian.

(5) Pergaulan hidup penduduk kota bersifat individualisme, setiap

orang tidak bergantung kepada orang lain. Akibatnya antar-

individu tidak saling mengenal, hubungan pribadi berubah

menjadi hubungan kontrak, komunikasi dilakukan melalui media

komunikasi massa, seperti koran, majalah, radio, televisi, telepon

dan sebagainya.

(6) Terdapat permukiman yang terbagi dalam beberapa lokasi atau blok

sesuai dengan jenis pekerjaan orang yang menempatinya, seperti,

daerah pertokoan, daerah kemiliteran, daerah kumuh (

slum

).

(7) Kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat tampak secara

jelas yang tercermin dalam sarana atau prasarana kehidupan

penduduk.

(8) Pola berp

ilar bersifat rasional dan cenderung disesuaikan dengan

situasi yang berkembang di masyarakat.

(9) Memiliki jiwa urbanisme, sikap dan perilaku masyarakat kota

selalu berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Sumber:

Indonesia From The Air

, 1996

Gambar 4.9

Perkotaan

Perkotaan adalah tempat permukiman

yang dihuni oleh orang-orang dengan

kedudukan sosial yang heterogen.

c) Komunitas Religius

Komunitas religius adalah suatu bentuk kehidupan bersama

yang didasarkan atas motif keagamaan. Setiap aspek kehidupan

dilandasi nilai-nilai yang bersumber dari ajaran agama. Berikut ciri-

ciri yang tampak dalam komunitas religius.

(1) Sikap dan p

erilaku yang diwujudkan dalam tindakan dan

interaksi sosial senantiasa memperhatikan norma-norma yang

sesuai dengan agama yang dianutnya.

(2) Simbol-simbol yang digunakan dalam pakaian, tempat ibadah

serta benda lain diwarnai ajaran agamanya.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

103

(3) Menciptakan keseimbangan ant

ara kepentingan dunia dan

kepentingan akhirat.

(4) Bertempat tinggal

di lingkungan tempat-tempat ibadah atau

tempat menuntut ilmu keagamaan.

d) Komunitas Ekonomi

Komunitas ekonomi adalah suatu bentuk hidup bersama yang

sebagian besar kegiatan penduduknya berorientasi di bidang ekonomi.

Setiap aspek kehidupan dilandasi dengan hal-hal yang memiliki

nilai-nilai ekonomi. Komunitas ekonomi pada umumnya berada di

kawasan perindustrian, perdagangan, dan jasa. Contohnya, masyarakat

Cibaduyut di Kota Bandung, hampir seluruh anggota masyarakatnya

berprofesi sebagai pengrajin sepatu (

home industry

).

Berikan beberapa contoh komunitas ekonomi yang ada di lingkungan sekitar Anda. Berikan

pula tujuan serta bidang apa yang dijalankan oleh setiap komunitas tersebut.

Opini 4.4

Riset

Gencarnya arus urbanisasi

yang terjadi di kota-kota besar

mengakibatkan mobilitas sosial

geografis dan berbagai persoalan

sosial. Sumber daya manusia yang

semakin menumpuk di kota-kota

besar mengakibatkan desa semakin

tertinggal. Menurut Anda, apakah

langkah strategis pemerintah untuk

mengatasi persoalan ini?

Beberapa ahli sosiologi juga mengklasi

fi

kasikan kelompok sosial

ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.

a. Emille Durkheim

membagi kelompok sosial yang didasarkan

pada Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik. Solidaritas

mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang sederhana dan

belum mengenal adanya pembagian kerja. Tiap-tiap kelompok dapat

memenuhi keperluan mereka sendiri tanpa memerlukan bantuan

atau kerja sama dengan kelompok di luarnya.

Pada masyarakat dengan solidaritas mekanik, yang diutamakan

adalah persamaan perilaku dan sikap. Kesadaran kolektif menjadi

dasar ikatan seluruh warga masyarakat, yaitu suatu kesadaran

bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan

kelompok yang ada di luar warga dan bersifat memaksa. Solidaritas

organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat

yang telah mengenal adanya pembagian kerja (masyarakat kompleks)

sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling

bergantung. Pada masyarakat dengan solidaritas organik, ikatan

utama yang mempersatukan masyarakat adalah kesepakatan yang

terjalin di antara berbagai profesi.

b. Ferdinand Toennies

memberi penjelasan bahwa kelompok di

dalam masyarakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gemeinschaft

dan gesselschaft. Gemeinschaft atau paguyuban adalah kehidupan

bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin

yang murni, alamiah, dan kekal. Contohnya, keluarga dan rukun

tetangga.

Adapun

gesselschaft

atau patembayan adalah ikatan lahir yang

bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek dan dinamis.

Contohnya, ikatan antara pedagang dan pembeli atau organisasi

buruh dalam suatu pabrik.

c. Charles H. Cooley

dan

Ellsworth Farris

berpendapat bahwa di

dalam masyarakat terdapat kelompok primer yang ditandai dengan

hubungan antaranggotanya berlangsung secara bertatap muka, saling

mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi.

Ruang lingkup terpenting kelompok ini adalah keluarga, teman

sepermainan, rukun tetangga. Pergaulan yang intim ini menghasilkan

keterpaduan indvidu dalam satu kesatuan yang membuat seseorang

hidup dan memiliki tujuan kelompok bersama.

Pakar

Sosiologi

Ferdinand Toennies

(1855–1936)

telah membantu peluncuran

sosiologi sebagai disiplin akademik

di Jerman. Bukunya

“Gemeinschaft

and Gesellschaft”

(1887) yang

sangat berpengaruh merupakan

kronika modernisasi.

Ferdinand Toennies

(1855–1936)

helped to establish sociology as an

academic discipline in Germany.

This influential book “Gemeinschaft

and Gesellschaft” (1887) is a

chronicle of modernization.

Sumber:

Sosiologi Sixth Edition

, 1997

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

104

Apakah norma yang ada pada setiap kelompok tidak bertentangan dengan norma

yang ada di masyarakat? Setiap kelompok sosial yang ada di masyarakat memiliki

aturan dan norma masing-masing. Bagaimana kaitannya dengan norma yang ada di

masyarakat, apakah sesuai atau bertentangan? Berikan analisis dan argumen Anda.

Opini 4.5

d. W.G. Sumner

membagi kelompok menjadi dua yaitu

in-group

(kelompok dalam) dan

out-group

(kelompok luar). Kelompok sosial

yang individu mengidenti

fi

kasi dirinya merupakan

in-group

-nya

dalam kelompok tersebut. Adapun

out-group

diartikan oleh individu

sebagai kelompok yang menjadi lawan

in-group

-nya. Sikap

in-

group

biasanya didasarkan pada faktor simpati, kedekatan dengan

anggota kelompok, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sikap

out-group

selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud

antagonisme atau antipati. Jika kelompok dalam berhubungan

dengan kelompok luar maka terjadi rasa kebencian, permusuhan,

perang atau perampokan. Rasa kebencian ini terus diwariskan hingga

membentuk perasaan kelompok dalam (

in-group feeling

). Anggota

kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai

pusat segalanya (

etnosentris

).

Kajian Sumner tersebut dapat dijelaskan dalam masalah tawuran

antarsiswa. Di kalangan siswa dari suatu sekolah dapat muncul

in

group feeling

yang kuat dan terwujud dalam rasa solidaritas, kesetiaan,

dan pengorbanan. Perasaan tersebut memunculkan etnosentrisme

sehingga mereka memandang siswa dari sekolah lain dengan penuh

rasa permusuhan yang terus diwariskan ke adik kelasnya.

5. Terbentuknya Norma Kelompok

Perilaku kelompok, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang

berlaku dalam kelompok itu. Dalam dunia sosial pada umumnya,

kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap

kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang

dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya. Dalam hal ini,

adanya pedoman atau patokan agar seseorang dapat berperilaku

sebagaimana aturan yang telah disepakati bersama berupa aturan

atau kaidah yang mengatur kehidupan anggotanya, baik berupa

suatu keharusan, anjuran, maupun larangan. Aturan atau kaidah

tersebut sering disebut sebagai norma kelompok dan norma-norma

ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di

antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berperilaku tertentu,

pihak lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku

tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif. Norma terbentuk

dari proses akumulatif interaksi kelompok. Oleh karena itu, ketika

seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan

terbentuk norma, yaitu norma kelompok. Contohnya, kedisiplinan

dalam kelompok Paskibra di sekolah, kerja sama dalam klub

sepakbola. Apabila salah seorang pemain sepakbola tidak mengerti

aturan kerja sama, ia dikenakan sanksi dengan dikeluar kan dari

klubnya. Dengan kata lain, norma kelompok ialah ukuran suatu

kelompok yang menentukan apa yang harus dilakukan, apa yang

harus dimiliki, dipercayai, dan dikehendaki oleh seseorang sebagai

anggota kelompok tersebut.

Zoom

Kolektif

Identifikasi

Etnosentris

Riset

Seperti yang diungkapkan oleh

Cooley bahwa kelompok primer

merupakan keluarga primer/terdekat

dan akrab. Sebutkan kelompok

primer yang Anda miliki di sekolah

atau di lingkungan pergaulan Anda.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

105

Multikultural berasal dari kata

multi

yang berarti banyak

(lebih dari dua) dan

culture

artinya kebudayaan. Secara sederhana,

masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari

dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai

budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan

kehidupan masyarakat pendukungnya. keragaman budaya tersebut

berfungsi untuk mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi

sosial masyarakatnya.

Menurut

Fuad Hassan,

setiap masyarakat pendukung

kebudayaan (

culture bearers

) cenderung menjadikan kebudayaannya

sebagai kerangka acuan bagi perikehidupan sekaligus untuk

mengukuhkan jati diri sebagai kebersamaan yang unik. Oleh

karena itu, perbedaan antarkebudayaan justru bermanfaat dalam

mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat

tersebut.

Multikultural masyarakat dalam tatanan sosial agama dan suku

bangsa telah ada sejak zaman nenek moyang. Kebhinekaan budaya

yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan

yang tak ternilai dalam khazanah budaya nasional. Diunggulkannya

suatu nilai oleh seseorang atau sekelompok masyarakat bukan berarti

tidak dihiraukannya nilai-nilai lain, tetapi kurang dijadikan sebagai

acuan dalam bersikap dan berperilaku dibandingkan dengan nilai

yang diunggulkannya. Oleh karena itu, permasalahan multikultural

justru merupakan suatu keindahan apabila identitas setiap budaya

dapat bermakna dan diagungkan oleh masyarakat pendukungnya,

serta dapat dihormati oleh kelompok masyarakat lain. Hal ini untuk

kebanggaan dan sifat egoisme kelompok apalagi apabila diwarnai

kepentingan politik tertentu seperti digunakannya simbol-simbol

budaya Jawa yang salah kaprah untuk membangun struktur dan

budaya politik yang sentralistik.

Keragaman atau multikulturalisme merupakan salah satu

realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa

silam, kini, dan di waktu-waktu mendatang. Multikulturalisme secara

sederhana dapat dipahami sebagai pengakuan bahwa sebuah negara

atau masyarakat adalah beragam dan majemuk. Sebaliknya, negara

tidak mengandung kebudayaan nasional yang tunggal.

Akan tetapi, keragaman tersebut hendaklah tidak ditafsirkan

secara tunggal. Komitmen untuk mengakui keragaman merupakan

salah satu ciri dan karakter utama masyarakat, negara-bangsa.

Keragaman tidak lantas menjadi sumber kekacauan, distruksi sosial

ataupun kon

fl

ik yang berkepanjangan. Hal tersebut disebabkan

adanya simbol-simbol, nilai-nilai, struktur-struktur, dan lembaga-

lembaga dalam kehidupan bersama.

Masyarakat Indonesia adalah gabungan semua kelompok

manusia yang hidup di Indonesia. Suatu kenyataan yang tak bisa

ditolak bahwa Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis,

budaya, dan agama. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sederhana

dapat disebut sebagai masyarakat “multikultural”. Akan tetapi,

keadaan multikultural tersebut berhadapan dengan kebutuhan untuk

menyusun suatu kebudayaan nasional Indonesia yang dapat menjadi

kekuatan pemersatu bangsa.

Referensi

Sosiologi

Multikulturalisme adalah sebuah

ideologi yang mengakui dan

mengagungkan perbedaan dalam

kesederajatan, baik secara individual

maupun secara kebudayaan.

Sumber:

Pengantar Sosiologi

, 1993

B

Perkembangan Kelompok Sosial

dalam Masyarakat Multikultural

Jendela

Info

Multikulturalisme berkaitan dengan

keragaman sebuah bangsa yang

berdasarkan kebudayaan, bahasa,

agama, ideologi, dan jenis kehidupan

sosial lainnya. Plural berarti beragam.

Hal tersebut menjadi kekayaan yang

dimiliki suatu bangsa.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

106

Sumber:

Indonesian Heritage

:

Performing Arts

, 1998

Gambar 4.10

Suku Bangsa

Suku bangsa pada masyarakat Indonesia

telah ada sejak zaman nenek moyang.

Pandangan “multikultural” sebenarnya bukanlah hal yang baru

di Indonesia. Prinsip Indonesia sebagai negara “

bhinneka tunggal ika

”,

mencerminkan bahwa meskipun Indonesia adalah multikultural,

tetapi tetap terintegrasi dalam kesatuan. Pembentukan masyarakat

multikultural Indonesia tidak bisa secara

taken for granted

atau

trial

and error

. Harus diupayakan secara terprogram, terintegrasi dan

berkesinambungan. Keragaman suku bangsa merupakan salah satu

ciri masyarakat Indonesia yang seringkali dibanggakan. Banyak

yang belum menyadari bahwa keragaman tersebut juga menyimpan

potensi kon

fl

ik yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Semuanya ini, memiliki fokus terhadap kolaborasi, kerja sama,

dan negosiasi perbedaan-perbedaan untuk menyelesaikan kon

fl

ik.

Sebagian besar masyarakat Indonesia menekankan pada kehidupan

bersama, saling mendukung, dan menghormati satu sama lain dalam

berbagai hak dan kewajiban personal maupun komunal.

Pada tahap ini, komitmen terhadap nilai-nilai tidak dapat

dipandang berkaitan hanya dengan eksklusivisme personal dan

sosial, atau dengan superioritas kultural, tetapi lebih jauh lagi dengan

kemanusiaan (

humanness

), komitmen, dan kohesi kemanusiaan

termasuk di dalamnya melalui toleransi, saling menghormati hak-hak

personal dan komunal. Manusia, ketika berhadapan dengan simbol-

simbol, doktrin-doktrin, prinsip-prinsip dan pola-pola tingkah laku,

sesungguhnya mengungkap kan dan sekaligus mengideal isasikan

komitmen kepada kemanusiaan (baik secara personal maupun

komunal) dan kebudayaan yang dihasilkannya.

Dalam konteks ini, multikulturalisme dapat pula dipahami

sebagai “kepercayaan” kepada normalitas dan penerimaan

keragaman. Pandangan dunia multikulturalisme seperti ini dapat

dipandang sebagai titik tolak dan fondasi bagi kewarganegaraan

yang beradab. Multikulturalisme dapat dipandang sebagai landasan

budaya (

cultural basic

) bagi kewarganegaraan dan pendidikan.

Masyarakat Indonesia adalah seluruh gabungan semua

kelompok manusia yang hidup di Indonesia. Suatu kenyataan

yang tak bisa ditolak bahwa negara-bangsa Indonesia terdiri atas

berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain sehingga

bangsa Indonesia secara sederhana dapat disebut sebagai masyarakat

“multikultural”.

Zoom

Culture bearers

Disrupsi sosial

Sentralistik

Relativisme kultural

Referensi

Sosiologi

Dalam model multikulturalisme,

suatu masyarakat dilihat sebagai

sebuah kesatuan hidup manusia

yang mempunyai kebudayaan yang

berlaku umum dalam masyarakat

tersebut, yang coraknya seperti

sebuah mosaik. Di dalam mosaik

tercakup semua kebudayaan dari

masyarakat yang lebih kecil sehingga

membentuk terwujudnya masyarakat

yang lebih besar, dan mempunyai

kebudayaan seperti sebuah mosaik

tersebut.

Sumber:

Reed.ed

, 1997

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

107

Sumber:

Atlas Indonesia

, 1998

Gambar 4.11

Garuda Pancasila

Garuda Pancasila merupakan lambang

negara Indonesia yang mencerminkan

kesatuan masyarakat Indonesia yang

multikultural.

Multikulturalsime adalah sebuah ideologi, alat, atau wahana

untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaannya. Sebagai

sebuah ide atau ideologi, multikulturalisme terserap dalam berbagai

interaksi yang ada dalam berbagai struktur kehidupan manusia yang

tercakup dalam kehidupan sosial, ekonomi dan bisnis, politik, dan

berbagai kegiatan lainnya di masyarakat. Kajian mengenai corak

kegiatan, yaitu hubungan antarmanusia dalam berbagai manajemen

pengelolaan sumber daya, merupakan sumbangan sangat besar

dan penting dalam upaya mengembangkan serta memantapkan

multikulturalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Multikulturalisme bukan hanya sebuah wacana, melainkan

juga sebuah ideologi yang harus diperjuangkan karena dibutuhkan

sebagai landasan bagi tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejah-

teraan hidup masyarakat. Multikulturalisme bukan sebuah

ideologi yang berdiri sendiri, terpisah dari ideologi-ideologi

lainnya. Multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep

yang merupakan bangunan konsep-konsep untuk dijadikan acuan

dalam memahami dan mengembang kan kehidupan bermasyarakat.

Untuk dapat memahami multikulturalisme, diperlukan landasan

pengetahuan berupa konsep-konsep yang relevan dan mendukung

keberadaan serta berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan

manusia. Konsep-konsep tersebut harus dikomunikasikan di antara

para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah yang sama tentang

multikulturalisme sehingga terdapat kesamaan pemahaman dan

saling mendukung dalam memperjuangkan ideologi ini.

Kelompok sosial merupakan kelompok yang dinamis. Setiap

kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan.

Untuk meneliti gejala tersebut, perlu ditelaah lebih lanjut perihal

dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa kelompok sosial

bersifat lebih stabil daripada kelompok-kelompok sosial lainnya atau

strukturnya tidak mengalami perubahan-perubahan yang mencolok.

Ada pula kelompok-kelompok sosial yang mengalami perubahan-

perubahan cepat, walaupun tidak ada pengaruh-pengaruh dari luar.

Akan tetapi pada umumnya, kelompok sosial mengalami perubahan

sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di

dalam kelompok tersebut karena pengaruh dari luar.

Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial terjadi

karena kon

fl

ik antarindividu dalam kelompok atau karena adanya

kon

fl

ik antarbagian kelompok tersebut sebagai akibat tidak adanya

keseimbangan antara kekuatan-kekuatan di dalam kelompok itu

sendiri. Ada bagian atau segolongan dalam kelompok itu yang ingin

Zoom

Integrating force

Taken for granted

Trial and error

Integrated

Jendela

Info

Model multikulturalisme sebenarnya

telah digunakan sebagai acuan

oleh para pendiri bangsa dalam

mendesain apa yang dinamakan

sebagai kebudayaan bangsa.

Contohnya, dalam penjelasan

Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi:

“kebudayaan bangsa (Indonesia)

adalah puncak-puncak kebudayaan

di daerah”.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

108

merebut kekuas

aan dengan mengorbankan golongan lainnya; ada

kepentingan yang tidak seimbang sehingga timbul ketidakadilan; ada

pula perbedaan paham tentang cara-cara memenuhi tujuan kelompok

dan lain sebagainya. Semuanya itu mengakibatkan perpecahan di

dalam kelompok hingga timbul perubahan struktur. Timbulnya

struktur yang baru pada akhirnya juga bertujuan untuk mencapai

keadaan yang stabil. Tercapainya keadaan yang stabil sedikit banyak

juga bergantung pada faktor kepemimpinan dan ideologi yang

dengan berubahnya struktur, mungkin juga mengalami perubahan-

perubahan. Kadang-kadang kon

fl

ik dalam kelompok sosial dapat

dikurangi atau bahkan dihapuskan, misalnya dengan mengadakan

“kambing hitam” (

scapegoating

) atau kelompok tersebut menghadapi

musuh bersama dari luar.

Perubahan struktur kelompok sosial karena sebab-sebab dari

luar. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Perubahan situasi atau keadaan di mana kelompok tadi hidup.

Perubahan pada situasi dapat pula mengubah struktur kelompok

sosial tadi. Ancaman dari luar, mis

alnya seringkali merupakan

faktor yang mendorong terjadinya perubahan struktur kelompok

sosial. Situasi membahayakan yang berasal dari luar memperkuat

rasa persatuan dan mengurangi keinginan-keinginan para

anggota kelompok sosial untuk mementingkan diri sendiri.

2. Pergantian anggota-anggota kelompok, contohnya, personalia

suatu pasukan. Angkatan bersenjata sering mengalami

pergantian dan hal itu tidak selalu mengakibatkan perubahan

struktur secara keseluruhan. Akan tetapi, ada pula kelompok-

kelompok sosial yang mengalami kegoncangan-kegoncangan

apabila ditinggalkan salah seorang anggotanya, apalagi kalau

anggota yang bersangkutan mempunyai kedudukan penting

misalnya, dalam suatu keluarga. Apabila seorang ayah yang

menjadi tulang punggung keluarga kemudian meninggal dunia,

hal ini dapat menimbulkan guncangan besar terhadap keluarga

tersebut. Bisa saja keluarganya jatuh miskin karena tidak ada

lagi yang menanggung kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.

3. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi sosial dan

ekonomi. Misalnya, dalam keadaan depresi suatu keluarga

akan bersatu untuk menghadapinya walaupun anggota-anggota

keluarga tersebut mempunyai agama ataupun pandangan politik

yang berbeda satu dengan lainnya.

Di dalam dinamika kelompok, mungkin terjadi pertentangan

antarkelompok. Apabila terjadi peristiwa tersebut maka secara

hipotesis prosesnya adalah sebagai berikut.

1. Apabila dua kelompok bersaing, akan timbul stereotip.

2. Kontak antara kedua kelompok yang bermusuhan, tidak akan

mengurangi sikap bermusuhan itu sendiri.

3. Tujuan yang harus dicapai dengan kerja sama, dapat

menetralisasi kan sikap bermusuhan.

4. Di dalam kerja sama mencapai tujuan, stereotip yang semula

negatif menjadi positif.

Referensi

Sosiologi

Konsep-konsep yang relevan

dengan multikulturalisme antara

lain demokrasi, keadilan dan

hukum, nilai-nilai budaya dan etos,

kebersamaan dalam perbedaan

yang sederajat, suku bangsa,

kesukubangsaan, kebudayaan

sukubangsa, keyakinan

keagamaan, ungkapan-ungkapan

budaya, domain privat dan publik,

Hak Asasi Manusia (HAM), dan hak

budaya komunitas.

Sumber:

Kebudayaan Sebagai Ilmu,

1968

Bagaimana sikap Anda terhadap multikulturalisme yang ada di Indonesia? Jelaskan

pendapat Anda.

Opini 4.6

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

109

Kon

fl

ik antarkelompok mungkin terjadi karena persaingan

untuk mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau

terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan tertentu. Di samping

itu, mungkin ada pemaksaan agama, dominasi politik atau adanya

kon

fl

ik tradisional yang terpendam. Contohnya, adalah hubungan

antara kelompok mayoritas dan minoritas. Reaksi golongan minoritas

kelompok mungkin dalam bentuk sikap tindak menerima, agresif,

menghindari atau asimilasi.

Masalah dinamika kelompok, juga menyangkut gerak atau

perilaku kolektif. Gejala tersebut merupakan suatu cara berpikir,

merasa dan beraksi suatu kelompok individu yang serta merta dan

tidak berstruktur. Sebab-sebab suatu kumpulan individu menjadi

agresif antara lain adalah:

1. frustasi selama jangka waktu yang lama;

2. tersinggung;

3. dirugikan;

4. ada ancaman dari luar;

5. diperlukan tidak adil;

6. terkena pada bidang-bidang kehidupan yang sangat sensitif.

Contoh kasusnya adalah perkembangan yang terjadi dalam

dunia politik di negeri kita, yang memperlihatkan partai peserta

pemilu dari yang semula berjumlah hanya tiga partai pada masa Orde

Baru, kemudian berubah setelah memasuki masa pasca reformasi

menjadi sistem multipartai yang memunculkan puluhan partai. Hal

ini menandakan bahwa dinamika yang terjadi di masyarakat terjadi

karena perubahan pola pikir dan sistem pemerintahan. Kelompok

dalam bidang politik pada akhirnya memiliki tujuan dan cara yang

berbeda dalam melaksanakan kemajuan masing-masing. Contoh

lainnya adalah dalam bidang pendidikan, yaitu terjadinya perubahan

kurikulum yang digagas oleh kelompok pendidik yang memiliki

gagasan baru dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi

dalam masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.

(1)

(3)

(4)

(2)

(5)

(6)

asimilasi

menghindari

menerima

agresif

Jendela

Info

Konflik antarkelompok terjadi

karena ada kelompok mayoritas dan

kelompok minoritas.Secara skematis

mungkin timbul pola-pola sebagai

berikut.

C

Keanekaragaman Kelompok Sosial

dalam Masyarakat Multikultural

Masyarakat multikultural merupakan masyarakat majemuk

yang memiliki lebih dari dua kebudayaan yang timbul akibat

adanya kegiatan dan pranata khusus. Kelompok-kelompok sosial

yang muncul akibat semakin kompleksnya kegiatan manusia dan

banyaknya lembaga-lembaga (pranata) sosial yang mewadahi

kebutuhan dan kegiatannya, telah memunculkan keanekaragaman

kelompok sosial sebagai wujud dari masyarakat multikultural.

Keanekaragaman merupakan salah satu realitas utama yang

dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini, dan di waktu-

waktu mendatang. Keanekaragaman kelompok sosial terus tumbuh

dan berkembang semakin kompleks dalam kehidupan masyarakat

majemuk, yang tidak hanya didasarkan pada perbedaan suku, agama,

dan ras. Keanekaragaman kelompok sosial dilatarbelakangi oleh

faktor-faktor aktivitas manusia yang semakin kompleks dan pranata-

pranata sosial yang semakin beragam untuk memenuhi berbagai

kebutuhan manusia.

Jendela

Info

Kelompok sosial sangat penting

karena sebagian besar kegiatan

manusia berlangsung di dalamnya.

Tanpa kita sadari, sejak lahir hingga

kini Anda telah menjadi anggota

bermacam-macam kelompok.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

110

Zoom

Pranata

Folkways

Askriptif

Primodial

Sumber:

Tempo

, 5 Maret 2004

Gambar 4.12

Masyarakat Majemuk

Masyarakat majemuk di Indonesia memiliki

potensi konflik yang besar

.

Keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat yang

majemuk merupakan salah satu ciri masyarakat Indonesia yang

seringkali dibanggakan. Banyak yang belum menyadari bahwa di

balik kemajemukan juga menyimpan potensi kon

fl

ik yang dapat

mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara apabila tidak

pandai-pandai dalam mengelolanya. Munculnya berbagai kon

fl

ik

sekarang ini merupakan bukti dari adanya perbedaan tersebut.

Seseorang mengaku sebagai anggota dari suatu suku bangsa

karena dia dilahirkan oleh orangtua dari suku bangsa tertentu atau

berasal dari daerah tertentu. Berbeda dari berbagai jati diri lainnya

(misalnya status sosial) yang diperoleh seseorang dalam berbagai

struktur sosial yang sewaktu-waktu dapat dibuang atau diganti, jati

diri suku bangsa atau kesukubangsaan tidak dapat dibuang atau

diganti. Jati diri suku bangsa akan tetap melekat dalam diri seseorang

sejak kelahirannya. Walaupun jati diri suku bangsa dapat disimpan

atau tidak digunakan dalam interaksi, ia tidak dapat di

buang atau

dihilangkan.

Dalam setiap interaksi, jati diri akan tampak karena adanya

atribut-atribut yang digunakan oleh pelaku dalam mengekspresi kan

jati dirinya sesuai dengan hubungan status sosial atau kedudukan

masing-masing (Suparlan 1999). Seseorang yang dilahirkan dalam

keluarga suatu suku bangsa, mau tidak mau akan hidup berpedoman

pada kebudayaan suku bangsanya.

Sadar atau tidak sadar yang bersangkutan hidup ber pedomankan

kebudayaan suku bangsanya sebab dalam proses pembelajarannya

dari masa anak-anak hingga dewasa dia tidak mempunyai pilihan

lain kecuali harus hidup menurut kebudayaan suku bangsanya

seperti dipunyai oleh orangtuanya.

Dalam masyarakat Indonesia, suku bangsa dan kesuku bangsaan

adalah sebuah ide dan kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-

hari. Dalam ruang lingkup batas-batas kesukubangsaan, stereotipe

dan prasangka berkembang dan menjadi mantap dalam suatu kurun

waktu hubungan antarsuku bangsa yang tidak terbatas. Akibatnya,

sering terjadi salah pengertian dalam komunikasi antarsuku bangsa

yang menyebabkan semakin lebarnya jarak dan mantapnya batas-

batas atau pagar-pagar yang membatasi hubungan antara dua suku

bangsa atau lebih. Akibat lebih lanjut dari stereotipe dan prasangka

ini adalah terwujudnya tindakan-tindakan diskriminatif dalam hak

dan kewajiban oleh suku bangsa yang dominan terhadap mereka

yang tergolong lemah dan nonpribumi atau minoritas di dalam

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

111

kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Sebagai contoh, kon

fl

ik

antara orang pribumi dan orang Tionghoa yang tidak pernah dapat

dituntaskan.

Perpindahan dan pertemuan antara kelompok penduduk yang

berbeda latar belakang sosial budaya di suatu daerah bukannya

tidak membawa dampak terhadap kehidupan sosial. Benturan-

benturan antara penduduk asli dan penduduk pendatang sangat

dimungkinkan terjadi mengingat latar belakang sosial, budaya,

dan agama kelompok-kelompok tersebut berlainan atau bahkan

bertentangan satu sama lain. Benturan sosial budaya tersebut akan

menimbulkan kon

fl

ik sosial. Jika tidak segera saling dipertemukan

dan dikelola untuk merumuskan konsensus bersama agar terwujud

integrasi sosial.

Gejala etnosentrisme, prasangka negatif dan perilaku diskriminatif

antaretnik, yang menyangkut adat istiadat, bisa menjadi penghambat

dalam interaksi serta pergaulan antaretnis. Gejala ini tidak hanya

dalam masyarakat tradisional, tetapi juga dalam masyarakat modern.

Akibatnya, bisa menimbulkan sikap tegang dan bermusuhan. Hal

ini juga ditegaskan oleh

Koetjara ningrat

yang menyatakan bahwa

hubungan dan interaksi antara etnik yang berbeda merupakan suatu

keadaan yang mengandung potensi kon

fl

ik. Hubungan antara warga

yang berbeda biasanya juga dilatarbelakangi oleh sikap prasangka

etnik. Selain itu, setiap etnik biasanya sangat terikat pada

folkways

masing-masing dan cenderung memegang kuat identitas diri mereka.

Keterikatan etnik atas nilai-nilai budayanya mengakibatkan semakin

kuatnya rasa

in group

yang cenderung meremehkan kelompok luar.

Potensi ini semakin membesar dengan munculnya kristalisasi etnis

yang semakin memperkokoh tembok pembatas antara kekitaan dan

kemerekaan. Mereka merasa bahwa keyakinan yang dimilikinya

adalah yang paling baik. Sikap ini akhirnya akan menimbulkan

chauvinisme, intoleransi, oposisi terhadap folkways lain, penghinaan,

prasangka, penafsiran sepihak, dan sebagainya.

Dalam kasus Indonesia, segala kon

fl

ik yang ada, baik berdasar

asumsi radikal maupun fungsionalis, mengarah pada kon

fl

ik etnis.

Kon

fl

ik etnis merupakan gejala sosial politik permanen dalam dunia

modern. Hampir tidak ada negara yang bebas dari permasalahan

itu. Dalam penelitian yang dilakukan antara tahun 1945-1980,

korban jiwa akibat kon

fl

ik etnis lebih banyak jumlahnya daripada

kombinasi kon

fl

ik lainnya.

Renner

berpendapat, kon

fl

ik etnis dalam

sebuah negara terjadi karena pemetaan atau pembagian wilayah

yang dilakukan kolonialis tidak mempertimbangkan kepentingan

kultural. Akibatnya, bangsa yang sama dan semula satu menjadi

terpisah-pisah dan tergabung dengan bangsa lain yang asing dengan

kultur mereka, bahkan bertentangan dan kemudian terjebak dalam

kon

fl

ik permanen.

Eksistensi negara-negara multietnis mempunyai lima kemung kinan

terjadinya model regulasi kon

fl

ik etnis, yaitu sebagai berikut.

1.

Partisi

; yaitu pemisahan secara tegas antara satu etnis dan etnis

lain. Model ini jarang digunakan sebab hanya terjadi ketika

sebuah etnis benar-benar hidup terpisah dan garis demarkasi

negara.

2.

Dominasi

satu etnis terhadap etnis lain; yaitu bentuk yang

biasanya melalui kekerasan atau tindakan diskriminatif.

3.

Asimilasi

; merupakan bentuk halus dan maju dari model kedua,

namun dilakukan dengan cara yang alami.

Riset

Di dalam lingkungan sosial Anda,

pasti Anda pernah bertemu dengan

seseorang yang memiliki sikap atau

karakter etnosentris atau terlalu

berpedoman terhadap kebudayaan

adatnya sendiri. Bagaimana sikap

Anda menghadapi hal tersebut?

Soal Pengayaan

(UN SMA IPS, 2003)

Berikut ini adalah contoh interaksi

antara kelompok dan kelompok ....

a. Konferensi Tingkat Tinggi

Gerakan Negara-Negara Non-

blok

b. Lembaga Permasyarakatan

Cipinang memantau seorang

napi yang sudah bebas

c. Presiden Megawati memimpin

rapat

d. Seorang pengemudi truk

menabrak sekelompok penonton

e. Seorang guru yang sedang

mengajari siswa-siswanya di

dalam kelas

Jawaban: a

Negara-negara non-blok merupakan

kelompok.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

112

Di dalam materi dijelaskan bahwa kemampuan masyarakat dalam memberdayakan

organisasi relatif masih rendah. Bagaimana cara Anda menumbuhkan semangat

organisasi tersebut dalam lingkungan sekolah?

Opini 4.7

4.

Konsolidasi

; Sistem yang mengakui eksistensi setiap perbedaan

yang ada dan mencoba untuk mengharmonikan perbedaan-

perbedaan itu. Dalam model ini, kelompok mayoritas bukan

pihak yang menentukan dalam berbagai hal, tetapi diputuskan

berdasarkan konsensus dan kompromi.

5.

Akomodasi

; yaitu pengakuan terhadap semua etnis tetapi tidak

memiliki keterkaitan dengan hal-hal yang sifatnya politis. Model

ini mungkin lebih tepat disebut sinkretisme; negara berusaha

mengakomodasi dan mengapresiasikan berbagai perbedaan

yang ada dan menganggap semua etnis yang ada memlliki posisi

yang sama dan diperlakukan secara adil.

Kerukunan merupakan tujuan yang diharapkan oleh semua

masyarakat yang berbeda-beda dalam kelompok tersebut. Kerukunan

hidup merupakan konsensus yang harus dicapai yang mencakup

kerukunan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Kerukunan individu

dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan

kelompok; juga kerukunan antara institusi sosial dan kerukunan

antara masyarakat dan pemerintah.

Kemampuan masyarakat dalam memberdayakan organisasi

dan kelembagaan pada umumnya menunjukkan kondisi yang

relatif masih rendah. Hal ini tampak dari masih kuatnya pengaruh

budaya tradisional, terutama di kalangan masyarakat petani,

nelayan, dan berbagai komunitas lapisan bawah. Dampaknya, ketika

terjadi perubahan sosial, ekonomi, politik, serta perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat dan makin

canggih, mereka mengalami goncangan budaya (

cultural shock

) yang

hebat; indikasinya, nilai-nilal dan norma lama sudah ditinggalkan

sementara nilai-nilai pengganti yang bercorak modern belum

ditemukan. Contohnya, budaya gotong royong bergeser menjadi

kerja dengan sistem upah yang setiap kegiatan selalu diukur dengan

nilai uang (pamrih) dan sikap individualistik.

Fenomena tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran

dan pengamalan dalam memaknai berbagai aspek kehidupan sehari-

hari yang saling terkait, seperti aspek ideologi, ekonomi, kon

fl

ik sosial,

politik, pendidikan, kesehatan, dan keamanan yang masih penuh

dengan ketidakpastian dan tantangan berat. Banyak peristiwa kon

fl

ik

sosial yang saling terkait dengan politik, ekonomi, dan budaya. Oleh

karena itu, diperlukan paradigma baru untuk penyelesaian kon

fl

ik

dan penguatan ketahanan masyarakat lokal. Dialog kerukunan

antar komponen masyarakat makin penting diposisikan sebagai

subsistem dalam kerangka pembangunan masyarakat. Pihak-pihak

yang memegang peranan penting sebagai perancang dan pelaksana

dialog adalah para pemimpin masyarakat.

Riset

Kerukunan hidup merupakan

orientasi setiap kelompok sosial di

masyarakat. Analisislah oleh Anda

bagaimana contoh bentuk kerukunan

antarkelompok di lingkungan sekolah

Anda.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

113

Sumber:

Forum

, Oktober 2001

Gambar 4.13

Dialog

Dialog pada masyarakat majemuk

bertujuan untuk mencari solusi dari sebuah

permasalahan yang berkaitan dengan

masyarakat.

Dialog antarkomponen masyarakat merupakan bagian tidak

terpisahkan dari kerukunan kehidupan umat manusia yang

secara kasatmata menunjukkan bahwa keragaman dan perubahan

kebudayaan atau dinamika sosial sering mengarah pada situasi

kon

fl

ik. Dialog pada masyarakat multikultur mempunyai beberapa

fungsi, di antaranya sebagai berikut.

1. Sebagai wahana komunikasi antara orang-orang yang berada

pada tingkat yang relatif sama;

2. Merupakan upaya untuk mempertemukan hati dan pikiran

antarsesama anggota masyarakat;

3. Dapat dijadikan jalan bersama untuk menjelaskan kebenaran

atas dasar kejujuran dan kerja sama dalam kegiatan sosial untuk

kepentingan bersama dalam menciptakan dan memelihara

keseimbangan dan keteraturan hidup bermasyarakat;

4. Untuk memahami, mengidenti

fi

kasi, dan menyosialisasikan

kebijakan, konsep, dan langkah-langkah kerukunan hidup

bermasyarakat;

5. Untuk pembinaan kerukunan umat manusia dalam rangka

pengendalian kon

fl

ik.

1. Sikap Toleransi dan Empati Sosial

terhadap Keragaman

Berbicara tentang toleransi dan empati dalam hubungan

keragaman dan perubahan kebudayaan, dihadapkan pada dua

permasalahan: Pertama, bagaimana membangun kembali semangat

“saling percaya” dalam interaksi antarkomunitas atau kelompok sosial

setelah berlangsungnya kon

fl

ik-kon

fl

ik komunal yang menggunakan

sentimen suku bangsa atau etnis, agama, ras, politik, dan ekonomi

di berbagai daerah. Kedua, bagaimana komunitas atau kelompok

sosial dapat hidup berdampingan dengan diversitas budaya atau

komunitas subkultur yang berbeda, seperti budaya kosmopolitarisme,

globalisme, budaya popular, budaya etnik, dan budaya lokal yang

dilahirkan oleh masyarakat multikukural. Permasalahan tersebut

sangat relevan dengan semakin kuatnya penggunaan politik identitas

dalam berbagai kon

fl

ik komunal di masa transisi seperti terjadi dalam

kehidupan masyarakat pada umumnya.

Adapun di antara sikap toleransi dan empati sosial terhadap

hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan diwujudkan

dalam perilaku berikut ini.

a. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya

Seperti halnya pada masyarakat Indonesia, sikap saling percaya

sebagai kekuatan mewujudkan komunitas humanistik atau komunitas

warga (

civic community

) mengalami kemerosotan ketika kekuasan

rezim Orde Baru mengatasnamakan keanekaragaman komunitas

atau kelompok sosial yang membatasi kebebasan sipil dan kebebasan

politik. Kekuasaan otoriter itu juga yang membangun yang kemudian

disebut ideologi SARA. Dengan demikian, sesuatu bekerjanya

pengendalian politik atas pluralisme menyebabkan kemampuan

komunitas warga mewujudkan kehidupan yang demokratis melalui

kesepakatan dan keseteraan secara politis, soltdaritas, kepercayaan

(

truste

), toleransi, serta struktur sosial yang kooperatif antarwarga,

memudar digantikan oleh peran negara di seluruh sektor kehidupan.

Upaya mengembalikan sikap saling percaya yang sempat goyah

akibat pertikaian antarkelompok sosial, tidaklah mudah.

Riset

Dialog merupakan salah satu sarana

memberikan pemahaman dan

pengertian di antara dua atau lebih

individu. Cara ini juga dimaksudkan

untuk menjaga kerukunan hidup.

Praktikkanlah dialog interaktif dalam

membahas persoalan yang ada di

kelas. Diskusikan hal ini dengan guru

Anda.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

114

b. Membangun Masyarakat Anti-SARA

SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan

atas sentimen identitas yang menyangkut suku bangsa agama, ras

atau keturunan, dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan

kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan yang didasarkan atas identitas

diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tindakan SARA. Tindakan

ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan hak-hak asasi atau

mendasar yang melekat pada diri manusia. SARA yang sering terjadi

dalam kehidupan masyarakat digolongkan ke dalam tiga kategori

berikut ini.

1) Personal, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu

atau kelompok. Hal yang termasuk kategori ini adalah tindakan

dan pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi,

melecehkan, dan menghina identitas seseorang atau golongan.

2) Institusional, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh suatu

institusi sosial, termasuk negara, baik secara langsung maupun

tidak langsung, sengaja atau’ tidak sengaja telah membuat

peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun

kebijakannya.

3) Kultural, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu,

kelompok, atau institusi sosial yang diwujudkan dalam bentuk

penyebaran mitos, tradisi, dan ide-ide diskriminatif melalul

struktur budaya masyarakat.

Anti-SARA adalah suatu tindakan sistematis untuk memerangi

masalah SARA dalam berbagai bentuk, termasuk sistem dan

kebijakan diskriminatif serta sentimen-sentimen SARA yang secara

tidak sadar telah tertanam dalam diri setiap anggota masyarakat

sejak usia kanak-kanak. Oleh karena itu, persoalan SARA sering

melibatkan persoalan kekuatan ekonomi dan politik, yang suatu

kelompok berhasil menguasai kekuatan ekonomi atau politik dan

tidak bersedia mendistribusikan kepada kelompok lainnya.

Gerakan moral Anti-SARA berupaya untuk mengikis ketimpangan-

ketimpangan tersebut melalui suatu sistem yang mengoreksi dan

mengakomodasi ketidakadilan sosial. Dalam implementasinya,

gerakan moral Anti-SARA aktif menggalang partisipasi masyarakat

untuk bersama-sama memerangi SARA. Penyakit sosial yang telah

berusia berabad-abad ini akan terus merajalela jika tidak segera

dihentikan. Walaupun penyebab timbulnya penyakit kronis ini bukan

sepenuhnya kesalahan masyarakat saat ini, upaya penyembuhannya

merupakan tang gung jawab seluruh komponen masyarakat.

Masyarakat Anti-SARA ad

alah sekelompok manusia, baik terikat

dalam sebuah institusi maupun sebagai publik, yang sikap dan

perilakunya senantiasa dilandasi dengan penuh toleransi dan empati

sosial yang tinggi dalam menyikapi setiap perbedaan identitas,

seperti suku bangsa, agama, ras atau keturunan, dan golongan.

Mereka selalu berupaya menyingkirkan segala hal yang berbau

SARA, yang ditunjukkan dengan kemampuan bekerja sama dengan

seluruh komponen masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Masyarakat Anti-SARA di Indonesia merupakan organisasi

independen yang memperjuangkan terciptanya tatanan masyarakat

yang menjunjung keadilan sosial dan persamaan hak bagi seluruh

umat manusia tanpa mempedulikan latar belakang. Juga, dalam

memperjuangkan aspirasinya, organisasi ini bersifat antikekerasan

Zoom

Paradigma

Cultural shock

Kosmopolitarisme

Civic community

Truste

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

115

dan tidak mengenal batasan keanggotaan; terbuka untuk semua

warga masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku bangsa

agama, ras atau keturunan, dan golongan.

Sebagai institusi sosial yang bersifat nirlaba, kegiatan organisasi

ini didanai oleh sumbangan masyarakat dan usaha-usaha lain yang

tidak mengikat. Organisasi ini juga aktif membina kerja sama dengan

berbagai institusi lainnya dalam mengembangkan dan menciptakan

progam sena proyek serupa, dalam rangka membangun kerukunan

SARA serta persamaan hak demi terwujudnya keharmonisan hidup

bermasyarakat.

Di antara tujuan didirikannya Masyarakat Anti-SARA Indonesia

adalah sebagai berikut.

1) Memerangi segala bentuk sikap dan perbuatan yang berbau

SARA.

2) Memberikan pendidikan dan penerangan kepada masyarakat

tentang pentingnya sikap toleransi dan empati sosial terhadap

hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan.

3) Menggalang partisipasi masyarakat dalam mewujudkan

kehidupan masyarakat yang anti-SARA.

4) Mendorong terciptanya komunitas masyarakat yang hidup

dalam keteraturan dan keseimbangan dalam keanekaragaman

sosial budaya.

Kebijakan Masyarakat Anti-SARA Indonesia yang dijadikan

landasan dalam melaksanakan aktivitas organisasinya adalah sebagai

berikut

1) Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen untuk

menciptakan komunitas sosial yang menghargai keaneka ragaman

sosial budaya serta menghormati persamaan hak warganya. Hak

untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif berdasarkan latar

belakang suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan

merupakan prinsip dasar yang tercantum dalam deklarasi hak

asasi manusia. Hak dan kemerdekaan setiap manusia harus

dijamin dalam implemen

tasinya tanpa ada diskriminasi. Dalam

konteks inilah, Masyarakat Anti-SARA Indonesia tidak toleran

terhadap segala tindakan yang berbau SARA.

2) Masyarakat Anti-SARA Indonesia percaya bahwa perubahan

hanya akan terjadi ketika menyadari bahwa setiap manusia

memiliki hak yang sama dan layak untuk dihormati, termasuk

mereka yang memiliki pandangan yang sangat jauh berbeda

dengan kita. Setiap orang harus tetap sadar agar terhindar dari

sikap yang hanya menghargai homogenitas karena mereka

serupa, sepaham, atau sealiran. Dengan memperlakukan setiap

manusia dengan rasa hormat, akan tercipta perubahan.

3) Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen anti-

kekerasan, tidak saja dalam tindakan, tetapi juga dalam sikap,

kata-kata, dan pemikiran. Orang-orang yang kental dengan

sentimen SARA bukanlah orang yang harus dibenci. Mereka

hanyalah orang-orang yang keliru menerima informasi dan

gagap menyikapi keanekaragaman. Tugas utama kita yang

ingin mengadakan perubahan adalah memberikan penjelasan

dan informasi yang benar kepada mereka tanpa menggunakan

kekerasan, kemarahan, dan kebencian.

Jendela

Info

Persoalan SARA terkadang hanya

diartikan sebatas diskriminasi

ras, suku, agama, bahasa, dan

kebudayaan. Sikap yang dilakukan

penguasa atau pemerintah baik

pusat maupun daerah yang tidak

mementingkan kelas bawah atau

masyarakat miskin pun merupakan

persoalan. Kebijakan yang bervisi

kerakyatan justru perlu lebih

diperhatikan agar pemerintah tidak

dituduh melakukan tindakan SARA.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

116

4) Masyarakat Anti-SARA Indonesia mempunyai tugas untuk

membuktikan kepada mereka yang selalu menganggap dirinya

benar bahwa penilaian mereka keliru. Hal tersebut d

ilakukan

dengan sabar dan penuh hormat agar mendapatkan peluang

yang lebih baik untuk membantu mereka dalam menyadari

semua sikap dan perbuatannya melalui penerangan dan

penjelasan yang sistematis dan logis. Alasannya tidak ada

seorang pun yang akan bereaksi positif jika dikatakan bahwa

apa yang dipercayai dan dikerjakan mereka selama ini adalah

keliru. Ini merupakan reaksi yang wajar jika mereka bersikap

depensif dan terkadang bersikap agresif. Jika kita membalasnya

dengan sikap agresif kita tidak akan mendapatkan apa-apa.

5) Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki prosedur terapi

yang didesain untuk menjamin kerahasiaan setiap pengaduan,

juga akan mendapatkan simpati dan dukungan. Tidak akan

ada tindakan hukum yang ditempuh, kecuali jika disetujui oleh

yang bersangkutan dan semua proses dijamin kerahasiaannya.

Oleh karena itu, Masyarakat Anti-SARA Indonesia menerima

setiap pengaduan yang mengalami perlakuan SARA atau

diskriminasi.

Dengan berbagai latar belakang tersebut, komunit

as Masyarakat

Anti-SARA Indonesia dibentuk untuk menciptakan kehidupan

masyarakat yang lebih baik. Tidak akan pernah ada keadilan dan

demokrasi dalam suatu masyarakat yang memberikan peluang

timbulnya diskriminasi dan agitasi atas dasar keturunan, agama,

kebangsaan, kesukuan, atau golongan. Semua ini kembali kepada

moralitas dan kesadaran setiap individu untuk ikut terpanggil dan

menyuarakan persamaan hak dan derajat manusia tanpa melihat

latar belakang mereka. Tidaklah cukup sekadar tidak bersikap

diskriminatif. Setiap orang harus bangkit dan berusaha mengikis

habis penyakit sosial ini dari masyarakat kita.

Riset

Berikan pandangan Anda terhadap

upaya apa yang sebaiknya kita

lakukan demi meningkatkan

harmonisasi dari keragaman

kebudayaan bangsa di lingkungan

sekolah Anda.

Sekarang pasti Anda sudah sangat memahami pengertian dari kelompok sosial dalam

masyarakat multikultural. Berdasarkan uraian tersebut, coba berikan kesimpulan Anda

tentang ciri-ciri yang membedakan kelompok sosial dengan kelompok lainnya yang

ada dalam kehidupan masyarakat. Diskusikan dengan teman Anda di kelas untuk

memberikan alasan-alasan mengapa manusia hidup berkelompok.

Kerja Sama 4.3

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki

kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling ber-

interaksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya

merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai

suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk

interaksi sosial secara tetap dan teratur.

Pengelompokan manusia umumnya dilatarbelakangi oleh

beberapa faktor, yaitu:

a.

keyakinan bersama akan perlunya pengelompo-

kan;

b.

harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kel-

ompok;

c.

ideologi yang mengikat seluruh anggota;

d. setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan

bagian dari kelompoknya;

Rangkuman

e.

ada hubungan timbal balik antara anggota yang

satu dan lainnya; dan

f.

ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga

hubungan antaranggota bertambah erat.

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memi-

liki lebih dari dua kebudayaan atau masyarakat yang

majemuk. Masyarakat majemuk terdiri atas berbagai

budaya yang timbul akibat adanya kegiatan dan pranata

khusus.

Masyarakat Indonesia adalah seluruh gabungan semua

kelompok manusia yang hidup di Indonesia. Suatu

kenyataan yang tak bisa ditolak bahwa Indonesia terdiri

atas berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-

lain sehingga bangsa Indonesia secara sederhana dapat

disebut sebagai masyarakat “multikultural”.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

117

Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang

belum Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang

belum Anda pahami tersebut? Diskusikanlah materi

Apa yang Belum Anda Pahami?

tersebut bersama teman-teman Anda dengan bimbingan

guru Anda.

Peta Konsep

Kelompok Sosial

1. Kesatuan yang Nyata.

2. Setiap Anggota Kelompok sadar bahwa

Dia Bagian dari Kelompoknya.

3. Hubungan Timbal balik.

4. Ada Faktor yang Dimiliki Bersama.

5. Memiliki Struktur.

Pembentukan

Kelompok Sosial

1. Kesamaan Kepentingan.

2. Kesamaan Keturunan.

3. Kesamaan Daerah.

4. Kesamaan Ciri-Ciri Fisik.

Klasifikasi

Kelompok Sosial

Kelompok

Tidak Teratur

1. Kerumunan

2. Publik

3. Massa

Kelompok

Teratur

1. Kelompok Dasar

2. Kelompok Besar dan

Kelompok Kecil

3. Kelompok Primer dan

Kelompok Sekunder

4. Kelompok Dalam dan

Kelompok Luar

5. Paguyuban dan

Patembayan

6. Kelompok Informal dan Kelom-

pok Formal

7. Kelompok

Okupasional

dan Kelompok Volunter

8. Kelompok Keanggotaan

dan Kelompok Patokan

9. Kelompok Penekan

Kelompok

Teritorial

Membina Hubungan Para Anggota

Dengan Menggunakan Sarana-Sarana

yang Sama untuk Mencapai Tujuan

Bersama

Terbentuknya

Norma Kelompok

Interaksi dalam

Kelompok

Ciri-Ciri

Kelompok Sosial

meliputi

terdiri atas

terdiri atas

terdiri atas

antara

lain

antara

lain

antara

lain

meliputi

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

118

d. berinteraksi secara langsung

e. dipengaruhi lingkungan

6. Adanya struktur sebagai ciri-ciri kelompok

sosial menunjuk pada ciri-ciri ....

a. norma sosial

b. nilai sosial

c. lapisan sosial

d. pola perilaku

e. pengendalian sosial

7.

Contoh penggabungan pada sebuah kelompok

secara kebetulan yaitu ....

a. Andi disekolahkan oleh ayahnya di

SMA 1

b. seorang anak terlahir dalam keluarga

tertentu

c.

Amin Rais terpilih sebagai Ketua MPR RI

d. Budi diangkat oleh teman-temannya

sebagai Ketua OSIS

e. Irma adalah nama bayi yang diadopsi

oleh keluarga kaya

8. Suatu proses cenderung menciptakan per-

pecahan dan merenggangkan solidaritas di

antara masing-masing anggota kelompok

adalah ....

a. komulatif

b. kooperatif

c. destruktif

d. assosiatif

e. disosiatif

9.

Kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng

dan berdasarkan kenal mengenal secara

pribadi antarsesama anggotanya, merupakan

pengertian primery group yang dikemukakan

oleh ....

a. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

b. Charles Horton Cooley

c.

Selo Seomardjan dan Soelaeman Soemardi

d. Emile Durkheim

e. Alex Thio dan William Kornblum

1. Suatu proses yang cenderung untuk bersatu

dan meningkatkan solidaritas kelompok

adalah ....

a. assosiatif

b. dissosiatif

c. kooperatif

d. akomodatif

e. asimilasi

2. Kelompok sosial adalah sekelompok orang

yang saling berinteraksi sesuai dengan

pola-pola yang telah mapan. Pernyataan ini

dikemukakan oleh ....

a. Robert K. Merton

b. Hendropuspito

c. Auguste Comte

d. Bierens de Haan

e. Soerjono Soekanto

3. Berikut yang bukan merupakan syarat-syarat

dari kelompok sosial yaitu ....

a. setiap anggota kelompok menyadari

bahwa dia sebagai anggotanya

b. ada hubungan timbal balik antar-

anggotanya

c. terdapat faktor yang dimiliki bersama

d. memiliki struktur, aturan-aturan, dan

pola perilaku

e. merupakan suatu keturunan yang sama

4. Syarat utama terbentuknya kelompok sosial

yaitu ....

a. akomodasi

b. kerja sama

c. asimilasi

d. akulturasi

e. interaksi

5. Pernyataan yang benar tentang kelompok

primer adalah ....

a. berinteraksi secara formal

b. bersifat tidak pribadi

c. berciri kelembagaan

B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Gregariousness

• Agresasi

Social animal

Social aggregate

Social group

Kelompok

ekspresif

• Multikultural

Acting mobs

• Singularitas

• Singularitas

• Heterogenitas

• Plural

A. Jelaskan konsep-konsep berikut.

Uji Kemampuan Bab 4

Kerjakan pada buku latihan Anda.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

119

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.

10. Siswa-sis

wi SMA Prestasi Remaja me rupakan

kelompok sosial yang tergabung melalui

pengalaman ....

a. intelektual

b. emosi

c. prestasi

d. praktis

e. motivasi

11. Gemeinschaft dan Ge

sselschaft merupakan

konsep yang dikembangkan oleh ....

a. Charles Horton Cooley

b. Soelaeman Soemardi

c. Chester L. Hunt

d. Ferdinand Tonnies

e. Selo Soemardjan

12. Kita s

ering menemukan penduduk suatu

desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan

keluarga. Pembentukan kelompok pada

masyarakat ini didasari oleh ....

a. kesamaan kepentingan

b. pengalaman praktis

c. kesamaan daerah

d. kesamaan keturunan

e. kesamaan ciri

fi

sik

13. Org

anisasi yang tidak terlalu besar yang

memungkinkan perkembangan hubungan

antara setiap pasangan anggota disebut ....

a. organisasi kecil

b. organisasi sedang

c. organisasi menengah

d. organisasi besar

e. organisasi raksasa

14. Apakah yang dimaksud dengan kelompok

statistik ....

a. tidak ada hubungan di antara anggotanya

b. kesadaran akan adanya persamaan

c. adanya kesadaran jenis dan hubungan

antaranggota

d. adanya kepentingan bersama

e. tidak ada arti analisis

15. Kelompok o

rang-orang miskin dan orang-

orang kaya hanya didasarkan pada satu

kriteria dalam pembentukannya.

Dalam klasi

fi

kasi kelompok sosial termasuk

pada ....

a. kelompok statistik

b. kelompok masyarakat

c.

social group

d. kelompok asosiasi

e. kelompok ekonomi

16. Dasar pengelompokan masy

arakat secara

statistik lebih ditekankan pada hal berikut ....

a. masyarakat kumuh, masyarakat elite,

masyarakat tradisional

b. pelajar, mahasiswa, intelektual

c. mata pencaharian, usia, jenis kelamin

d. sekolah, organisasi politik, PGRI

e. kesenian, olahraga, keagamaan

17. Sekump

ulan orang yang berada di suatu

tempat, tetapi di antara mereka tidak

berhubungan secara tetap, disebut ....

a. kelompok sosial

b. kerumunan

c. massa

d. Persatuan Guru Republik Indonesia

e. publik

18. Contoh dari organisasi informal, yaitu ....

a. Himpunan Mahasiswa Islam

b. Ikatan Remaja Muhammadiyah

c. keluarga

d. Tentara Nasional Indonesia

e. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

19. Kelompok apapun yang menjadi model

atau pedoman bagi penilaian tindakan kita,

disebut dengan ....

a.

reference group

b.

membership group

c.

primary group

d.

secondary group

e.

in-roup

20. Sekerumunan orang yang mabuk di pinggir

jalan merupakan ....

a. kelompok ekspresif yang di rencanakan

b. kumpulan yang kurang menyenangkan

c. kumpulan orang-orang yang sedang

panik

d. kerumunan yang bertindak emosional

e. kerumunan yang bersifat immoral

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok

sosial?

2. Jelaskan perbedaan antara kelompok sosial

dan pranata sosial.

3. Sebutkan faktor-faktor yang melatar belakangi

pengelompokkan manusia.

4. Sebutkan empat jenis kelompok sosial dalam

masyarakat menurut Robert Bierstedt?

5. Jelaskan perbedaan antara kerumunan,

publik, dan massa.

6. Sebutkan lima kelompok sosial yang didasar-

kan atas kepentingan bersama dan adanya

pengorganisasian.

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

120

Kajian Sosiologi Bab 4

1. Bentuklah kelompok kerja yang setiap kelompok

beranggotakan 4–5 orang.

2. Identi

fi

kasikanlah masalah-masalah sosial yang

terjadi dalam masyarakat yang ada di lingkungan

daerahmu.

7. Apa yang dimaksud dengan kelompok primer

dan kelompok sekunder serta faktor-faktor

yang membedakan di antara keduanya?

8.

Sebutkan ciri-ciri dari paguyuban (

gemeinschaft

)

dan contoh-contohnya di masyarakat.

No.

1

Kesamaan kepentingan

a. ...........

b. ...........

c. ..........

2

Kesamaan keturunan

a. ...........

b. ...........

c. ..........

3

Kesamaan daerah

a. ...........

b. ...........

c. ..........

4

Kesamaan ciri-ciri fisik

a. ...........

b. ...........

c. ..........

Aspek

Contohnya

9. Uraikan perbedaan

in-group

dan

out-group

.

10.

Jelaskan pengelompokan sosial yang di-

kemuka kan oleh salah seorang sosiolog yang

Anda ketahui.

3.

Carilah data sebanyak mungkin tentang masalah

tersebut, baik dari surat kabar maupun buku

acuan.

4. Buatlah dalam bentuk tabel berikut.

Kegiatan : .................................................................

Nama Kelompok

: .................................................................

Anggota Kelompok

: .................................................................

Uji Kemampuan Semester 2

121

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Uji Kemampuan Semester 2

Kerjakan pada buku latihan Anda.

1. Organisasi yang tidak terlalu besar yang

memungkinkan perkembangan hubungan

antara setiap pasangan anggota disebut ....

a. organisasi kecil

b. organisasi sedang

c. organisasi menengah

d. organisasi besar

e. organisasi raksaksa

2. Keanekaragaman kelompok manusia atau

kelompok sosial yang tidak hanya dilatar-

belakangi oleh perbedaan dan persamaan

suku, agama, dan ras, tetapi meliputi berbagai

aspek kehidupan manusia, karena adanya ....

a. kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi

b. manusia sebagai makhluk yang dinamis

c. manusia memiliki rasa kebosanan

d. sesuai tuntutan zaman

e. manusia sebagai makhluk sosial

3. Multikultur bangsa Indonesia berdasarkan

agama ditandai dengan ....

a. kebebasan melakukan penyebaran

agama

b. kebebasan seseorang melakukan ibadah

c.

kesiapan seseorang dalam melaksanakan

ajaran agamanya

d. diakuinya keberadaan agama beserta

pemeluknya

e. berpindahnya seseorang ke agama lain

4. Multikultur bangsa Indonesia mempunyai

pengaruh yang secara sosiologis menimbul-

kan kondisi tertentu, yaitu ....

a. sangat kompleksnya gejala sosial

b. semakin majunya cara berpikir

c. selalu terjadi kon

fl

ik antargolongan

d. tidak terjadinya integrasi sosial

e. pasti ada golongan yang tidak puas

5. Pada saat menjelang Idul Fitri tiba, banyak

orang yang mudik hingga pemerintah harus

menyediakan angkutan khusus lebaran.

Mereka seakan-akan merasa berdosa jika

tidak pulang kampung. Gejala semacam ini

dinamakan ....

a. ekstrimisme d. saparatisme

b. primordialisme e. patriotisme

c. etnosentrisme

6. Politik aliran yang ada di Indonesia adalah

kegiatan politik yang dimuati oleh ....

a. keanekaragaman paham atau ideologi

informasi masyarakat

b. keyakinan dan agama yang dianut oleh

anggota masyarakat

c. tindakan-tindakan pemaksaan kemauan

penguasa terhadap rakyat

d. adanya kekuatan-kekuatan yang ter-

bentuk di dalam fraksi

e. timbulnya berbagai organisasi dalam

pemilihan umum

7. Termasuk kelompok terbesar di antara orang-

orang Timur Asing di Indonesia adalah ....

a. Jepang

d. India

b. Korea

e. Tionghoa

c. Thailand

8. Berikut ini adalah diferensiasi sosial yang

terjadi di Indonesia, kecuali ....

a. agama

d. suku bangsa

b. ideologi

e. lapisan sosial

c. bahasa daerah

9. Masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai

macam ras. Namun, yang paling dominan adalah

ras ....

a. wedoid

d. austroloid

b. mongoloid

e. negroid

c. kaukasoid

10. Ciri pokok yang membedakan suku bangsa

dengan suku bangsa lainnya di Indonesia

adalah ....

a. status sosialnya

b. suku adat yang berlaku

c. asal-usul rasnya

d. agama yang dianut

e. kebudayaannya

11.

Pengaruh kemajemukan masyarakat yang

ada di Indonesia seperti suku, agama, dan ras

dapat meng akibatkan kon

fl

ik apabila tidak

ada ....

a. interaksi dan konsolidasi

b. persaingan dan akomodasi

c. kerja sama dan rehabilitasi

d. akomodasi dan koordinasi

e. asimilasi dan enkulturasi

12. Berikut ini yang dimaksud dengan separatis

adalah gerakan ....

a. ingin mengganti ideologi lama dengan

yang baru

b. pemberontakan yang dilakukan go longan

kiri

c. dilakukan kelompok tertentu yang

beraliran liberal

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

122

d. rasa tidak puas terhadap pemerintah

yang ada

e. ingin memisahkan diri dari pemerintah

yang ada

13. Ibu Titi, Ibu Tuti, dan Ibu Teti d

ari suku

yang berbeda bekerja sebagai guru di SMA X

dan dapat bersama-sama menjadi pengurus

koperasi sekolah. Contoh tersebut menunjuk-

kan adanya ....

a. interelasi

d. koordinasi

b. interseksi

e. komunikasi

c. interaksi

14. Masy

arakat Indonesia yang pluralistik

ditandai oleh adanya gejala-gejala sosial

sebagai berikut, kecuali ....

a. terdapat banyak suku

b. masyarakat terbagi dalam berbagai

segmentasi yang berlainan

c. terjadi strati

fi

kasi yang sangat mencolok

d. proses integrasi nasional masih banyak

menghadapi kendala

e. masih sering terjadi konflik-konflik

antarkelompok

15. Masy

arakat Indonesia pada kenyataannya

terdiri atas beberapa kelompok suku, agama,

daerah dengan ciri-ciri tertentu. Keadaan

semacam ini disebut ....

a. masyarakat luas

b. masyarakat terpencar

c. masyarakat tradisional

d. masyarakat berkelompok

e. masyarakat multikultural

16.

Persamaan yang menjadi dasar pemersatu

bangsa Indonesia, yaitu ....

a. bahasa-bahasa daerah sebagai kekayaan

bangsa Indonesia

b. adat istiadat yang hampir sama

c. nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas

semua suku bangsa

d. masyarakat yang masih tradisional

e. Indonesia masuk kelompok suku bangsa

yang besar

17. Ideologi yang mengakui dan mengagung kan

perbedaan dalam kesederajatan, baik secara

individual maupun kebudayaan adalah ....

a. pluralisme

b. heterogenitas

c. multikulturalisme

d. hak asasi manusia

e. hedonisme

18. Beberapa konsep berikut ini relevan dengan

multikulturalisme ini, kecuali ....

a. demokrasi

b. kesukubangsaan

c. keyakinan keagamaan

d. separatisme

e. HAM

19. Berikut ini yang bu

kan perwujudan multi-

kultur alisme yaitu ....

a. meningkatkan toleransi dan apresiasi

antarbudaya

b.

peningkatan peran media komunikasi untuk

melakukan sensor terhadap penyim pangan

norma sosial

c.

strategi pendidikan yang berbasis budaya

d. adanya pendidikan multikultural

e. perubahan paradigma pendidikan yang

menekankan pada aspek intelektual

20. Di ant

ara tujuan didirikannya Masyarakat

Anti-Sara Indonesia adalah sebagai berikut,

kecuali ....

a. memerangi segala bentuk sikap dan

perbuatan yang berbau SARA

b. pendidikan kepada masyarakat tentang

pentingnya sikap toleransi dan empati

sosial terhadap keanekaragaman.

c. menggalang partisipasi masyarakat

dalam mewujudkan kehidupan masya-

rakat yang anti-SARA.

d. menjunjung tinggi sikap primordialisme

sebagai wujud rasa cinta terhadap

daerahnya.

e. mendorong terciptanya komunitas masya-

rakat yang hidup dalam ke ter at

uran dan

keseimbangan dalam keaneka ragaman

sosial budaya.

21. Maksud dari pengertian kelompok adalah ....

a.

suatu sistem sosial yang terdiri atas sejumlah

orang yang berinteraksi satu sama lain yang

memilii kepentingan bersama

b. sejumlah orang yang memiliki kepentingan

bersama

c. kerumunan orang yang menonton

pertunjukan di pinggir jalan

d. semua orang yang tergabung dalam suatu

perkumpulan

e. hanya sekumpulan orang yang saling

mengenal

22. Kita s

ering menemukan penduduk suatu

desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan

keluarga. Pembentukan kelompok pada

masyarakat ini didasari oleh ....

a. kesamaan kepentingan

b. pengalaman praktis

c. kesamaan daerah

d. kesamaan keturunan

e. kesamaan ciri

fi

sik

23. Individ

u-individu yang berkumpul secara

kebetulan di suatu tempat pada waktu yang

bersamaan disebut ....

Uji Kemampuan Semester 2

123

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.

a.

membership group

b.

reference group

c.

primery group

d.

secondary group

e.

crowd

24. Kelompok statistik adalah ....

a. tidak ada hubungan di antara anggotanya

b. kesadaran akan adanya persamaan

c. adanya kesadaran jenis dan hubungan

antaranggota

d. adanya kepentingan bersama

e. tidak ada arti analisis

25. Kelompok o

rang-orang miskin dan orang-

orang kaya hanya didasarkan pada satu

kriteria dalam pembentukannya.

Dalam klasi

fi

kasi kelompok sosial termasuk

pada ....

a. kelompok statistik

b. kelompok masyarakat

c.

social group

d. kelompok asosiasi

e. kelompok ekonomi

26. Dasar pengelompokan masy

arakat secara

statistik lebih ditekankan pada hal berikut,

yaitu ....

a. masyarakat kumuh, masyarakat elite,

masyarakat tradisional

b. pelajar, mahasiswa, intelektual

c. mata pencaharian, usia, jenis kelamin

d. sekolah, organisasi politik, PGRI

e. kesenian, olahraga, keagamaan

27. Kelompok sosial adalah sekelompok orang

yang saling berinteraksi sesuai dengan

pola-pola yang telah mapan. Pernyataan ini

dikemukakan oleh ....

a. Robert K. Merton

b. Hendropuspito

c. Auguste Comte

d. Bierens de Haan

e. Soerjono Soekanto

28. Manakah berikut ini yang bukan merupakan

syarat-syarat dari kelompok sosial ....

a. setiap anggota kelompok menyadari

bahwa dia sebagai anggotanya

b. ada hubungan timbal balik antar-

anggotanya

c. terdapat faktor yang dimiliki bersama

d. memiliki struktur, aturan-aturan, dan

pola perilaku

e. merupakan suatu keturunan yang sama

29. Manakah dari contoh berikut ini yang

merupakan penggabungan pada sebuah

kelompok secara kebetulan ....

a. Andi disekolahkan ayahnya di SMA 1

b. seorang anak terlahir dalam keluarga

tertentu

c. Amin Rais terpilih sebagai ketua MPR RI

d. Budi diangkat oleh teman-temannya

sebagai ketua OSIS

e. Irma adalah nama bayi yang diadopsi

oleh keluarga kaya

30. Kelompok-kelompok sos

ial dengan mana

individu mengidenti

fi

kasikan dirinya disebut

juga ....

a.

in-group

b.

out-group

c.

primary group

d.

secondary group

e.

gemeinschaft

1. Kemukakan pendapat Anda bahwa kelompok

sosial bukan merupakan sesuatu yang statis.

2. Apa saja yang mengakibatkan kon

fl

ik dalam

kelompok sosial?

3. Kadang-kadang kon

fl

ik dalam kelompok

sosial dapat dikurangi bahkan dihapuskan

dengan mengadakan “kambing hitam”

(

scapegoating

). Jelaskan maksud dari

pernyataan tersebut.

4. Sebutkan alasan-alasan suatu perilaku kolektif

menjadi agresif.

5. Bagaimana kegiatan dan pranata sosial

memengaruhi keragaman kelompok sosial

dalam masyarakat multikultural?

6. Sebutkan dan jelaskan tiga masalah yang

muncul akibat adanya keragaman kelompok

sosial.

7. Bagaimana cara Anda menanggapi adanya

keragaman kelompok sosial?

8. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan

multikultural?

9. Potensi positif apakah yang dapat dibangun

dari adanya keragaman kelompok sosial?

10. Menurut Anda, perlukah dibentuk Masyarakat

Anti-SARA di Indonesia? Apakah tujuannya?

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

124

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Uji Kemampuan

Akhir Tahun

Kerjakan pada buku latihan Anda.

1. Pembedaan penduduk atau masyarakat ke

dalam kelas-kelas secara bertingkat adalah ....

a. diferensiasi sosial

b. mobilitas sosial

c. strati

fi

kasi sosial

d. sistem sosial

e. pengendalian sosial

2. Kriteria yang dipakai untuk menggolongkan

anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan,

kecuali ....

a. kekayaan

d. kehormatan

b. kedisiplinan e. kekuasaan

c. ilmu pengetahuan

3. Beberapa contoh stratifikasi sosial yang

bersifat tertutup adalah ....

a. kasta, pangkat, pendidikan

b. kasta, sistem feodal, politik apartheid

c. sistem pendidikan, sistem ekonomi

d. kasta, keturunan, golongan usia

e. kasta, golongan usia, pendidikan

4. Pada prinsipnya status seseorang dapat

diperoleh dengan cara-cara yang bersifat ....

a. subjektif, objektif, otomatis

b. otomatis, ada usaha, subjektif

c. kon

fl

ik, simbol,

assigned

d.

ascribed

, otomatis,

assigned

e.

ascribed

,

achieved

,

assigned

5. Suatu lapisan dalam masyarakat tempat

setiap orang yang mempunyai kedudukan

dan peran masing-masing disebut ....

a. lapisan sosial

d. susunan sosial

b. strati

fi

kasi sosial e. k

elas sosial

c. tingkatan sosial

6. Salah satu bentuk pelapisan sosial pada

masyarakat primitif adalah ....

a. sistem kelas

d. tingkat kekuasaan

b. jenis kelamin e. kemamp

uan bekerja

c. jenis pekerjaan

7. Ciri-ciri umum untuk menentukan adanya

lapisan sosial, kecuali ....

a. status seseorang dalam beragama

b. status atas dasar keturunan

c.

status atas dasar jenis kelamin dan umur

d. status atas dasar kekuasaan

e. status atas dasar fungsi dan pekerjaan

8. Membatasi kemungkinan pindahnya se-

seorang dari satu lapisan ke lapisan lain secara

vertikal disebut lapisan sosial ....

a. terbuka

d. terpadu

b. tertutup

e. horizontal

c. vertikal

9. Kelas sosial secara sederhana bergantung

pada beberapa kriteria, kecuali ....

a. kesadaran akan status masing-masing

b. besarnya jumlah anggota

c. kebudayaan

d. kelanggengan

e. antagonisme tertentu

10. S

alah satu fungsi strati

fi

kasi sosial adalah

mengatur partisipasi masyarakat. Hal ini

berkaitan dengan ....

a.

pengaturan dan pengawasan interaksi sosial

b. perbedaan kemampuan ekonomi masya-

rakat

c. adanya hierarki yang ditandai simbol

d. cara mempersatukan masyarakat yang

berbeda-beda

e.

pola pendistribusian kewajiban masya rakat

11. Di Indonesia masih ada yang dikenal dengan

desa tertinggal. Hal ini karena dasar strati

fi

kasi

sosialnya adalah ....

a. kehormatan

d. kesalehan

b. kekayaan

e. pendidikan

c. kekuasaan

12. Intensitas konflik dengan kekerasan fisik

diikuti perusakan barang-barang dan pemu-

kulan termasuk kepada indikator ....

a. brutal

d.

armed attack

b. demonstrasi

e. unjuk rasa

c. kerusuhan

13. Memberikan model atau contoh pemecahan

masalah bersama termasuk pada peran

penyelesaian kon

fl

ik ....

a. mediator

d.

broker

b. modal sosial e. arbitrasi

c. fasilitator

14. Jika tujuan pribadi ataupun hubungan dengan

orang lain cukup penting bagi Anda, dan

Anda ataupun orang lain itu sama-sama

tidak akan memperoleh apa yang diinginkan

bersama maka bisa di lakukan gaya ....

a. tawar-menawar d. kolaborasi

b. menghindar

e. kekerasan

c. memaksa

15. Ko

nflik yang diikuti adanya kerusuhan

memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali ....

a. tanpa tujuan yang jelas

b. bersifat anarki

c. adanya rasa kebersamaan

d. banyak kerugian

e. terjadi perusakan

16.

Cara menyelesaikan kon

fl

ik melalui peng-

adilan disebut ....

a. mediasi

d. konsiliasi

b.

coercion

e. arbitrasi

c.

detente

Uji Kemampuan Akhir Tahun

125

17. Bentuk kerja sama yang p

elaksanaan per-

janjian pertukaran barang dan jasa antara dua

organisasi atau lebih disebut ....

a. gotong royong d.

cooptation

b. koperasi

e.

coalition

c.

bargaining

18. Kon

fl

ik di Indonesia pada era reformasi di

segala bidang me rupakan contoh kon

fl

ik ....

a. politik

d. internasional

b. kon

fl

ik keras

e. pribadi

c. Antarsuku

19. Kon

fl

ik yang terjadi antara Indonesia dan

Australia dalam masalah celah Timor,

merupakan contoh kon

fl

ik ....

a. pribadi

d. politik

b. kelas

e. internasional

c. ras

20. G

uru menyelesaikan konflik di antara dua

orang siswa dengan syarat yang harus dipenuhi

oleh murid tersebut, dinamakan ....

a. kompromi

d. eliminasi

b. konsiliasi

e. ajudikasi

c. mediasi

21. Akibat d

ari keinginan masyarakat untuk

menciptakan keteraturan adalah ....

a. aktivitas cenderung konsisten

b. tidak tampak adanya perubahan

c.

selalu ada ketenangan dan ketenteraman

d. adanya larangan melakukan kegiatan

e. munculnya berbagai kelompok

22.

Perpindahan orang-orang atau kelompok dari

strata sosial yang satu ke strata sosial lainnya

disebut mobilitas ....

a. geogra

fi

k d. vertikal

b. sosial

e. horizontal

c. kedudukan

23. Gerak sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain

dalam suatu sistem stra

fi

kasi sosial merupa-

kan bagian dari ....

a. perubahan sosial

b. struktur sosial

c. dinamika sosial

d. strati

fi

kasi sosial

e. masyarakat yang dinamis

24. Seseo

rang yang bekerja di perusahaan

sebagai sekretaris, lalu dipindahkan menjadi

bendahara. Akan tetapi, ia mendapat gaji

yang sama, mobilitas apa yang terjadi ....

a. sosial

d. horizontal

b. geogra

fi

k e. kedudukan

c. vertikal

25. Berikat ciri dari mobilitas vertikal, kecuali ....

a. masyarakat yang bersangkutan me-

rupakan masyarakat terbuka

b. setiap warga masyarakat memiliki

kedudukan hukum yang sama tingginya

c. turunnya kedudukan seseorang ke yang

lebih rendah

d. gerak naik ke lapisan yang lebih tinggi

e. kelas sosial yang ada di masyarakat

tidak menutup kemungkinan untuk naik

turunnya kedudukan

26. Manakah dari contoh berikut yang ter masuk

mobilitas sosial intragenerasi ....

a. seorang sekretaris dipindahkan ke bagian

bendahara

b. seorang ayah yang bekerja menjadi guru

dan beralih profesi menjadi penjual buku

c.

menteri pendidikan periode lalu sekarang

diangkat menjadi menteri tenaga kerja

d. seorang ayah yang bekerja sebagai petani,

sedangkan anaknya menjadi pedagang di

pasar

e. guru Sosiologi SMA X dipindahtugas kan

ke SMA Y

27. Berikut ini saluran mobilitas vertikal, kecuali ....

a. angkatan bersenjata

b. lembaga keuangan

c. lembaga pendidikan

d. organisasi sosial

e. organisasi politik

28. Setiap lembaga akan mem

iliki kedudukan

sosial yang tinggi dan rendah untuk diisi oleh

setiap warga masyarakatnya. Hal tersebut

merupakan faktor dari struktur ....

a. perbedaan vertikal

b. ekonomi ganda

c. penghambat mobilitas sosial

d. pekerjaan

e. perbedaan kemampuan

29. Suatu proses yang menciptakan per pec

ahan dan

merenggangkan solidaritas di antara masing-

masing anggota kelompok adalah ....

a. komulatif

d. asosiatif

b. kooperatif

e. disosiatif

c. destruktif

30. Para kelompok buruh melakukan unjuk rasa

di depan gedung DPR untuk mengaspirasi kan

keinginannya tentang RUU buruh. Kelompok

buruh termasuk pada kelompok sosial melalui

hasil pengalaman ....

a. emosional

d. intelektual

b. kedekatan

e. perasaan senasib

c. praktis

31. Siswa-sis

wi SMA Prestasi Remaja me

rupakan

kelompok sosial yang tergabung melalui

pengalaman ....

a. intelektual

d. praktis

b. emosi

e. motivasi

c. prestasi

32. Masy

arakat Indonesia yang pluralistik

ditandai oleh adanya gejala-gejala sosial

sebagai berikut, kecuali ....

a. terdapat banyak suku

b. masyarakat terbagi dalam berbagai

segmentasi yang berlainan

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

126

c. terjadi strati

fi

kasi yang sangat mencolok

d. proses integrasi nasional masih banyak

menghadapi kendala

e. masih sering terjadi konflik-konflik

antarkelompok

33. Masy

arakat Indonesia pada kenyataannya

terdiri atas beberapa kelompok suku, agama,

daerah dengan ciri-ciri tertentu. Keadaan

semacam ini disebut masyarakat ....

a. luas

d. berkelompok

b. terpencar

e. multikultural

c. tradisional

34.

Persamaan yang menjadi dasar pemersatu

bangsa adalah ....

a. bahasa-bahasa daerah sebagai kekayaan

bangsa indonesia

b. adat istiadat yang hampir sama

c. nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas

semua suku bangsa

d. masyarakat yang masih tradisional

e. Indonesia masuk kelompok suku bangsa

yang besar

35. Ideologi yang mengakui dan mengagung kan

perbedaan dalam kesederajatan, baik secara

individual maupun kebudayaan adalah ....

a. pluralisme

d. hak asasi manusia

b. heterogenitas e. hedonisme

c. multikulturalisme

36. B

erikut ini beberapa konsep yang relevan dengan

multikulturalisme, kecuali ....

a. demokrasi

b. kesukubangsaan

c. keyakinan keagamaan

d. separatisme

e. HAM

37. Manakah upaya-upaya berikut ini yang tidak

menunjuk pada terwujudnya multi

kultur-

alisme ....

a. meningkatkan toleransi dan apresiasi

antarbudaya

b. peningkatan peran media komunikasi

untuk melakukan sensor terhadap

penyimpangan norma sosial

c.

strategi pendidikan yang berbasis budaya

d. adanya pendidikan multikultural

e. perubahan paradigma pendidikan yang

menekankan pada aspek intelektual

38. Di ant

ara tujuan didirikannya Masyarakat

Anti-Sara Indonesia adalah sebagai berikut,

kecuali ....

a. memerangi segala bentuk sikap dan

perbuatan yang berbau SARA

b. pendidikan kepada masyarakat tentang

pentingnya sikap toleransi dan empati

sosial terhadap keanekaragaman.

c. menggalang partisipasi masyarakat

dalam mewujudkan kehidupan masya-

rakat yang anti-SARA.

d. menjunjung tinggi sikap primordialisme

sebagai wujud rasa cinta terhadap daerahnya.

e. mendorong terciptanya komunitas

masyarakat yang hidup dalam ke ter aturan

dan keseimbangan dalam keaneka ragaman

sosial budaya.

39. Sosiolog Indones

ia, Astri Soesanto, mem-

beri kan pandangan tentang kelompok sosial

sebagai ....

a.

sekelompok orang yang saling berinteraksi

b. kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap

c. kesatuan manusia yang hidup bersama

d. kesatuan individu yang mengalami

interaksi psikologis

e. jumlah anggota dan nilai-nilai yang

dihadapi bersama

40. Kita s

ering menemukan penduduk suatu

desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan

keluarga. Pembentukan kelompok pada

masyarakat ini didasari oleh ....

a. kesamaan kepentingan

b. pengalaman praktis

c. kesamaan daerah

d. kesamaan keturunan

e. kesamaan ciri

fi

sik

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial?

2. Jelaskan perbedaan antara kelompok sosial

dan pranata sosial.

3. Sebutkan faktor-faktor yang melatar belakangi

pengelompokkan manusia.

4. Sebutkan empat jenis kelompok sosial dalam

masyarakat menurut Robert Bierstedt.

5. Jelaskan perbedaan antara kerumunan,

publik, dan massa.

6. Sebutkan lima kelompok sosial yang didasar-

kan atas kepentingan bersama.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.

7. Apa yang dimaksud dengan kelompok primer

dan kelompok sekunder serta faktor-faktor

yang membedakan di antara keduanya?

8. Sebutkan ciri-ciri dari paguyuban (

gemeinschaft

)

dan contoh-contohnya di masyarakat.

9. Apa yang dimaksud dengan komunitas sosial

dan berikan ciri-ciri dan contohnya?

10. Jelaskan pengelompokan sosial yang di kemu-

ka kan oleh salah seorang sosiolog.

Senarai

127

Achieved status

: kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha yang disengaja.

Ascribed status

: suatu peran atau status yang diperoleh berdasarkan keturunan, tanpa

memperhitungkan selera, kemampuan, dan hasil kerja seseorang.

Assigned status

: kedudukan yang diberikan kepada seseorang.

Etnis

: sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang

membedakan mereka dengan kelompok lainnya.

Etnosentrisme

: kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan

(superioritas) kebudayaan sendiri.

Diferensiasi sosial

: pengelompokan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara horizontal, seperti

ras, etnis atau suku bangsa, klan, agama, profesi, dan jenis kelamin.

Fenomena

: hal-hal yang dapat di

saksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta

dinilai secara ilmiah.

Gender

: pembedaan antara pria dan wanita berdasarkan faktor psikologis, sosial, dan

budaya.

Ideologi

: suatu sistem pemikiran yang mendukung serangkaian norma.

Integrasi

: suatu proses pengembangan masyarakat yang segenap kelompok ras dan

etnik mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya

dan ekonomi.

Kasta

: status sosial, termasuk pekerjaan, yang ditentukan oleh faktor keturunan.

Kebudayaan

: segala sesuatu yang dipelajari melalui masyarakat dan dilakukan oleh para

anggota masyarakat.

Kedudukan

: tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.

Kedudukan sosial

: tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya serta hak-hak

dan kewajiban-kewajibannya.

Klan

: suatu organisasi sosial yang khusus menghimpun anggotanya berasal dari

satu keturunan yang sama sehingga klan akan memiliki struktur sosial

tersendiri yang secara khusus untuk memperkokoh ikatan kekerabatan di

antara mereka.

Mobilitas sosial

: perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial

yang lain.

Nilai

: pandangan menyangkut apa yang penting dan apa yang tidak penting.

Norma

: standar perilaku, aturan hidup.

Peranan

: aspek dinamis dari kedudukan (status).

Pluralis

: orang berpandangan bahwa tidak ada satu pun pusat kekuasaan dan suatu

keputusan merupakan hasil proses kon

fl

ik dan kompromi antara berbagai

kelompok dan individu yang berbeda.

Primodial

: m

erupakan pengelompokan manusia yang dilandasi dengan kesetiaan

terhadap unsur-unsur yang diperoleh dalam sosialisasi sejak lahir, berupa

unsur-unsur pokok dalam kehidupan manusia.

Ras

: suatu kelompok orang yang agak berbeda dengan orang lain dalam segi ciri-

ciri

fi

sik.

Simbol

: segala sesuatunya yang melembaga (mengandung arti) yang lain daripada

benda (lambang) itu sendiri; misalnya kata, gerakan, atau bendera.

Social climbing

: mobilitas sosial yang terjadi secara menaik.

Social sinking

: mobilitas sosial yang terjadi secara turun.

Status

: kedudukan seseorang dalam suatu kelompok.

Strati

fi

kasi sosial

: perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat

(hierarkis).

Struktur sosial

: relasi-relasi sosial yang penting dalam menentukan tingkah laku manusia.

Suku bangsa

: sekelompok manusia yang memiliki kolektivitas serta identitas kultural tertentu

dan hidup dalam sebuah negara, bersama-sama kelompok etnis lainnya.

Senarai

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

128

Indeks

A

Anthony Giddens 15

Asimilasi 48, 62, 63, 86, 108, 109, 111, 118, 121,

128

B

Budaya 31, 33, 37, 38, 45, 46, 47, 50, 51, 52, 95,

105, 106, 109, 111, 112, 113, 114, 115, 116,

122, 126, 127

C

Charles Lewis Taylor 35

Colhoun, Light, dan Keller 10

D

Diferensiasi 1, 4, 5, 6, 14, 16, 24, 25, 26, 28, 29, 30,

81, 93, 97, 121, 124, 127

Disintegrasi 31, 39, 40, 58, 78

H

Hassan Sadilly 17

Heckmann 12

I

Integrasi 31, 40, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 56, 59, 60,

105, 111, 121, 122, 126

K

Kasta 67, 74, 124, 127

Kaukasoid 6, 7, 8, 9, 29, 127

Kerusuhan 35, 36, 38, 56, 58, 59, 81, 124

Klasi

fi

kasi 3, 4, 5, 7, 8, 26, 79, 82, 89, 90, 91, 103,

116, 119, 123, 128

Koentjaraningrat 12, 31, 129

L

Lapisan Sosial 16, 17, 20, 22, 28, 29, 30, 33, 67, 69,

70, 73, 74, 75, 124

Lembaga 3, 5, 29, 38, 47, 50, 53, 55, 56, 68, 69, 76,

78, 83, 99, 105, 109, 111, 125

M

Makro 46, 47, 53

Messo 46, 47, 53

Mikro 46, 47, 53

Mobilitas Sosial 22, 28, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67,

68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 78, 80, 81, 84,

103, 124, 125, 127

Mongoloid 6, 7, 8, 9, 29, 121

Multikultural 45, 85, 86, 104, 105, 106, 107, 109,

116, 118, 122, 123, 126

N

Negara 33, 34, 38, 46, 48, 49, 51, 52, 53, 66, 67, 68,

70, 72, 94, 101, 105, 106, 107, 111, 112, 113,

114, 127, 129, 130

Norma 39, 40, 47, 48, 50, 52, 61, 84

O

Organisasi 2, 3, 12, 16, 17, 18, 24, 32, 35, 38, 39,

47, 51, 52, 56, 58, 59, 60, 68, 69, 76, 78, 79, 82,

83, 86, 87, 88, 90, 91, 93, 94, 97, 98, 101, 103,

112, 114, 115, 119, 121, 123, 125, 127

P

Peranan 2, 3, 18, 22, 23, 24, 53, 54, 55, 59, 62, 67,

69, 88, 95, 112, 127

Peter Harris 33

Peter M. Blau 4

Pitirim A. Sorokin 16

R

Ras 6, 7, 8, 9, 12, 20, 29, 38, 114, 115, 121

Raymond Firth 2

Raymond W. Mack 62

Robert MZ Lawang 33

Robert Putnam 51

Robin William J.R 18

S

Soerjono Soekanto 17, 87, 118, 123

Status 32, 33, 47, 62, 67, 81, 88, 92, 93, 110, 121,

124, 127

Strati

fi

kasi 1, 4, 16, 17, 18, 19, 24, 26, 28, 29, 30,

67, 81, 122, 124, 126, 127

T

Teori 51, 93, 130

Tindakan 33, 34, 35, 36, 39, 45, 47, 50, 52, 56, 59,

74, 75, 89, 102, 110, 111, 114, 115, 116, 119,

121

W

wawasan 80

Daftar Pustaka

129

A. Buku

BSNP. 2006.

Standar Isi

. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

B. Taneko, Soleman. 1990.

Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan

. Jakarta:

Rajawali.

Cohen, Bouce J. 1992.

Sosiologi Suatu Pengantar

. Jakarta: Rhineka Cipta.

Daldjoeni, N. 1978.

Seluk Beluk Masyarakat Kota

:

Pusparagam Sosiologi Kota

. Bandung: Alumni.

Daldjoeni, N. dan Suyitno, A. 1982.

Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan

. Bandung: Alumni.

Danbury, Connecticut. 1989.

Children’s Encyclopedia

. London: Grolier Incorporated

Gazalba, Sidi. 1968.

Kebudayaan Sebagai Ilmu

. Jakarta: Pustaka Antara.

Goldthorpe, J.E. 1992.

Sosiologi Pembangunan : Kesenjangan dan Pembangunan

. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Gunawan, Memed dan Erwidodo.

Urbanisasi dan Pengurangan Kemiskinan

. Jakarta: LP3ES.

Hadi, Sutrisno. 1981.

Metodologi Research, Jilid 1.

Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM.

Hadi, Sutrisno. 1981.

Metodologi Research, Jilid 2.

Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM.

Hadiwigeno, Soetatwo dan Agus Pakpahan. 1993.

Identi

fi

kasi Wilayah Miskin di Indonesia

. Jakarta:

LP3ES.

Horton, Paul B, dan Chester L. Hunt. 1991.

Sosiologi, Edisi keenam

. Jakarta: Erlangga.

Inkeles, Alex. tanpa tahun.

Modernisasi Manusia, dalam Modernisasi: Dinamika Pertumbuhan

. Voice of

America Forum Lectures.

Johnson, Paul Doyle. 1990.

Sosiologi Klasik dan Modern

. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kendall, Diana. 2001.

Sociology in Our Times.

Singapura: Tomson Learning.

Koentjaraningrat. 1974.

Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan

, Jakarta: Gramedia.

Kristiadi, J. 1984.

Perkembangan Organisasi Sosial dan Partai Politik di Indonesia

. Jakarta: CSIS.

Lawang, Robert M.Z. 1980.

Pengantar Sosiologi

. Jakarta: UT.

Machionis, John J. 1997.

Sociology Sixth Edition.

Singapura: Prentice Hall.

Marbun, B.N. 1979.

Kota Masa Depan: Prospek dan Masalahnya

, Jakarta: Erlangga.

McClelland, David C. tanpa tahun.

Dorongan Hati Menuju Modernisasi, dalam Modernisasi: Dinamika

Pertumbuhan

. Voice of America Forum Lectures.

Moertopo, Ali. 1975.

Buruh dan Tani dalam Pembangunan Nasional

, Jakarta: CSIS.

Nasikun, 1991.

Sistem Sosial Indonesia

, Jakarta: Rajawali.

Pardoyo, 1993.

Sekulerisasi dalam Polemik

. Jakarta: Pustaka Utama Gra

fi

ti.

Pasaribu dan Simanjuntak. 1982.

Sosiologi Pembangunan

, Bandung: Tarsito.

Russel, Bertrand. 1992.

Dampak Ilmu Pengetahuan Atas Masyarakat

. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sastrodiningrat, Subagio. 1986. “Sosiologi Industri, Modul 1-3, Materi Perkuliahan.” Jakarta: Karunika-

Universitas Terbuka.

Sayogyo, Pudjiwati. 1985.

Sosiologi Pembangunan

, Jakarta : FPS IKIP Jakarta dan BKKBN.

Daftar Pustaka

Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI

130

Schoorl, J.W. 1980.

Modernisasi : Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang,

terjemahan Soekadijo

, RG

. Jakarta: Gramedia.

Soekanto, Soerjono. 1984.

Beberapa Teori Sosiologi tentang Struktur Masyarakat

. Jakarta: Rajawali.

Soekanto, Soerjono. 1986.

Pengantar Sosiologi Kelompok

. Bandung: Remadja Karya.

Soekanto, Soerjono. 1990.

Sosiologi:

Suatu Pengantar

. Jakarta: Rajawali.

Sudibjo. 1984.

Tiga Tahap di dalam Pembangunan Demokrasi di Indonesia

. Jakarta: CSIS.

Sukarna. 1981.

Ideologi: Suatu Studi Ilmu Politik

. Bandung: Alumni.

Sukirno, Sadono. 1983.

Pengantar Teori Ekonomi Makro

. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Sukirno, Sadono. 1985.

Ekonomi Pembangunan

:

Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanaan

. Jakarta: Lembaga

Penerbit FEUI.

Sumaatmadja, Nursid. 1984.

Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

. Bandung: Alumni.

Sunarto, Kamanto. 1993.

Pengantar Sosiologi

. Jakarta: FE-UI.

Surakhmad, Winarno. 1980.

Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik

. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, Winarno. 1981.

Problematik Pembaruan Pendidikan Negara-Negara Sedang Berkembang Dewasa

Ini

, Jakarta: LP3ES.

Susanto, Astrid S. 1984.

Sosiologi Pembangunan

. Jakarta: Binacipta.

Suwarsono dan Alvin Y. So. 1991.

Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia

. Jakarta: LP3ES.

B. Sumber Lain

Atlas Indonesia, 1998

CD Image

Dokumentasi Penerbit

Forum, Oktober 2001

Kalimantan, 1991

National Geographic, 2002

Tempo

, 3 November 1998

Tempo

, 15 Juni 2003

Tempo

, 30 Juni 2004

Tempo

, 5 Maret 2004

www.alubi.or.id

www.bpkpenabur.or.id

www.imageshock.us

www.inaport1.co.id

www.ptpn13.com

www.sitesled.com

www.tabloidnova.com

www.tempointeraktif.com

www.yayasanhak.minihub.org